Dinda Fitriani, Menjadi Baik Bukan Untuk Dipuji Tapi Untuk Diri Kita Sendiri

Iniloh.com Jakarta- Dinda berasal dari Bekasi dan, meskipun banyak orang berpikir untuk pindah, dia merasa kota ini seperti rumah sejati yang tak tergantikan.

Kayaknya aku sejiwa sama Bekasi ya,” katanya sambil tertawa. Bagi Dinda, Bekasi bukan sekadar tempat tinggal; kota ini menyimpan banyak kenangan yang membuatnya ingin selalu tinggal dan tumbuh di sana.

Ketertarikan Dinda pada dunia bisnis dimulai dari langkah kecil. Ia merintis usaha kecil-kecilan dengan menjual baju, dan ketika butuh model untuk produk-produk itu, ia pun turun langsung sebagai modelnya.

Ditambah lagi, sepupunya yang berbisnis hijab juga meminta bantuan Dinda sebagai model untuk memperkenalkan produknya. Dari sini, lahir rasa cintanya pada dunia fotografi dan konten.

Awalnya sih untuk kebutuhan usaha saja, tapi lama-kelamaan, aku jadi senang dan makin mendalami,” ujarnya.

Seiring waktu, semakin banyak brand yang mengajaknya bekerja sama, sebuah pencapaian yang dulu hanya jadi impian kecil baginya.

Namun, Dinda mengakui bahwa di balik setiap foto indah ada perjuangan yang tak selalu mudah.

Ada saat-saat ketika ia harus membawa anaknya ke lokasi pemotretan atau menghadapi cuaca yang tidak menentu.

“Kadang panas-panasan, kadang hujan-hujanan. Tapi ya mau gimana, namanya juga kerja, harus tetap profesional,” katanya sambil tersenyum.

Baginya, setiap tantangan itu adalah bagian dari proses kreatif yang semakin mengasah kesabarannya.

Dinda punya satu prinsip yang ia pegang teguh: lakukan segalanya dengan hati yang senang. “Kita harus enjoy saat melakukan apa pun itu. Kalau happy, ide-ide baru akan muncul dengan sendirinya,” katanya.

Selain itu, ia selalu menyempatkan waktu bersama keluarga, karena itulah sumber energi dan inspirasi utamanya.

Baginya, healing bersama keluarga menjadi cara untuk menyeimbangkan kesibukan kerja dan waktu berkualitas dengan orang tercinta.

Harapan Dinda tak muluk-muluk. Ia hanya ingin terus bisa berbuat baik, diberi kesehatan, dan rezeki yang cukup untuk keluarganya.

Buatku, kesehatan dan kedamaian hati itu segalanya. Semoga selalu ada cukup untuk berbagi dengan orang lain,” tuturnya penuh syukur.

Ia percaya bahwa dengan berbuat baik dan bersyukur, hidup akan selalu diliputi berkah.

Dinda menutup dengan pesan sederhana bagi semua yang membaca kisahnya. “Berbuat baiklah, meski tidak semua orang akan menyukai kita,” ucapnya lembut.

Baginya, menjadi versi terbaik dari diri kita adalah hal yang paling berharga. “Menjadi baik bukan untuk dipuji, tapi untuk diri kita sendiri,” tambahnya.

 

source image: dinda

You May Also Like

Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Dewi Ariny Wulandari, SH. MK.n: Setiap Perbuatan Baik Kecil Apapun Tak Kan Sia-sia
Dewi Ariny Wulandari, SH. MK.n: Setiap Perbuatan Baik Kecil Apapun Tak Kan Sia-sia
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin