Denisa Kusumah, Tetap Do Your Best!

Iniloh.com Jakarta- Ada sebuah ketenangan dan penerimaan diri yang terpancar dari sosok Denisa Kusumah, seorang perempuan muda asal Bandung.

Latar belakang keluarganya bisa saja menjadi cerita yang berbeda, tetapi Denisa memilih untuk melihatnya dengan kacamata gratitude.

Ia dibesarkan oleh seorang ibu yang merupakan single parent, seorang lawyer yang tangguh dengan kantornya sendiri.

Namun, narasi “broken home” sama sekali tidak melekat padanya. Sebaliknya, ia dengan penuh cahaya mengatakan,

Gapernah ngerasa broken home karna full fill sayang dari keluarga dan temen-temen.

Pernyataan ini adalah bukti kuat bahwa sebuah rumah dibangun bukan hanya dari struktur lengkap, tetapi dari fondasi cinta dan dukungan yang kokoh, sesuatu yang berhasil ia terima dalam kelimpahan.

Denisa adalah seorang yang gesit dan tidak takut untuk bekerja keras.

Ia baru saja merayakan kelulusannya di Januari 2024, tetapi semangatnya sudah lama melampaui tembok kampus.

Bahkan pas masih kuliah pun aku sudah kerjaa,” ujarnya.

Ia telah mencicipi pengalaman bekerja di beberapa perusahaan (corporate), membangun CV yang solid di usia yang masih sangat muda.

Yang menarik, meski merupakan lulusan Hukum, ia menemukan passion-nya di dunia Marketing.

Pilihan karir ini menunjukkan sisi kreatif dan adaptifnya, membuktikan bahwa jalan kesuksesan tidak harus linear dengan ijazah.

Namun, fase hidupnya saat ini justru mengajarkan pelajaran lain yang tak kalah berharganya: seni untuk berhenti sejenak.

Setelah lulus dan langsung terjun ke dunia kerja, Denisa memilih untuk menikmati waktunya selama tidak bekerja.

Masa ini ia isi dengan membuat konten, ngopi, dan menerima pekerjaan freelance.

Ini bukan pengangguran, melainkan sebuah intentional pause, sebuah keputusan sadar untuk meresapi hidup di sela-sela kesibukan. Sikapnya terhadap semua fase ini sangat menginspirasi.

Aku sih menikmati semua prosesnya dari kerjaan, gak kerja, ngonton dan semuanyaa,” katanya.

Baginya, hidup untuk dinikmati, bukan sekadar dijalani.

Satu-satunya tantangan yang ia akui adalah mengatur keseimbangan waktu dan rasa lelah, sesuatu yang manusiawi adanya.

Filosofi hidupnya didasarkan pada kepercayaan dan penyerahan diri yang dalam.

Ketika ditanya tentang harapan, jawabannya sederhana namun penuh makna: “Aku berdoaa yg terbaik yang dikasi Tuhan aja.

Di baliknya, terdapat keyakinan tak tergoyahkan bahwa apapun yang diberikan oleh-Nya pada saat ini, adalah yang terbaik untuk masa depannya.

Ini adalah bentuk kedewasaan spiritual yang jarang ditemui, sebuah ketenangan yang lahir dari iman.

Semua prinsip ini terangkum sempurna dalam quote favoritnya, yang ia bagikan dengan khas kekiniannya:

“Sebaik baiknya rencana manusia tetap rencana dan takdir Allah yang terbaik tapi tetep do ur best hihi.”

 

 

Source image: denisa

You May Also Like

Denisa Simanjuntak, Berusaha Menjaga Kecantikan Ialah Sebentuk Upaya Menghargai Diri
Denisa Simanjuntak, Berusaha Menjaga Kecantikan Ialah Sebentuk Upaya Menghargai Diri
Afiani “Niknik” Kusumah, Naik Gunung Sebagai Healingku, Juga Banyak Filosofi Maknanya
Afiani “Niknik” Kusumah, Naik Gunung Sebagai Healingku, Juga Banyak Filosofi Maknanya
Sirin Kalista, Pergunakan Waktu dengan Sebaik-baiknya Karena Hidup Hanya Sekali
Sirin Kalista, Pergunakan Waktu dengan Sebaik-baiknya Karena Hidup Hanya Sekali
Grace Damai Putri, Always Be Grateful and Humble!
Grace Damai Putri, Always Be Grateful and Humble!
Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!
Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!