Devian Alexandra, Jangan Pernah Menyerah!

Iniloh.com Jakarta- Dari dinginnya udara Bajawa, Flores, hingga panasnya birokrasi Kupang, perjalanan  Devian Alexandra atau disapa  Devi adalah bukti nyata bahwa ketangguhan dan kerja keras bisa mengubah takdir.

Lahir di Klaten namun dibesarkan di tengah pegunungan Flores yang asri, Devi tumbuh dalam pelukan keluarga penuh kasih dan masyarakat yang hangat.

Tapi hidup tak selalu membawakan kemudahan.

Di usia 8 tahun, ketika ayahnya melanjutkan studi ke Klaten, Devi harus menghadapi dunia baru yang kejam: dibully karena postur tubuhnya yang tinggi dan status minoritas agamanya.

Sebagai anak introvert, masa-masa itu sangat berat,” kenangnya.

Namun, di balik kesunyiannya, ada api yang tak padam: dukungan orangtua yang tak kenal lelah membelanya.

Pengalaman pahit itu justru mengukir mental baja dalam dirinya.

Kembali ke Bajawa, ia membuktikan diri sebagai bintang akademik: selalu masuk 2 besar dari SDK Tanalodu hingga SMA Negeri 1 Bajawa, bahkan meraih peringkat 1 di jurusan IPS.

Prestasinya tak hanya di kelas, juara 1 lomba pidato bahasa Inggris membuktikan bahwa si gadis pendiam punya nyali.

Titik balik terbesar datang saat kelulusan SMA. Mimpi kuliah akuntansi dan kerja di bank harus dikubur karena keterbatasan biaya.

Orangtua menyarankan IPDN atau menunda kuliah,” ujarnya.

Dengan hati berat tapi tekad membara, ia mempersiapkan diri 6 bulan penuh dan berhasil lulus IPDN (2015).

Lulus pada 2019, karirnya dimulai di Pemerintah Kota Kupang.

Sejak 2021, ia memikul tanggung jawab besar sebagai Bendahara Bagian Protokol Setda Kota Kupang, plus tugas multitasking: menyusun sambutan resmi, membuat rilis berita, hingga produksi konten video kepala daerah.

Hidup mandiri jauh dari keluarga di Kupang ditempuhnya dengan disiplin besi.

Lembur hingga dini hari ia imbangi dengan olahraga rutin, gym dan lari menjadi “pelarian sehat”.

Yang mengagumkan: dunia kerja justru mengubah si introvert menjadi pribadi yang ceria dan terbuka.

Lingkungan kerja yang suportif membantu saya keluar dari tempurung,” akunya.

Di tengah kesibukan, ia menemukan filosofi sederhana:

Syukur adalah kunci keajaiban hidup atas hal baik maupun buruk.

Setelah 6 tahun mengabdi, Devi mengambil langkah berani: mendaftar beasiswa LPDP.

Hasilnya? Diterima di Magister Administrasi Publik UGM untuk Agustus 2025.

Tapi mimpinya lebih besar dari itu: “Suatu hari, saya ingin melanjutkan doktoral di Stanford University.

Sebuah ambisi yang lahir dari keyakinan: keterbatasan ekonomi bukan penghalang bagi mereka yang punya tekad tanpa batas.

Pesan Devi bagai api yang menyala dari pengalaman hidupnya:

“Jangan pernah menyerah, sekalipun keadaan sedang tidak baik.

Percaya pada dirimu, dan tetap berjuang menggapai mimpi setinggi langit.

Sebab di balik setiap usaha yang sungguh-sungguh, akan selalu ada hasil yang indah menanti.”

 

 

Source image: devi

 

You May Also Like

Citra, Jangan Menyerah Untuk Setiap Mimpi-mimpi Kita!
Citra, Jangan Menyerah Untuk Setiap Mimpi-mimpi Kita!
Rena Rolanda, Jangan Menyerah Flutuasi Ekonomi Biasa, Terpenting Berdoa dan Berusaha
Rena Rolanda, Jangan Menyerah Flutuasi Ekonomi Biasa, Terpenting Berdoa dan Berusaha
dr. Septi Listiyo: Jangan Pernah Menyerah, Setiap Tantangan Adalah Peluang untuk Belajar dan Berkembang
dr. Septi Listiyo: Jangan Pernah Menyerah, Setiap Tantangan Adalah Peluang untuk Belajar dan Berkembang
Mieke Shahir, Semoga Kita Selalu Dikelilingi Hal Baik dan Jangan Gampang Menyerah
Mieke Shahir, Semoga Kita Selalu Dikelilingi Hal Baik dan Jangan Gampang Menyerah
Yasmine Ali, Jangan Pernah Menyerah Walau Depan Kita Tiada Jalan, Keajaiban Selalu Ada
Yasmine Ali, Jangan Pernah Menyerah Walau Depan Kita Tiada Jalan, Keajaiban Selalu Ada
Diana Livia, Jangan Takut Dulu Sebelum Mencoba dan Jangan Gampang Menyerah!
Diana Livia, Jangan Takut Dulu Sebelum Mencoba dan Jangan Gampang Menyerah!