Dien Novita,Jadilah Diri Sendiri,  Tak Perlu Iri Pada Pencapaian Orang Lain

Iniloh.com Jakarta- Dari Surabaya, kota yang dikenal dengan semangatnya yang membara, datanglah Dien Novita, seorang perempuan yang mengajarkan arti keseimbangan antara karier, keluarga, dan passion.

Lahir dan besar di tengah keluarga hangat penuh cinta, ia mewarisi keteguhan hati orang Jawa Timur sekaligus kelembutan seorang ibu.

Keluarga adalah akar yang membuatku tetap berdiri, meski angin kehidupan kadang bertiup kencang,” ujarnya.

Sebagai karyawan di perusahaan swasta, Dien menjalani rutinitas layaknya profesional lainnya.

Namun, titik balik hidupnya muncul setelah melahirkan anak ketiga di usia 32 tahun.

Waktu hamil, badan selalu gendut. Aku ingin kembali sehat dan percaya diri,” kenangnya.

Olahraga, yang dulu bukan prioritas, menjadi alat transformasi.

Ia memulai lari pagi, latihan kardio, dan perlahan membentuk gaya hidup aktif.

Aku ingin anak-anakku melihat ibunya kuat, bukan hanya secara fisik, tapi juga mental,” tambahnya.

Kini, di usianya yang tak lagi muda, Dien membuktikan bahwa usia hanyalah angka.

“Menjadi tua itu pasti, tapi menua dengan sehat, body goals, dan cantik adalah pilihan,” ucapnya  sambil tersenyum.

Perjalanannya menginspirasi banyak ibu muda yang kerap kebingungan membagi waktu antara anak dan kesehatan diri.

Dari hobi berolahraga, Dien membangun konten lifestyle di media sosial. Tipsnya sederhana:

Konsisten upload, tunjukkan passionmu, dan jujur pada diri sendiri.”

Kolaborasi dengan brand pun mengalir, membawa kesempatan menikmati fasilitas, produk, dan tentunya cuan.

Namun, di balik kesuksesan itu, ada tantangan yang ia hadapi sebagai wanita karier, ibu rumah tangga, dan influencer.

Harus pandai bagi waktu. Kadang, sambil masak untuk anak, aku siapkan konsep konten,” ceritanya.

Suka dukanya ia jalani dengan filosofi 4B: Berusaha, Bersyukur, Berbagi, Berdoa.

Hidup seperti roda. Kadang di atas, kadang di bawah. Yang penting, tetap rendah hati dan jauhi iri hati,” pesannya.

Baginya, kegagalan bukan akhir, melainkan bahan refleksi untuk bangkit lebih baik.
Di tengah kesibukannya, harapan Dien terpusat pada keluarga.

Aku ingin kami selalu sehat, bersyukur tiap hari, dan rezeki lancar seperti air mengalir,” ujarnya.

Ia berdoa agar mampu memenuhi kebutuhan ketiga anaknya dan melihat mereka sukses di masa depan. Namun, kekayaan termahal baginya bukan materi:

Badan sehat, rezeki lancar, jiwa tenang, dan hati bahagia itu harta sejati,” tegasnya.Sebagai ibu, ia tak ingin sekadar memberi fasilitas, tapi juga menanamkan nilai.

Aku ajarkan anak-anak untuk kerja keras, tapi juga berbagi pada yang membutuhkan. Kebahagiaan itu tumbuh saat kita bisa memberi,” ungkapnya.

Kepada para pembaca, Dien berpesan:

Jadilah diri sendiri. Tak perlu iri pada pencapaian orang lain. Fokus pada prosesmu, lalu jalani dengan 4B: Berusaha, Bersyukur, Berbagi, Berdoa.”

Ia mengingatkan bahwa hidup tak selalu adil, tapi setiap orang punya kesempatan untuk bangkit.

Jika hari ini sulit, percayalah besok ada cerah. Yang penting, terus melangkah.”

 

Source image: dien novita

You May Also Like

Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Dewi Ariny Wulandari, SH. MK.n: Setiap Perbuatan Baik Kecil Apapun Tak Kan Sia-sia
Dewi Ariny Wulandari, SH. MK.n: Setiap Perbuatan Baik Kecil Apapun Tak Kan Sia-sia
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin