Diah Kuncoro W., Lakukan Pekerjaan Kita dengan Ilmu dan Hati

Iniloh.com Jakarta- Diah Kuncoro W. lahir dan tinggal di Pangkalan Bun, sebuah kota kecil namun cukup maju di Kalimantan Tengah. Kota ini menawarkan kenyamanan dengan akses yang mudah dan keramahan warganya.

Walaupun Kalimantan dikenal dengan cuacanya yang panas, Pangkalan Bun tetap sesuai dengan namanya, “Pangkalan Embun,” karena embun sering turun di waktu-waktu tertentu.

Fenomena ini mengingatkan pada suasana pegunungan di Pulau Jawa, memberikan kesegaran tersendiri bagi warganya.

Diah bekerja sebagai perawat dialisis di RSUD Sultan Imanuddin, melayani pasien gagal ginjal stadium akhir. Sebuah profesi yang membutuhkan dedikasi tinggi.

Perjalanan Diah sebagai pelari dimulai pada awal 2019, ketika ia mencari cara untuk mengatasi insomnia yang dialaminya.

Ia ingin membuat tubuhnya lelah secara positif, dan akhirnya memilih berlari. Sejak itu, lari menjadi bagian penting dalam hidupnya.

Bukan tanpa tantangan, Diah kerap menghadapi suka duka selama berlari.

Sebagai pemilik kaki datar (flat feet), ia harus menghadapi cedera berulang karena kurangnya pengetahuan tentang strength training di awal perjalanan larinya.

Bahkan, sempat ada masa ketika ia harus berhenti berlari selama berbulan-bulan, yang membuatnya merasa sangat terpukul. Namun, Diah bangkit kembali dengan tekad yang lebih kuat.

Sejak mulai berlari, Diah telah mengikuti berbagai event, seperti Semarang 10K pada 2022 dan 2023, Mangkunegaran Solo 2024, Mandiri Marathon Bali (MMB) 2024, serta Arutmin Borneo Run 2023 dan 2024, di mana ia berkesempatan menjadi pace setter.

Pengalaman ini memberinya kesempatan bertemu dengan banyak pelari hebat yang menginspirasi untuk terus menjalani hidup sehat.

Diah tidak pernah menyangka bahwa lari bisa membawanya sejauh ini. Ia merasa bahwa melalui lari, ia tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga menemukan komunitas yang mendukung gaya hidup sehat dan inspirasi untuk berbagi semangat hidup sehat kepada orang lain.

Diah memiliki banyak harapan, baik untuk dirinya sendiri, keluarga, maupun karirnya. Ia berharap tetap sehat dan aktif demi menjaga kebugaran tubuh, serta bisa menularkan manfaat olahraga kepada pasien-pasiennya.

Dalam pekerjaannya sebagai perawat, Diah ingin membantu pasien meningkatkan kualitas hidup mereka dengan aktivitas fisik ringan sesuai toleransi masing-masing.

Secara pribadi, Diah bercita-cita melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 spesialis keperawatan.

Ia ingin memberikan pelayanan yang lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang, tidak hanya terbatas dalam lingkup pekerjaannya.

Diah percaya bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang positif dalam hidup.

Menurutnya, Tuhan sering memberi nikmat yang tak terduga di masa depan, bahkan atas langkah kecil yang kita mulai hari ini.

Dengan prinsip “Lakukan pekerjaanmu dengan ilmu dan hati,” Diah berusaha menjadi bermanfaat bagi banyak orang dan terus berbuat baik, sekecil apa pun itu.

 

Source image: diah

You May Also Like

Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Putri Octiana, Berusaha Memberikan Terbaik Untuk Anak Kita Karena Mereka Luar Biasa!
Putri Octiana, Berusaha Memberikan Terbaik Untuk Anak Kita Karena Mereka Luar Biasa!
Nurul Supiyana Damanik, Jadilah Seseorang yang Bermanfaat Bagi Orang Lain
Nurul Supiyana Damanik, Jadilah Seseorang yang Bermanfaat Bagi Orang Lain
Irene Chavelista, Just Keep The Faith And Do It! Be Grateful For Everything
Irene Chavelista, Just Keep The Faith And Do It! Be Grateful For Everything
Fifi Susanti, Tiada yang Lebih Berharga Mereka Adalah Keluarga Kita
Fifi Susanti, Tiada yang Lebih Berharga Mereka Adalah Keluarga Kita
Rizski Soebiakto Soenardi, To Watch Us Dance Is to Hear Our Hearts Speak
Rizski Soebiakto Soenardi, To Watch Us Dance Is to Hear Our Hearts Speak