Dhea Purwa Handayani, Don’t Skip Your Turn!

Iniloh.com Jakarta- Lahir dan dibesarkan di Semarang, Dhea Purwa Handayani menyimpan kehangatan mendalam untuk kota kelahirannya.

Kota yang sangat amat berkesan,” ungkapnya, karena di sanalah ia menemukan fondasi hidup: tumbuh di tengah kehangatan keluarga penuh kasih, teman dan komunitas yang supportif, serta lingkungan kondusif.

Semarang bukan sekadar tempat, melainkan ekosistem yang membentuknya menjadi pribadi resilien.

Kini, ia mengarungi hidup baru sebagai perantau di Jakarta. Dhea berkarir di kantor pusat salah satu perbankan terkemuka Indonesia.

Di tengah tuntutan dunia finansial yang padat, ia punya senjata rahasia: prinsip work-life balance yang dijalani lewat olahraga.

Awal menyukai olahraga sebagai stress-release dan agar mood tetap terjaga,” jelasnya.

Passion ini dibawanya dari Semarang, bertahan bahkan di tengah kesibukan ibu kota.

Daftar olahraganya mengagumkan: mulai dari lari jalanan (road run) dan trail run, muaythai, sepeda, yoga, pilates, berenang, hingga kini sedang belajar tenis dan padel.

Tapi satu yang konsisten sejak 2017: lari adalah ritual hariannya.

Saya menjadikan olahraga sebagai lifestyle dan cara untuk maintain semangat setiap hari,” tegasnya.

Bagi Dhea, olahraga bukan soal jadi ahli, tapi tentang konsistensi merawat diri.

Rutinitas lari yang dijalani menjadi bukti dedikasinya yang kuat.

Pada hari kerja, ia biasanya berlari di Gelora Bung Karno (GBK) setelah pulang kantor, atau melakukan latihan kekuatan di gym yang terletak di satu menara dengan kantornya saat waktu istirahat.

Di akhir pekan, ia lebih bebas menelusuri rute lari favoritnya dengan santai.

Pernah juga ia mencoba berlari pagi sebelum bekerja, namun ia menekankan pentingnya fleksibilitas agar aktivit

Sebagai anak pertama, tanggung jawab pada keluarga di Semarang tak pernah terlupakan.

Sesibuk apa pun di perantauan, saya usahakan tidak mengabaikan urusan keluarga,” tekannya.

Di tengah statusnya yang masih single, ia berjuang menyeimbangkan lima pilar sekaligus: keluarga, sosial, karir, ekonomi, dan kesehatan.

Doanya tulus: “Dimudahkan dan dilancarkan dalam segala urusan, bisa menentukan skala prioritas sesuai porsi.”

Lakukan yang terbaik versi diri kalian masing-masing senyamannya.”

Ia mendorong untuk “tetaplah jadi diri sendiri, be the best version of yourself.”

Maksimalkan selalu untuk hal bermanfaat—baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Pesannya tentang hukum tabur-tuai:

“Hal positif apapun yang kita tanam, pasti menuai hasil terbaik di masa kini atau nanti.

Best opportunity never knock twice, so don’t skip your turn. Day by day, just make it meant.”

 

 

Source image: dhea

You May Also Like

Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Filling Octaviana, Everything is possible, Don’t Browse Social Media and Compare Yourself to Others
Filling Octaviana, Everything is possible, Don’t Browse Social Media and Compare Yourself to Others
Ninda Kannya Oktavia, Don’t Judge Book By Its Cover
Ninda Kannya Oktavia, Don’t Judge Book By Its Cover
Dhea Nabila, Jangan Salahkan Keadaan Diri Kita Sudah Berjuang Tanpa Menyerah
Dhea Nabila, Jangan Salahkan Keadaan Diri Kita Sudah Berjuang Tanpa Menyerah
Fitri Yusnia, Dont, Waste Your Time, Manage Your Time So Great
Fitri Yusnia, Dont, Waste Your Time, Manage Your Time So Great
Elsa Khorensia, Trust The Process, Always Be Consistent and Don’t Forget To Pray
Elsa Khorensia, Trust The Process, Always Be Consistent and Don’t Forget To Pray