Dwi Anjani, Hadapi dengan Senyuman dan Lakukan yang Terbaik!
Iniloh.com Jakarta- Asal usul Dwi Anjani terpahat di tanah Sunda.
Lahir di Kota Bandung, namun masa kecilnya dirajut di tengah keasrian Kabupaten Bandung, tepatnya di Rancaekek.
Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sederhana, namun kaya akan pelajaran hidup yang berharga.
“Aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana tapi mengajarkan kemewahannya kehidupan,” tuturnya.
Kemewahan yang dimaksud bukanlah materi, melainkan kekuatan karakter: harus kuat sedari kecil, harus tegar dari usia remaja, dan tumbuh dewasa harus tahan banting.
Prinsip inilah yang menjadi tulang punggung perjalanan hidupnya.
Passion Dwi terarah pada dunia anak-anak dan yoga.
“Awal bisa jadi teacher yoga anak-anak karena aku begitu mencintai dunia anak-anak yang begitu murni tanpa ada goresan apapun,” jelasnya dengan mata berbinar.
Ketulusan menjadi kunci pendekatannya: “maka dari itu ajarilah anak-anak dengan ketulusan“.
Melalui yoga, ia bukan sekadar mengajarkan gerakan olah tubuh.
Visinya lebih dalam: “Supaya anak-anak bisa mencintai dirinya sendiri melalui merawat kebugaran tubuh“.
Perjalanannya menemukan yoga pun unik, berawal dari instrospeksi diri.
“Tentu saja aku belajar yoga dari aku melihat kekurangan diri ku sendiri,” akunya, “Sehingga melihat yoga bisa melengkapi jati dirinya ‘aku‘”.
Yoga menjadi jalan penyempurnaan diri sekaligus sarana untuk membimbing anak-anak mencintai diri mereka.
Namun, jalan menjadi pengajar yoga anak tak selalu mulus. Dwi menghadapi tantangan persepsi masyarakat.
“Suka duka nya profesi ini karena masih dianggap olahraga yang mahal padahal cuma gerakan nya itu doang,” ujarnya menyoroti anggapan umum.
Ia dengan tegas menyatakan bahwa anggapan ini bersumber dari mindset yang belum merasakan manfaatnya yoga saja, baik untuk anak-anak maupun dewasa.
Untuk terus mengasah kompetensi dan menjaga semangatnya, Dwi disiplin berlatih seminggu 5 kali, selaras dengan jadwal mengajarnya yang padat.
Ia juga aktif mengikuti kelas bersama teacher-teacher yang lain, menunjukkan komitmennya untuk terus belajar dan berkembang.
Harapan Dwi Anjani untuk masa depannya terdengar sederhana namun sarat makna:
“Aku bisa menjalani sisa hidup aku dengan penuh keberkahan menuai manfaat bagi sekitar, bagi yang mengenal aku, bagi yang hidup dengan ku“.
Ia ingin hidupnya menjadi berkah dan memberi manfaat seluas-luasnya bagi orang-orang di sekelilingnya.
Kepada siapa pun yang membaca kisahnya, Dwi menyampaikan pesan bijak nan menghangatkan, cerminan dari ketahanan yang dipelajarinya sejak kecil:
“Walaupun kita semua di dunia tengah dihadapi dengan ujian masing-masing, tetaplah hadapi dengan senyuman.
Lakukan yang terbaik, pasrahkan kepada langit hasil terbaik itulah yang terjadi. Enjoy the pain dan raihlah jalan gemerlapan itu.”
Source image: Dwi Anjani

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










