dr. Anggi Saktina S Batubara, M.Ked ( Surg), SpB: Kamu Berbuat Baik, Kebaikan itu Akan Kembali Pada Dirimu!
Iniloh.com Jakarta- Lingkungan demokratis di Kota Medan menjadi tempat tumbuh kembang Anggi Batubara.
Terbiasa dikelilingi oleh orang-orang dari berbagai profesi dan latar ekonomi yang berbeda.
Berkat ayahnya yang menjadi anggota DPR sejak ia berusia 8 tahun, dunia politik seolah adalah jalur yang sudah terhampar di depannya.
Namun, takdir ternyata menuntunnya pada jalan yang berbeda, setidaknya pada awalnya.
Menjadi seorang dokter bukanlah mimpi pribadinya di masa muda, melainkan sebuah tuntutan dari orang tua.
Anggi mengakui bahwa ia sempat melakukan penolakan selama menjalani pendidikan kedokteran. Namun, seiring berjalannya waktu, sebuah pencerahan datang.
“Oh ini yaa kenapa dulu orang tua ngotot aku terjun ke kedokteran, bukan ke politik,” ujarnya, merefleksikan pemahaman yang dalam.
Ia menyadari bahwa dengan menjadi dokter, ia justru memiliki kemampuan nyata untuk merawat orang tua dan orang-orang di sekelilingnya dengan semaksimal mungkin.
Penolakan masa lalunya pun menemukan jawabannya; profesi ini adalah bentuk kasih sayang orang tuanya yang paling konkret.
Perjalanan menekuni dunia kedokteran, khususnya spesialisasi bedah, tidaklah mudah. Duka yang ia rasakan sangatlah nyata.
Prestasinya yang masuk dalam 10 besar dokter bedah perempuan tamatan USU sejak program studi bedah berdiri, adalah bukti dari ketangguhannya.
“Kebayang pasti bahwa gak banyak perempuan yang sanggup di jalur spesialisasiku,” tambahnya, mengakui betapa beratnya tantangan di bidang yang didominasi laki-laki ini.
Pengorbanan terbesarnya terjadi di ranah keluarga.
Selama masa pendidikan spesialis, ia banyak meninggalkan keluarganya, terutama anak sulungnya yang kala itu masih berusia dua tahun. Rasanya pasti pedih.
Namun, berkat kepercayaan dan dukungan penuh dari orang tua serta suaminya, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya tepat waktu.
Kini, ia berada pada fase untuk membalas setiap momen yang terlewat, memastikan kehadirannya yang penuh untuk mereka semua.
Pengalaman kehilangan anggota keluarga, yaitu ayah dan kakak kandung pertamanya, membuat harapan Anggi menjadi sangat mendasar namun dalam: ia berdoa agar seluruh keluarganya diberikan kesehatan jasmani dan rohani.
Baginya, yang pernah merasakan betapa berharganya sedetik tambahan untuk bertahan bersama orang yang dikasihi, kesehatan adalah anugerah yang tak ternilai.
Pesan hidup yang ia pegang teguh sederhana dan penuh kebijaksanaan:
“Jika kamu berbuat baik, kebaikan itu akan kembali pada dirimu.
Dan jika kamu berbuat jahat, kejahatan itu akan kembali pula pada dirimu.”
Source image: Anggi

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










