Dewi Chandra, What You Focus on Expands!!
Iniloh.com Jakarta- Udara mistis Solo membentuk dasarnya, tetapi jiwa petualang Dewi Chandra membawanya melintasi benua.
Setelah menyelesaikan studi teknik di luar negeri, ia mendarat di Bali selama lebih dari 10 tahun, mengelola proyek-proyek konstruksi hotel dan resort.
Di balik glamornya industri pariwisata, tersimpan kisah pilu:
“Saya beberapa kali melewatkan acara keluarga karena kerjaan yang tidak bisa ditinggal , Bos tak mengizinkan cuti.”
Karir yang stabil ternyata mengorbankan dua hal berharga: waktu untuk keluarga dan ruang untuk berkembang sebagai pribadi.
Latar belakang teknik membentuknya menjadi pemikir sistematis, tapi juga menyuburkan sisi pendiamnya.
“Dulu saya introvert, sulit bergaul, bahkan tak tahu cara memulai percakapan,” akunya.
Perubahan dimulai ketika ia memberanikan diri bergabung dengan komunitas network marketing.
Di sanalah ia menempa mental: dilatih menghancurkan tembok ketakutan, belajar berkomunikasi, dan membangun relasi.
Proses ini bukan sekadar pelatihan bisnis, melainkan sekolah kehidupan yang mengajarkannya:
“Keputusan untuk melangkah keluar dari pikiran yang membelenggu adalah awal revolusi diri.”
Sifat analitisnya justru menjadi keunggulan. Rasa ingin tahu yang tinggi , warisan profesi teknik membuatnya haus ilmu baru.
Kemampuannya memecah konsep kompleks menjadi langkah-langkah praktis pun bersinar:
“Saya bisa menjelaskan step by step apa yang saya pelajari.”
Bakat inilah yang kemudian mengalirkan transformasi ganda: ia tak hanya berkembang sendiri, tetapi juga melatih puluhan anggota komunitasnya, mengubah keahlian teknis menjadi alat pemberdayaan.
Jika ditanya suka-duka perjalanannya, jawabannya tegas: “Lebih banyak suka.”
Bayangkan loncatan dramatis yang ia lalui: dari sosok pemalu yang takut bicara, ia menjelma menjadi mentor penuh percaya diri; dari rasa terasing dalam pekerjaan.
Ia justru membangun komunitas yang saling mendukung; bahkan dari relasi keluarga yang tertutup, kini ia mampu berbagi ilmu pengembangan diri.
“Perubahan hidup saya sangat signifikan,” ujarnya.
Transformasi inilah yang membuat setiap tantangan sebagai entrepreneur memimpin tim, menanggung beban bisnis, hingga memupuk mental pantang menyerah terasa ringan: semua dilakoni karena dampaknya nyata, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Harapannya kini menyala seperti mercusuar:
“Saya ingin pengalaman ini menjadi harapan bagi yang merasa stuck, takut melangkah, atau ingin berubah di bidang kesehatan, ekonomi, keluarga, maupun diri sendiri.“
Pesannya sederhana namun mendalam:
“Ambil keputusan! Fokuskan energi pada apa yang ingin tumbuh karena ‘what you focus on expands’.
Masalah akan menyusut ketika keberanian mengisi ruang pikiran.”
Source image: dewi

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










