Dwie Aulia Oktarina, Lari Bukan Hanya Kecepatan, tapi Juga Kesabaran dan Konsistensi
Iniloh.com Jakarta- Dwi Aulia Oktarina, atau yang akrab disapa Dwi, adalah sosok perempuan multitalenta asal Bontang, Kalimantan Timur.
Lahir dan dibesarkan di kota yang dijuluki “Kota Taman” ini, Dwi tumbuh dalam lingkungan yang harmonis, di mana kesopanan dan keramahan warga menjadi nilai utama.
“Bontang itu kota kecil yang bersih, resik, dan warganya saling menghargai. Tidak ada kesenjangan sosial yang mencolok. Semua orang hidup dengan sederhana dan bahagia,” ujarnya dengan bangga.
Sebagai perawat di ICU Rumah Sakit Pertamina Bontang (RSPKT), Dwi menjalani profesinya dengan dedikasi tinggi. Setiap hari, ia bertugas merawat pasien kritis dengan penuh keikhlasan.
“Bekerja di ICU itu tantangan, tapi juga mengajarkan saya arti ketangguhan. Melihat pasien berjuang untuk sembuh, saya belajar untuk tidak mudah menyerah,” tuturnya.
Selain itu, Dwi juga menjalani peran sebagai ibu rumah tangga.
Baginya, keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga adalah kunci kebahagiaan.
Awalnya, Dwi lebih sering bermain badminton.
Namun, sebuah ajakan untuk mencoba easy run mengubah hidupnya. “Saya coba lari santai, eh malah ketagihan. Sekarang, lari sudah jadi bagian dari diri saya,” ceritanya sambil tertawa.
Tak hanya lari, ia juga aktif mengikuti sesi Zumba Strong dua kali seminggu untuk menjaga kebugaran.
Bagi Dwi, lari bukan sekadar hobi, tapi juga cara untuk mencintai diri sendiri.
“Saat berlari, saya bisa mengeksplorasi batasan fisik dan mental. Ini bentuk me-time yang membuat saya tetap waras di tengah kesibukan,” ucapnya.
Sebagai ibu rumah tangga yang juga bekerja shift di rumah sakit, Dwi kerap dihadapkan pada tantangan manajemen waktu.
“Harus pintar-pintar bagi waktu: kapan bekerja, kapan olahraga, dan kapan jadi ‘supermom’ di rumah,” katanya sambil tersenyum.
Namun, ia tak pernah mengeluh. Justru, kesibukan itu memacu semangatnya untuk tetap produktif.
“Kalau nunggu waktu luang, tidak akan pernah ada. Saya create waktu itu sendiri,” tegasnya.
Bagi Dwi, berlari bukan tentang seberapa cepat kaki melangkah, tapi seberapa besar tekad untuk konsisten.
“Kuncinya adalah kesabaran: sabar saat napas mulai terengah, sabar saat kaki terasa berat, dan sabar menikmati proses sampai garis finish,” ujarnya.
Filosofi ini juga ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Hidup itu seperti lari maraton. Tidak perlu terburu-buru, yang penting terus bergerak.”
Dwi kerap membagikan kisah perjuangannya di media sosial, termasuk di Instagram pribadinya (@dwieauliaoktarina).
Pesannya untuk perempuan, terutama ibu rumah tangga, sangat jelas:
“Jangan takut memulai hal baru! Keterbatasan waktu bukan alasan. Kita bisa melakukan apa pun asal ada kemauan.
Jadilah versi terbaik diri sendiri, bukan hanya untuk keluarga, tapi juga untuk kebahagiaan pribadi.”
Ia percaya bahwa setiap perempuan punya kekuatan untuk multitasking.
“Menjadi ibu itu justru melatih kita jadi lebih tangguh. Jangan biarkan peran itu membatasi impian,” tambahnya.
Source image: dwie

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










