drg. Indriani Puspita Sari, Harus Disiplin dalam Mengatur Waktu!

Iniloh.com Jakarta- Jika Anda membayangkan seorang dokter gigi yang juga pelari marathon, mungkin yang terlintas adalah sosok super ketat dengan jadwal yang menakutkan.

Tapi percayalah, percakapan dengan drg. Indriani Puspita Sari justru terasa seperti ngobrol santai dengan seorang teman yang penuh semangat.

Wanita yang akrab disapa Indri ini berasal dari Makassar.

Dengan bangga ia bercerita, “Di Makassar itu walau kelihatannya orang-orangnya keras, sebenarnya mereka peduli dengan sekitarnya.

Dan tentu saja, bagi seorang anak rantau, “Gak ada yang ngalahin enaknya makanan di Makassar,” ujarnya sambil tertawa, seolah mengenang cita rasa rumah yang tak tergantikan.

Kini, ia membangun hidupnya di Palangka Raya.

Sehari-hari, ia mengabdi sebagai dokter gigi di sebuah puskesmas dan melanjutkan praktiknya di dua klinik pada malam hari.

Rutinitas yang padat ini membuatnya menguasai satu seni yang mahal: manajemen waktu.

Sebenarnya kalau dikatakan fleksibel, tidak juga, karena sudah ada aturan jam kerja.

Jadi kunci saya adalah memulai aktivitas lebih pagi sebelum masuk kantor,” jelasnya.

Disiplin adalah senjatanya. Ia dengan cermat mengatur jadwal pasien di praktik malam agar tidak berlarut-larut, sehingga ia masih memiliki ruang untuk mengurus keluarga dan, yang tak kalah penting, untuk dirinya sendiri.

Me time-nya ditemukan dalam satu aktivitas: lari. Bagi Indri, lari bukan sekadar olahraga.

“Ini seperti misteri,” katanya penuh filosofi.

Ada hari di mana kita bisa menyelesaikan latihan dengan baik. Kadang ada hari juga yang penuh perjuangan.”

Namun, perasaan setelah menyelesaikan lari itulah yang tak ternilai.

Itu gak bisa diungkapkan,” ujarnya, menggambarkan sebuah pencapaian batin yang hanya bisa dimengerti oleh para pelari.

Gairahnya terhadap lari terbukti dari deretan medali dan bib number yang berhasil dikumpulkannya.

Dari event lokal seperti Arutmin Run dan Kemala Run (di mana ia meraih podium pertama!), hingga marathon bergengsi seperti Borobudur Marathon dan yang paling membanggakan: Berlin Marathon 2025.

Berlin akan menjadi World Major Marathon pertamanya sekaligus marathon perdana sepanjang 42.195 km.

Dukanyaa kalau gak dapat slot race yang diinginkan, sedih sih ,” kelakarnya dengan canda khasnya.

Di balik semua prestasi dan kesibukannya, harapan Indri sesungguhnya sederhana dan penuh kasih.

Ia ingin di tengah kesibukan mengurus keluarga dan pekerjaan, ia tetap bisa menyempatkan diri untuk berlari.

Ia bercita-cita bisa mengikuti lebih banyak World Major Marathon, dan yang paling indah, “Bisa berlari bersama suami dan anak-anak.”

Baginya, lari adalah investasi. “Supaya di hari tua nanti, saya bisa tetap sehat dan produktif mendampingi anak-anak sampai mereka besar.”

Pesan Indri untuk kita semua begitu menggugah dan praktis.

“Tidak susah menemukan waktu untuk berolahraga. Kita harus menjadikannya sebagai skala prioritas.

Ubah pola pikir dengan menjadikan olahraga ini sebagai rutinitas harian seperti makan dan tidur.”

 

 

Source image: Indriani

You May Also Like

Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya
Sukma Trisna, Waktu Kita yang Atur Jangan Kita yang Diatur Waktu!
Sukma Trisna, Waktu Kita yang Atur Jangan Kita yang Diatur Waktu!
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Kartika Nofianti Nugroho, Tekuni Satu Bidang Hingga Kita Bisa Atasi Masalah di Sana dengan Tuntas
Kartika Nofianti Nugroho, Tekuni Satu Bidang Hingga Kita Bisa Atasi Masalah di Sana dengan Tuntas
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani