dr. Isabella Rosellini, MH. CMC: Orang yang Pede dan Cintai Dirinya, Kan Lebih Optimal dalam Cintai Keluarga dan Lingkungannya
Iniloh.com Jakarta- Lahir, besar, dan menempuh pendidikan di Malang, dr. Isabella Rosellini yang akrab disapa Dokbel telah menjadi sosok inspiratif di dunia kedokteran estetik Indonesia.
Sebagai dokter pertama dalam keluarga besarnya, perjalanannya tidak lepas dari dukungan penuh orang-orang terdekat.
Awalnya, ia sama sekali tidak tertarik dengan bidang estetik.
“Dulu, saya anggap estetik tidak punya dasar ilmu yang kuat. Fokus saya lebih ke pengobatan umum,” ungkapnya.
Namun, pandangan itu berubah drastis setelah sebuah pengalaman membuka matanya tentang arti penting estetik bagi kehidupan seseorang.
Kisahnya berawal saat ia menangani seorang pasien dengan jerawat kronis di wajah.
Pasien tersebut kerap dihantui rasa tidak percaya diri, menarik diri dari pergaulan, bahkan kesulitan berkembang di karir.
Setelah menjalani perawatan intensif, kondisi kulit pasien membaik secara signifikan.
Yang membuat Dokbel terkesan bukan hanya perubahan fisik, tetapi juga dampak psikologis yang luar biasa.
“Saya melihat dia jadi lebih bahagia, percaya diri, dan karirnya pun melesat. Saat itu saya sadar: estetik bukan sekadar soal kecantikan, tapi tentang memberdayakan hidup seseorang,” kenangnya.
Momen tersebut menjadi titik balik yang mendorongnya untuk serius mendalami estetik.
Ia pun memutuskan untuk menimba ilmu ke luar negeri, mengejar pengetahuan terkini tentang prosedur non-bedah.
Ia belajar teknik botox di Jerman dan filler di berbagai negara Eropa, menggali metode yang efektif namun tetap mengutamakan keamanan pasien.
Kembali ke Indonesia, Dokbel tidak hanya membuka praktik pribadi, tetapi juga aktif berbagi ilmu.
Saat ini, ia dikenal sebagai trainer filler, botox, dan thread lift yang diundang ke berbagai kota di Tanah Air.
Kepakarannya bahkan diakui di kancah internasional.
Dua kali ia diundang sebagai pembicara di Korea Selatan, pusat perkembangan kecantikan global dan tiga kali di Bangkok, membahas inovasi prosedur estetik minim invasif.
Baginya, estetik bukanlah tentang mengubah wajah seseorang secara drastis, melainkan memperbaiki ketidaksempurnaan yang mengganggu kepercayaan diri.
“Tugas saya adalah membantu pasien tampil versi terbaik dari diri mereka sendiri,” tegasnya.
Visinya jelas: menjadikan masyarakat Indonesia lebih percaya diri dengan wajah dan tubuhnya sendiri, sekaligus memperlambat proses penuaan melalui kombinasi gaya hidup sehat dan teknologi estetik terkini.
Dokbel percaya bahwa kesan pertama (first impression) sangat menentukan dalam kehidupan sosial maupun profesional.
“Wajah yang terlihat segar dan rapi memberi kesan positif. Sebaliknya, wajah yang kusam atau tampak ‘garang’ bisa menutup peluang, termasuk dalam karir,” ujarnya.
Namun, ia menekankan bahwa estetik bukan jalan instan.
Prosedur seperti botox atau filler harus diimbangi dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan manajemen stres.
Lebih dari sekadar penampilan, Dokbel melihat estetik sebagai bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri.
“Orang yang percaya diri dan mencintai dirinya, akan lebih optimal dalam mencintai keluarga dan lingkungannya,” tuturnya.
Prinsip ini yang ia tularkan ke pasien maupun rekan sejawat melalui seminar dan konten edukatif di akun Instagram-nya (@isabella.rosellini).
Ke depan, Dokbel berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat tentang estetik yang bertanggung jawab.
Ia prihatin dengan maraknya praktik ilegal yang mengorbankan keselamatan pasien.
“Estetik adalah ilmu. Setiap prosedur harus dilakukan oleh tenaga ahli, dengan alat steril, dan bahan yang terjamin,” tegasnya.
Source image: isabella

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










