Denise J. M., Know Your Worth!
Iniloh.com Jakarta- Lahir di Jerman, menghirup udara Afrika di masa kecil, dan menempa jiwa di Jakarta, perjalanan hidup Denise J.M. adalah mozaik budaya yang unik.
“Saya asal Jawa, lahir di Jerman, kecil di Afrika, dewasa di Jakarta,” ungkapnya singkat, merangkum identitas global yang membentuk perspektifnya.
Pengalaman tumbuh di berbagai benua ini tak hanya memberinya kekayaan budaya, tetapi juga ketangguhan dan kemampuan adaptasi.
Jakarta, tempat ia menghabiskan masa dewasa, menjadi titik temu dari semua pengalaman itu, tempat ia membangun kehidupan dan keluarga.
Denise memulai kariernya di dunia korporat yang sibuk. Namun, titik balik terjadi setelah kelahiran anak keduanya.
“Lalu saya memutuskan resign setelah anak kedua,” pilihannya untuk fokus pada “mengurus rumah tangga“. Namun, jiwa wirausaha tak padam.
Ia mulai “berdagang melalui jastip” (jasa titip), menemukan cara kreatif untuk berkontribusi secara finansial sambil mengatur waktu sesuai kebutuhan keluarga. Keputusan ini menunjukkan kemandirian dan kemampuan beradaptasinya.
Passion baru yang kemudian menyala terang adalah dunia olahraga. Pemicunya personal dan transformatif:
“Awal suka olah raga setelah anak pertama saya naik 25kg.” Bertekad untuk kembali sehat, Denise mulai berolahraga.
Yang awalnya mungkin sekadar upaya menurunkan berat badan, berubah menjadi cinta sejati.
“Ternyata menyenangkan dan membuat bahagia,” akunya. Olahraga tak lagi jadi beban, tapi sumber kegembiraan dan energi.
Kesadarannya akan kesehatan jangka panjang pun muncul:
“Lalu mulai melakukan strength training untuk menabung otot untuk masa tua.”
Visinya pragmatis dan bijak berinvestasi pada kesehatan fisik demi masa depan yang lebih mandiri.
Di antara berbagai aktivitas olahraganya (run, gym), Padel menonjol sebagai favorit khusus.
“Awal pilih padel karena coba-coba, dan ternyata menyenangkan,” ceritanya.
Ia menemukan Padel sebagai “salah satu olah raga cardio yang di gemari”.
Namun, daya tarik Padel bagi Denise melampaui sekadar aspek fisik.
“Selain untuk olah raga, senang juga karena banyak komunitas nya, sehingga bisa mempunyai teman-teman baru dari berbagai usia. Bagus untuk networking juga.”
Padel menjadi jembatan sosial, alat untuk membangun hubungan yang bermakna dan memperluas jejaringnya sebuah kombinasi sempurna antara kesehatan, kesenangan, dan koneksi.
Harapan Denise untuk hidupnya terdalam dan universal:
“Semoga diberikan kesehatan dan rejeki berlimpah sehingga bisa membahagiakan keluarga, orang terdekat dan orang-orang yang membutuhkan.”
Ini bukan hanya doa untuk diri sendiri, tapi mencerminkan keinginan mendalam untuk menjadi saluran kebaikan.
Kebahagiaan baginya adalah ketika ia mampu membagikan berkah yang diterimanya kepada orang-orang yang dicintai dan mereka yang kurang beruntung.
Pesan yang ingin Denise sampaikan kepada pembaca di seluruh Indonesia adalah sebuah kutipan penuh kekuatan dari Tene Edwards yang sangat mencerminkan prinsip hidupnya:
“Know your worth. You must find the courage to leave the table if respect is no longer being served.”
Source image: denise

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










