Diah Wucika, Apa yang Kita Tanam Ini yang Kan Kita Tuai

Iniloh.com Jakarta- Kak Diah Wucika lahir dan besar di Gorontalo, dengan masa kecil yang penuh kenangan di asrama polisi (dikenal sebagai “Aspol”).

Tinggal di lingkungan ini memberikan rasa aman dan kebersamaan yang luar biasa.

Tetangga-tetangga kami seperti keluarga, sehingga Kak Diahbebas bermain di rumah mana saja.

Ibuku seorang polisi, sementara ayahku adalah pegawai negeri sipil (PNS). Kombinasi didikan dari mereka menjadi fondasi kuat bagi kepribadianku.

Ibu Kak Diah mendidik dengan keras, membuat Kak Diah menjadi wanita yang tangguh dan tidak mudah terpengaruh.

Di sisi lain, ayah Kak Diah yang penuh kelembutan mengajarkan kasih sayang, menjadikan Kak Diah menjadi seseorang yang penyayang.

Namun, wajah Kak Diahcyang terkesan “antagonis” saat diam sering membuat orang salah paham, padahal Kak Diah memiliki hati yang besar untuk orang lain.

Setelah 11 tahun berkarier sebagai banker, Kak Diah memutuskan untuk resign. Keputusan itu membuka jalan baru dalam hidup Kak Diah.

Awalnya, Kak Diah membuat video lucu dan quotes hanya untuk iseng. Tapi ternyata, kegiatan ini memberikan kepuasan tersendiri.

Kini, selain menjadi ibu rumah tangga, Kak Diah juga menjalankan usaha penyewaan baju.

Perubahan besar lainnya terjadi ketika Kak Diah mulai fokus pada kesehatan. Kak Diah pernah menjadi pasien prolanis (program penanggulangan penyakit kronis), yang harus rutin menebus obat setiap bulan.

Namun, olahraga mengubah segalanya. Sejak rajin berolahraga, Kak Diah tidak perlu lagi bergantung pada obat-obatan.

Sebagai pribadi yang menyukai tantangan, Kak Diah selalu terbuka untuk mencoba berbagai olahraga baru. Hidup hanya sekali, jadi apa pun yang Kak Diah rasa bisa dicoba, pasti akan dipelajari.

Walaupun konten Kak Diah sering naik turun sesuai mood, Kak Diah percaya bahwa kreativitas berasal dari hati.

Tips Kak Diah sederhana: tuangkan isi hati Anda ke dalam catatan. Setiap kali ada ide, motivasi, atau inspirasi dari obrolan dengan teman, Kak Diah segera mencatatnya.

Ketika waktunya tiba, Kak Diah gunakan catatan itu untuk membuat konten yang bermakna.

Menurut saya, kreativitas adalah hasil refleksi dari pengalaman dan pemikiran.

Bahkan percakapan biasa bisa memunculkan ide yang luar biasa. Maka dari itu, penting untuk selalu terbuka pada inspirasi dari mana saja.

Harapan terbesar Kak Diah adalah kebahagiaan, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk keluarga.

Dalam karier, Kak Diah ingin mendukung suami mencapai puncak kesuksesannya, sementara Kak Diah menjadi roda yang membantu perjalanan itu.

Kak Diah sangat percaya pada kekuatan afirmasi positif. Apa pun yang terjadi, Kak Diah yakin Tuhan selalu memberikan yang terbaik.

Bahkan ketika hal buruk datang, Kak Diah percaya itu adalah cara Tuhan untuk membuat kita lebih kuat dan berusaha lebih keras.

Filosofi hidup Kak Diah cukup sederhana: Apa yang kamu tanam, itu yang akan kamu tuai.

Dengan membiasakan diri berpikir dan bertindak positif, Kak Diah yakin akan menuai kebaikan di kemudian hari.

 

source image: diah

You May Also Like

Diah Kuncoro W., Lakukan Pekerjaan Kita dengan Ilmu dan Hati
Diah Kuncoro W., Lakukan Pekerjaan Kita dengan Ilmu dan Hati
Raudhotul Wasiah: Jangan Harap Petik Bunga Nan Wangi Jika yang Kita Tanam Ialah Bunga Bangkai
Raudhotul Wasiah: Jangan Harap Petik Bunga Nan Wangi Jika yang Kita Tanam Ialah Bunga Bangkai
Diah Puspa, Sebuah Keinginan Tak Ubah Apapun Tapi Sebuah Keputusan yang Buat Sama Sekali Berbeda
Diah Puspa, Sebuah Keinginan Tak Ubah Apapun Tapi Sebuah Keputusan yang Buat Sama Sekali Berbeda
Veronica Dwi Putri Rahayu, Walau Kita Belum Tuai Apapun, Namun Jangan Lelah Tetap Menabur Kebaikan
Veronica Dwi Putri Rahayu, Walau Kita Belum Tuai Apapun, Namun Jangan Lelah Tetap Menabur Kebaikan
Dewi Diah Pertiwi, Karir di Perbankan Relasi Tambah Luas dan Skill Berkembang
Dewi Diah Pertiwi, Karir di Perbankan Relasi Tambah Luas dan Skill Berkembang
Diah Ganaki Pusparani, Mendirikan Perusahaan Garment Sambil Kuliah
Diah Ganaki Pusparani, Mendirikan Perusahaan Garment Sambil Kuliah