Demyyanti, Mencintai Diri Sendiri Adalah Langkah Awal Mencintai Orang Lain
Iniloh.com Jakarta- Demyyanti tumbuh di kota Cirebon yang dikenal dengan suasananya yang hangat dan penuh kebersamaan.
Di sana, orang-orangnya hidup sederhana namun memiliki ikatan kuat, selalu siap membantu satu sama lain.
Meski udaranya panas, suasana persahabatan dan keramahan di kota tersebut terasa menyegarkan.
Teman-temannya kompak, dan keberagaman kulinernya yang menggugah selera menjadi ciri khas Cirebon yang sangat dirindukan.
Seiring berjalannya waktu, Demyyanti terjun ke dunia bisnis finansial melalui Legacy.
Namun, bagi Demyyanti, bisnis ini bukan hanya tentang angka atau keuntungan, melainkan juga perjalanan menemukan makna hidup, karakter, nilai-nilai, dan cara membangun rumah tangga serta bisnis yang seimbang.
Ia mulai memperhatikan bahwa banyak klien datang padanya bukan hanya untuk berbicara soal keuangan, tetapi juga soal kehidupan, permasalahan pribadi, dan keluarga.
Sering mendengarkan cerita-cerita mereka membuatnya terdorong untuk mempelajari lebih dalam tentang konseling.
Minatnya untuk belajar ini membuatnya semakin ingin membantu orang-orang di sekitarnya.
Dari pengalamannya, Demyyanti melihat betapa pentingnya pendidikan karakter sejak dini.
Ia meyakini bahwa yang perlu menjadi fokus utama dalam pendidikan anak bukan hanya soal keterampilan akademis seperti berhitung, tetapi bagaimana membangun karakter yang kuat, mandiri, dan penuh kasih.
Bagi Demyyanti, karakter adalah pondasi utama yang perlu dibina sejak kecil, dan ia berharap pemerintah bisa mendukung konseling dan pelatihan parenting secara luas, baik untuk guru maupun orang tua.
Program pembinaan konseling dan parenting yang konsisten di seluruh sekolah, menurutnya, dapat menjadi solusi jangka panjang bagi perkembangan anak-anak yang lebih sehat secara mental dan sosial.
Keluarga, menurut Demyyanti, adalah akar dari segala hal. Dari keluarga, lahir individu-individu yang mandiri, tangguh, dan bertanggung jawab.
Doanya adalah agar Indonesia menjadi negara yang mengedepankan peran keluarga dalam menghadapi tantangan global.
Harapan terbesarnya adalah setiap individu bisa memiliki karier yang selaras dengan tujuan hidup yang Tuhan berikan, mengembangkan potensi terbaiknya, dan hidup lebih sehat secara jasmani, mental, dan rohani.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya mencintai diri sendiri sebagai langkah awal untuk mencintai orang lain.
Baginya, menerima diri sendiri apa adanya tanpa harus sempurna adalah fondasi dari kehidupan yang sehat secara emosional. Demmyanti menuangkan pengalaman dan pembelajaran hidupnya dalam beberapa buku.
Buku pertamanya menceritakan tentang titik balik hidup yang telah menghubungkan perjalanan dirinya hingga saat ini.
Buku keduanya, 30 Days of Mindfulness, berfokus pada parenting dan hubungan pasangan.
Ia juga sedang menggarap buku jurnal mengenai emosi dan tujuan hidup yang akan launching tanggal 20 November 2024 ini. ( red- untuk kawan berminat bisa klik bio nya.)
Kecintaannya pada mindfulness tumbuh dari pengalaman pribadi saat menghadapi depresi setelah menulis buku pertamanya.
Menulis menjadi terapi yang membuatnya menyadari bahwa titik trauma harus digali dan disadari untuk bisa melanjutkan hidup dengan damai.
Pengalaman ini juga yang mendorongnya untuk belajar konseling, berharap bisa memberikan inspirasi dan harapan bagi banyak orang melalui cerita dan karya-karyanya dari sosok yang juga bersertifikasi BNSP ini.
Â
Source image: demyyanti

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










