Dayu Bandaso, The Best Thing I Ever Did was Believing in My Self!

Iniloh.com Jakarta- Berakar dari kesejukan dan kekayaan budaya Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Dayu Bandaso membawa kehangatan khas keluarganya dan ketegasan adat leluhurnya dalam setiap petualangan hidupnya.

Toraja itu dingin karena daerah dataran tinggi,” kenangnya tentang masa kecil yang membentuknya, “orang-orangnya ramah tapi tegas, dan yang paling berkesan lagi sih Adatnya.

Lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang ia gambarkan penuh cinta dan kehangatan, fondasi inilah yang memberinya ketangguhan dan rasa percaya diri untuk menjelajahi dunia di luar zona nyamannya.

Profesi Dayu sebagai social media specialist dan content creator memberinya karunia fleksibilitas waktu.

Karunia ini ia manfaatkan dengan bijak, terutama untuk memelihara sebuah passion yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya: lari.

Rutinitas paginya seringkali diisi dengan olahraga atau lari sebelum memulai jam kerja.

Namun, jalan menuju cinta pada olahraga kaki ini tidaklah mulus.

Awal mula ketertarikannya pada lari justru bermula dari keinginan kuat untuk keluar dari comfort zone di tahun 2023.

Aku tiba-tiba pengen nyobain hal yang aku benci dan takutin,” ujarnya. Tantangan pertama yang dipilihnya? Mendaki Gunung Merbabu.

Persiapan fisik yang serius pun dimulai, dan lari menjadi bagian wajib dari latihannya.

Dari yang tadinya enggak suka jalan dan lari, aku jadi harus latihan karena enggak mau ngerepotin pas nanti hiking,” ceritanya.

Yang mengejutkannya, kebiasaan yang awalnya dipaksakan ini berubah menjadi kecintaan.

Ternyata lama-lama aku suka, jadi keterusan lari sampai sekarang.

Dayu menemukan lebih dari sekadar kebugaran dalam aktivitas larinya. Efek after lari yang selalu membawa kebahagiaan (mood happy) menjadi magnet tersendiri.

Selain itu, dunia lari membukanya pada komunitas yang hangat dan beragam.

Banyak ketemu dan kenal orang baru, baik di Jakarta atau di luar kota sekalipun,” ungkapnya dengan semangat.

Diskusi seputar lari, nutrisi, dan kesehatan dengan sesama pelari membuatnya semakin aware akan pentingnya menjaga tubuh.

Namun, di balik sukacita dan energi positif komunitas lari, Dayu juga menyoroti fenomena yang membuatnya prihatin.

Suka sedih kalau liat temen-teman yang baru mulai lari tuh terlalu ambisius dan terlalu menggampangkan lari,” katanya dengan nada serius.

Ia menekankan bahwa lari bukan aktivitas sesederhana kelihatannya.

Dibutuhkan pemahaman holistik: nutrisi yang tepat, strength training untuk menunjang otot, dan istirahat yang cukup sama pentingnya dengan latihan lari itu sendiri.

Sekarang banyak banget yang baru mulai langsung ambis mau langsung kencang,” lanjutnya.

Fenomena gengsi juga menjadi perhatiannya , keengganan mengakui ketika kondisi tubuh tidak prima.

Jadi pas latihan atau race dipaksain, jadinya di pertengahan atau after finish malah cedera fatal, dan bahkan ada yang sampai meninggal.

Ia ingin menyadarkan para pelari pemula untuk lebih menghargai proses dan mendengarkan sinyal tubuh mereka.

Harapan Dayu untuk ke depannya bersahaja namun penuh makna: kesehatan yang baik, kelancaran rezeki dan pekerjaan, serta konsistensi dalam latihan lari.

Ia ingin terus menikmati hobinya ini dalam waktu yang lama.

Tak lupa, ia berharap keluarga dan teman-teman selalu sehat dan saling mendukung dalam segala hal positif.

Filosofi hidupnya tercermin dalam kutipan favoritnya dari petarung UFC, Conor McGregor:

“The best thing I ever did was believing in myself. Percaya sama kemampuan diri sendiri adalah kunci.

Kalau kamu rasa kamu bisa, then do it. Don’t trust anyone.”

 

 

Source image: dayu

You May Also Like

Junita Dayu Cindy Lumentah: Wanita Memerlukan Kecantikan Intelektual Juga Agar Nantinya Bisa Memilah Pria Baik yang Pantas dan Setara Bagi Kita
Junita Dayu Cindy Lumentah: Wanita Memerlukan Kecantikan Intelektual Juga Agar Nantinya Bisa Memilah Pria Baik yang Pantas dan Setara Bagi Kita
Junita Dayu Cindy Lumentah: Wanita Memerlukan Kecantikan Intelektual Juga Agar Nantinya Bisa Memilah Pria Baik yang Pantas dan Setara Bagi Kita,
Junita Dayu Cindy Lumentah: Wanita Memerlukan Kecantikan Intelektual Juga Agar Nantinya Bisa Memilah Pria Baik yang Pantas dan Setara Bagi Kita,
Jairah, Keep Going, Keep Believing And Trust That Every Has Purpose!
Jairah, Keep Going, Keep Believing And Trust That Every Has Purpose!
Cathleen Tobing, Never Stop Believing that Your Life has Purpose!
Cathleen Tobing, Never Stop Believing that Your Life has Purpose!
Nadhifa Sarah, You’re Allowed To Rest, But Don’t Ever Stop Believing!
Nadhifa Sarah, You’re Allowed To Rest, But Don’t Ever Stop Believing!
Sirin Kalista, Pergunakan Waktu dengan Sebaik-baiknya Karena Hidup Hanya Sekali
Sirin Kalista, Pergunakan Waktu dengan Sebaik-baiknya Karena Hidup Hanya Sekali