Desy Firma, Jangan Ragu Jadi Perempuan Mandiri dan Selalu Upgrade Diri!

Iniloh.com Jakarta- Dari udara sejuk Malang yang penuh kenangan hingga keriangan Bogor yang kini menjadi rumah, Desy Firma menjalani hidup dengan semangat multitasking yang menginspirasi.

Perempuan berdarah Jawa Timur ini tak hanya sukses membagi diri antara profesi apoteker, pegawai negeri, dan pengusaha, tetapi juga membuktikan bahwa menjadi ibu tak menghalangi ambisi untuk terus berkarya.

Lahir dan besar di Malang, Jawa Timur, Desy mengaku bahwa kota kelahirannya selalu memiliki tempat khusus di hatinya.

Kulinerannya, udaranya, wisatanya—semuanya bikin rindu,” ujarnya dengan senyum nostalgia.

Namun, sejak 12 tahun terakhir, Bogor menjadi panggung hidup barunya. Ia jatuh cinta pada kesegaran alam kota hujan itu.

Masih mudah mencari udara sejuk dan spot healing di sini,” katanya.

Meski begitu, ikatan dengan Malang tak pernah pudar.

Setiap pulang kampung, ia disambut kehangatan loving family yang selalu membuatnya ingin kembali.

Sebagai apoteker dan pegawai negeri sipil (PNS), Desy sejatinya sudah mapan. Tapi jiwa bisnisnya tak bisa diam.

Aku ini pebisnis dari dalam hati,” akunya sambil tertawa.

Ia merintis dua usaha: menjadi agen resmi bisnis makanan di Bogor dan pemilik brand hijab sendiri.

Awalnya, ia mengelola semuanya sendiri selepas jam kantor. Kini, setelah memiliki karyawan dan menjadi ibu, bisnisnya berjalan semi-autopilot.

Pulang kerja waktunya untuk anak. Bisnis baru kuurusi saat ia tidur,” ujarnya.

Weekend pun ia dedikasikan untuk buah hatinya, meski sesekali membawanya ke acara bisnis.

Melenceng? Iya, apoteker bisnis makanan dan hijab. Tapi selama halal dan bermanfaat, why not?” candanya.

Desy tak menampik bahwa menjalankan banyak peran kerap memicu tantangan. “Masalah bisa datang bertubi, kadang overlapping,” ujarnya.

Tapi pengalaman mengajarkannya menjadi decision maker yang tangguh. “Lama-lama terbiasa. Yang penting tetap cool,” tambahnya.

Di balik duka, ada lebih banyak sukacita: kebebasan finansial, jaringan pertemanan yang luas (sesuai sifat ekstrover-nya), dan kebahagiaan bisa memberi kerja pada karyawan.

Melihat mereka sejahtera, itu berkah tersendiri,” katanya.

Bagi Desy, kunci menghadapi dinamika hidup adalah terus berkembang. “Level jiwa harus di-upgrade,  agar bisa adaptasi dengan perubahan,” tegasnya.

Ia juga meyakini pentingnya melibatkan Allah dalam setiap langkah. “Lindungan-Nya yang utama,” ucapnya.

Pesannya untuk perempuan Indonesia sederhana tapi mendalam: “Jangan ragu jadi perempuan mandiri dan terus upgrade diri. Setiap orang punya kelebihan, cari dan kembangkan!”

Lewat akun @desyfirma_, Desy membagikan potret keseimbangan hidupnya: dari dokumentasi kerja di apotek, promo bisnis hijab, hingga momen quality time dengan anak.

Tak jarang ia menyelipkan candaan ringan yang mencerminkan kepribadiannya yang ceria dan down to earth.

Desy Firma adalah bukti bahwa identitas tak bisa dikurung dalam satu kotak.

Dari Malang ke Bogor, dari apotek ke bisnis fashion, dari kantor pemerintah ke pelukan anak, ia menari di antara banyak peran dengan gemilang.

Kisahnya mengingatkan kita: menjadi ibu bukan akhir dari petualangan, melainkan babak baru untuk menebar manfaat lebih luas. Seperti katanya, “Hidup ini terlalu singkat untuk berhenti berkarya.

 

Source image: desy

You May Also Like

Hilda Ayuanita, Progress Over Perfection, Enjoy In The Journey
Hilda Ayuanita, Progress Over Perfection, Enjoy In The Journey
Olla, Lakukan Apapun yang Buat Kita Bahagia Selama Positif 
Olla, Lakukan Apapun yang Buat Kita Bahagia Selama Positif 
Allea Namara, Jangan Ragu Coba Hal Baru Siapa Tahu Temukan Bakat Terpendam 
Allea Namara, Jangan Ragu Coba Hal Baru Siapa Tahu Temukan Bakat Terpendam 
Nova Nabila, Tiada Kata Terlambat Untuk Gapai Mimpi
Nova Nabila, Tiada Kata Terlambat Untuk Gapai Mimpi
Stevilia Putri, Dunia Ini Luas Jangan Stuck di Satu Tempat
Stevilia Putri, Dunia Ini Luas Jangan Stuck di Satu Tempat
Irene Dave, Nikmati Setiap Prosesnya, Pemeran Utama di Hidup Ini Adalah Kita Sendiri 
Irene Dave, Nikmati Setiap Prosesnya, Pemeran Utama di Hidup Ini Adalah Kita Sendiri