Desy Andeskie, Jalanilah Prosesnya, Bukan Kejar Sempurnanya!
Iniloh.com Jakarta- Dari jantung Kalimantan Tengah, tepatnya di kampung kecil Kabupaten Katingan, tumbuhlah seorang perempuan dengan ketulusan yang sejernih sungai Kahayan: Desy Andeskie.
Di sana, di tengah rimbunnya hutan tropis dan kehangatan keluarga, ia menemukan fondasi hidupnya, keluarga cemara penuh cinta dan kasih sayang.
Seperti pohon cemara yang tegak bertahan dalam segala musim, ikatan keluarganya menjadi akar yang menguatkannya saat ia memutuskan merantau ke Kalimantan Selatan untuk mengejar gelar keperawatan.
Petualangan bisnisnya dimulai tanpa rencana megah, tapi dengan keberanian kecil.
Saat masih kuliah, tante mengajaknya menjadi BA (Brand Ambassador).
Dari pintu itulah ia melangkah ke dunia wirausaha. Yang mengagumkan? Ia memilih tak bergantung selamanya.
“Saya mulai sendiri dari nol,” tekadnya.
Dengan tangan kosong dan semangat belajar, ia merintis brand miliknya sendiri, sebuah lompatan iman yang membuktikan bahwa “merantau” bukan hanya soal geografi, tapi juga mentalitas: berani keluar zona nyaman.
Sebagai pengusaha pemula, Desy punya kesadaran unik tentang dirinya.
“Saya menyukai profesi saya karena tidak semua orang bisa seperti saya,” ujarnya dengan rendah hati.
Ia tak mengklaim diri kreatif, bahkan menyebut dirinya hanya “mengikuti alur”.
Tapi justru di situlah kekuatannya: kejujuran mengenali proses belajarnya yang organik.
Baginya, bisnis bukan tentang gebyar inovasi, tapi konsistensi mengikuti ritme yang benar”saya menjalani” adalah mantra sederhananya.
Harapan Desy untuk masa depan adalah doa yang menyentuh relung kemanusiaan, keluarga tetap menjadi “cemara” tempat bernaung, karir bisnisnya berkembang lebih baik .
Ekonomi “mengalir” tanpa habis seperti sungai Kalimantan, kesehatan yang tak ternilai, dan tahun ini bisa dapat pasangan yang baik.
Dalam sederet harapan itu, terlihat keseimbangan hidup yang diidamkannya: antara cita-cita material dan kebutuhan spiritual, antara kesuksesan profesional dan keinginan personal.
Untuk quotes motivasi, filosofi hidup Desy terangkum dalam dua kalimat jujur:
“Jalanilah prosesnya, bukan kejar sempurnanya. Air yang mengalir pelan pun bisa mengukir batuan.
Jangan malu mengakui ‘saya belum bisa’, asalkan kau tambah dengan ‘tapi saya akan belajar’.”
Kata-kata ini mencerminkan perjalanannya dari anak kampung Katingan jadi mahasiswi perawat, dari BA yang diajak orang lain jadi pemilik brand mandiri.
Ia membuktikan bahwa “mulai dari nol” bukanlah kelemahan, melainkan ruang kosong untuk menulis pencapaianmu sendiri.
Source image: desy

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










