Diana Chen Wandin: Setiap Kata, Laku, dan Pikiran Kita Adalah Doa

Iniloh.com– Diana Chen Wandin, perempuan kelahiran Mojokerto, adalah bukti nyata bahwa ketangguhan dan pikiran positif bisa mengubah rintangan menjadi berkah.

Sebagai anak semata wayang, ia harus kehilangan sang ayah di usia 10 tahun.

Sejak saat itu, hidupnya dijalani berdua dengan mama yang berjuang keras membesarkannya hingga ia meraih gelar Sarjana Sastra Inggris dari Universitas Brawijaya.

Mama selalu mengingatkan: ‘Selalu berpikir baik tentang kondisi, orang lain, dan masa depan.’Prinsip itu yang membuat kami bertahan,” ujar Diana.

Lingkungan sekitar yang rukun dan ramah turut membentuknya menjadi pribadi yang optimis.

Di balik kesederhanaan hidup, ia belajar bahwa keikhlasan dan rasa syukur adalah kunci menghadapi setiap ujian.

Kini, Diana menjalani peran baru sebagai istri dan ibu dari dua anak yang ia sebut “lucu dan menggemaskan”.

Pernikahannya dengan seorang suami berkarir mapan ia anggap sebagai jawaban dari doa mama yang tak pernah putus.

Alhamdulillah, kami saling melengkapi. Suami tak hanya partner hidup, tapi juga support system,” katanya.

Sebagai working mom, ia memilih pekerjaan dengan waktu fleksibel agar bisa mengantar-jemput anak sekolah dan membersamai tumbuh kembang mereka.

Di sela rutinitas, Diana menyisihkan waktu untuk menjaga kesehatan fisik dan mental dengan bermain bulutangkis dua kali seminggu.

Olahraga bukan sekadar hobi, tapi cara saya me-recharge energi agar tetap optimal di rumah dan kantor,” tuturnya.

Harmoni keluarga menjadi prioritas utama Diana.

Ia dan suami sepakat untuk saling menghormati hobi masing-masing: bulutangkis adalah dunianya, sementara sang suami menikmati ketenangan dengan memancing.

Kami percaya, kebahagiaan orang tua adalah fondasi kebahagiaan anak. Jika kami bahagia menjalani passion, energi itu akan menular ke mereka,” jelasnya.

Komitmen ini tidak hanya memperkuat ikatan pasutri, tapi juga mengajarkan anak-anak arti kemandirian dan toleransi.

Keduanya kerap mengajak buah hati menyaksikan kegiatan mereka, menciptakan momen bonding yang penuh tawa.

Harapan Diana sederhana namun mendalam: ia ingin keluarganya tetap utuh dan bahagia hingga dipertemukan di surga.

Saya memimpikan kebersamaan yang tak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Itu motivasi saya untuk terus menjadi istri dan ibu yang baik,” ungkapnya.

Doa dan ikhtiar ia jalani beriringan, termasuk dengan menerapkan filosofi hidup yang dipegang teguh:

Setiap kata, laku, dan pikiran adalah doa. Ia mengundang semesta untuk menggenapinya.”

Prinsip ini ia tularkan ke anak-anak, mengajarkan mereka untuk selalu bersikap santun, berpikir jernih, dan menjaga niat dalam setiap tindakan.

Di balik kesibukannya, Diana aktif membagikan kesehariannya di Instagram @chenwandin.

Mulai dari momen kebersamaan keluarga, tips menjaga work-life balance, hingga cerita inspiratif tentang perjalanan hidupnya.

Melalui platform itu, ia ingin mengajak perempuan lain untuk percaya bahwa kebahagiaan bisa diraih dengan pola pikir positif, komitmen pada keluarga, dan keberanian menjalani passion.

Dari Mojokerto, Diana Chen Wandin membuktikan bahwa kehilangan bukanlah akhir, melainkan awal dari kisah baru yang penuh makna.

Dengan ketulusan, kerja sama, dan keyakinan bahwa setiap doa akan dijawab semesta, ia terus melangkah sebagai perempuan yang tak hanya kuat untuk diri sendiri, tapi juga menjadi cahaya bagi orang-orang tercinta.

 

Source image: Diana Chen

You May Also Like

Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses