dr. Aldika Alviani: Lari Solusi Untuk Menambah Percaya Diriku
Nosel Jambi- Aldika Alviani, sejak kecil sudah bercita-cita jadi dokter. Ia tumbuh di Kota Jambi. Sampai dewasa ia hanya ingin menjadi dokter.
Kuatnya keinginan itu memiliki kisah. Aldika bercerita, “Masa kecilku dulu pernah mau diambil sama salah satu dokter di Puskesmas tempat ibuku bekerja. Dari situ aku selalu ikut ibu dokter, aku ingin seperti ibu dokter itu, nyuntik pasien dapat uang, uangnya banyak, ibu dokternya Masya Allah baik sekali.
Sampai dewasa aku cuma satu cita citanya ingin menjadi dokter. Aku percaya mimpi itu bisa kita raih menjadi nyata saat kita bersamai semua dengan Allah. Allah bersama prasangka baik hambanya.”
Sekarang, Aldika bekerja sebagai dokter umum. Rencananya ia akan ambil spesialis jiwa atau psikiatri/SP.KJ. Alasan mengapa mengambil spesialis tersebut adalah karena ia suka dengan profesi psikolog tapi karena psikolog bukan dokter jadi ia ambil profesi dokter dan psikiater dan psikolog hampir sama. Intinya mengobati pasien.
“Sp.KJ itu masih sangat tabu, terkadang kejiwaan yang ada di masyarakat masih sering adanya diskriminasi, stigma negatif dengan orang gangguan jiwa. Padahal orang dengan gangguan jiwa mempunya hak yang sama dari setiap individu, yaitu hak untuk sehat.”
Menrut perempuan cantik berhijab ini, ahli kejiwaan itu dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari, seperti kita mendidik anak butuh jiwa yang sehat, menjadi seorang ibu butuh jiwa yang bahagia, di tengah masyarakat, di pekerjaan, di mana pun kita butuh ilmu kejiwaan. Di setiap bidang penyakit pun membutuhkan psikiater. Seperti bedah orang yang diamputasi butuh dikuatkan moral dari psikiater.
Aldika menyebutkan lebih banyak di mana psikiater dibutuhkan. Di antaranya ibu yang melahirkan juga butuh dukungan dalam kejiwaannya. Selain itu, anak yang terkena perundungan butuh psikiater, anak yang kecanduan gadget juga butuh lepas dari kebiasaan itu butuh psikiater.
“Banyak anak remaja yang depresi akhirnya bunuh diri. Bunuh diri bukan kurang iman, bunuh diri adalah kondisi psikiatri. Jadi ilmu kejiwaan ini sangat penting untuk kita terus bertahan hidup di era saat ini,” papar Aldika.
Selama menjadi dokter, Aldika menemukan berbagai pengalaman. Ia mengatakan, “Suka dukanya dengan pasien mungkin belum ya, tapi sejauh ini aku bisa jadi tempat tukar pikiran untuk teman, keluarga, kadang kita tidak perlu menghakimi kehidupan orang lain, dengan aku hadir, mendengarkan, aku sudah sedikit mengurangi beban orang lain,” katanya.
Aldika sendiri bahkan butuh solusi untuk membuat dirinya menjadi lebih percaya diri. Ia memutuskan untuk aktif berolahraga lari.
“Kenapa pilihan ku adalah lari, awalnya aku merasa sangat insecure sama diri sendiri dan sudah tidak nyaman, akhirnya memutuskan untuk merubah kebiasaan, akhirnya diawal tanggal 7 Januari aku gabung komunitas BBJ (Berlari Bersama Jambi) sampai 17 Maret aku rutin lari,” kata Aldika.
Aldika melanjutkan awal mula bergabung komunitas lari adalah untuk meningkatkan intentitas berlarinya. Ia pilih hari Selasa, Sabtu, dan Minggu sebagai hari khusus untuk lari. Sampai akhirnya berat badannya turun sebanyak 9 kg tanpa diet.
“Nah masuk Ramadan aku stop lari, fokus ibadah di sini. Aku baru fokus untuk jaga makan. Sampai lebaran aku hati hati dalam makan, sampai akhirnya sudah selesai lebaran aku fokus lagi lari, tapi cuma ambil yang Sabtu Minggu aja, sampai hari ini aku turun berat badan sampai 15 Kilograman. Alhamdulillah goals nya sudah tercapai,” ungkap Aldika.
Mimpi Aldika adalah menjadi pribadi yang lebih baik. Ia ingin meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri aku pribadi. Ia ingin terus bermanfaat bagi lingkungan dan orang sekitar.
“Saat aku gagal yang aku ganti itu caranya bukan tujuannya. Semoga bisa jadi spesialis Sp.KJ, hobi tetap di lari, banyak manfaat dari lari selain memperbaiki mood, untuk kesehatan, melepas hormon endorfin.”
Aldika bahkan secara khusus menjelaskan apa itu hormon endorfin. Katanya hormon endofirn adalah hormon rasa nyeri yang dilepas saat olahraga.
“Jadi bawaannya better. Pikiran lebih tertata aja, dalam keluarga semoga aku bisa membanggakan kedua orang tua, bisa mengangkat derajat keluarga, menjadi contoh baik untuk anak anakku,” tutur Aldika dengan halus.
Pesan untuk pembaca, “Karena hidup di dunia ini hanya sebentar, perasaan sakit, kecewa, sedih, bahagia, itu semua sifatnya sementara, serahkan semuanya pada Allah, Hasbunallah Wani mal wakil ni mal maula wani’man Nasir : Cukuplah Allah Swt menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung.
“Berdamai dengan segala hal yang tidak bisa kita rubah, karena ikhlas selalu menjadi ending terbaik dari semuanya. Akan ada hari baik, bertahanlah.”
Source image: Aldika

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










