drg. Diandra Christ, Bersabarlah Kalau Tuhan Belum Kasih yang Kita Inginkan

Iniloh.com Bandung- Pesimis dan keraguan sering kali menjadi halangan terbesar dalam mencapai impian, namun di balik itu selalu ada pelajaran berharga.

Hal ini juga dirasakan oleh Diandra Christ ketika ia menjalani hidup dan kariernya.

Dilahirkan di Kota Bandung, Diandra dibesarkan dalam keluarga yang hangat dan penuh perhatian.

Orang tuanya membentuknya menjadi seseorang yang bertanggung jawab serta perfeksionis. Ia masih mengingat betapa sejuknya udara Bandung pada masa kecilnya, ketika polusi belum menjadi masalah karena kendaraan tidak sebanyak sekarang.

Dari kecil, Diandra sudah tertarik dengan dunia kedokteran gigi. “Sebetulnya dari waktu aku TK, kalau ditanya cita-citaku apa, jawabannya selalu dokter gigi,” ujar Diandra.

Inspirasi ini tak lepas dari sosok sang ayah yang juga seorang dokter gigi. Pengaruh sang ayah membuatnya semakin yakin hingga akhirnya ia berani memilih Fakultas Kedokteran Gigi.

Enam tahun di fakultas itu bukanlah perjalanan yang mudah bagi Diandra. Ia mengakui, kehidupannya seperti roller coaster, dengan banyak tantangan yang membuatnya ingin menyerah.

Namun, tekadnya untuk tidak menyia-nyiakan biaya pendidikan yang tidak murah membuatnya terus maju. Perasaan bangga membuncah saat ia berhasil menyelesaikan gelarnya tepat waktu, dan momen yang paling membekas baginya adalah saat ia pertama kali merawat pasien dan melihat hasil tambalan pertamanya, sebuah pencapaian yang membuatnya yakin bahwa pilihannya sudah tepat.

Sebagai seorang yang memiliki love language berupa quality time, Diandra sangat menikmati waktu bersama orang-orang terdekatnya, terutama keluarga.

“Kami suka sekali liburan bersama,” tuturnya. Sebagai seorang extrovert, ia juga merasa lebih energik ketika bertemu dengan orang-orang baru atau berada di lingkungan yang segar.

Bahkan, ia mengakui, terlalu lama di rumah bisa membuatnya merasa sakit!

Dalam kariernya sebagai dokter gigi, Diandra memiliki harapan besar agar masyarakat Indonesia semakin peduli dengan kesehatan gigi dan mulut.

Ia berharap prevalensi karies menurun dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan gigi.

Kalau gigi kita sakit, bagaimana kita bisa makan dan bertahan hidup?” pesannya. Diandra selalu mengingatkan untuk menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, serta melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

Akhirnya, Diandra berbagi pandangan hidup yang ia pegang erat.

“Kalau Tuhan belum kasih apa yang kamu mau, harap bersabar ya. Tuhan tahu apa yang kamu perlukan, bukan yang kamu inginkan. Pasti waktu Tuhan selalu terbaik kok,” tutupnya dengan penuh keyakinan.

 

Source image: diandra

You May Also Like

Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja