Dila Manik, Dengan Semangat Positif Masa Depan Kita Kan Bawa Kebaikan Bagi Banyak Orang

Iniloh.com Jakarta- Dila Manik, seorang wanita yang lahir dari keluarga multietnis dan penuh cinta. Ayahnya berasal dari Karo, Sumatera Utara, sedangkan ibunya dari Kalimantan Barat.

Meski kini menetap di Bali, Dila menghabiskan masa kecilnya di Surabaya karena tugas dinas orang tuanya.

Kehidupan keluarganya yang harmonis, dengan latar belakang sebagai keluarga tentara, membentuk karakter Dila sebagai pribadi yang penuh kasih sayang dan optimisme.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Dila melanjutkan kuliah dan berkarier di Bali. Selama 15 tahun, ia mengabdikan diri sebagai seorang sekretaris di berbagai perusahaan terkemuka di Bali dan Jakarta.

Posisi terakhirnya adalah di perusahaan agen Pertamina. Ketika salah satu perusahaan tempatnya bekerja di Bali tutup, Dila memutuskan untuk berani mengambil langkah besar dengan membuka usaha desain pakaian.

Pilihan ini menjadi momen penting yang membawa kebahagiaan baru dalam hidupnya.

Sebagai seorang desainer selama tujuh tahun terakhir, Dila merasa senang dapat bertemu banyak orang melalui pameran-pameran.

Ia menikmati bertukar cerita tentang dunia fashion dan terus belajar meski merasa dirinya masih awam. Passion ini membawanya semakin dekat dengan dunia yang ia cintai.

Hidup di Bali, Dila mengaku telah menyatu dengan alam dan budaya setempat. Empat tahun lalu, ia menikah dengan seorang pria Bali yang tinggal di Ubud.

Pengalaman ini semakin memperdalam kecintaannya terhadap adat dan tradisi Bali.

Ia meyakini bahwa kekayaan alam Bali, seperti pegunungan dan air yang alami, menjadi sumber kecantikan dan kedamaian.

Ritual melukat, yang sering ia lakukan, tidak hanya membuatnya merasa segar, tetapi juga memberikan kecantikan alami pada wajahnya.

Dalam usianya yang mendekati 50 tahun, Dila percaya bahwa kecantikan sejati berasal dari pikiran yang positif.

Ia selalu berusaha untuk berpikir bahwa setiap masalah pasti memiliki solusi yang sudah direncanakan oleh Tuhan.

Meditasi menjadi bagian penting dari kehidupannya, sebagai cara untuk bersyukur dan menerima segala sesuatu dengan lapang dada

Selain fokus pada karier dan keluarga, Dila juga memiliki harapan besar untuk masyarakat, khususnya di Bali.

Ia berharap kehidupan sosial lebih merata, terutama bagi UKM pemula yang memiliki potensi besar tetapi sering kali tidak terlihat.

Ia juga ingin melihat Indonesia yang lebih maju, dengan kesejahteraan rakyat kecil menjadi prioritas.

Pesan terakhir dari Dila adalah agar kita tidak menyalahkan siapa pun atas apa yang terjadi dalam hidup.

Segala sesuatu, katanya, telah direncanakan oleh Tuhan. Dengan semangat positif, ia percaya bahwa masa depan akan membawa banyak kebaikan bagi semua orang.

Kisah Dila Manik adalah refleksi tentang keberanian untuk berubah, ketulusan dalam belajar, dan rasa syukur yang mendalam atas setiap langkah dalam hidup.

 

source image: dila

You May Also Like

Grace Damai Putri, Always Be Grateful and Humble!
Grace Damai Putri, Always Be Grateful and Humble!
Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!
Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik