Dzunnah Wardhana Istiqamiyah: Hidup Seperti Marathon, Tak Terburu-buru Tapi Jangan Berhenti 

Iniloh.com Jakarta- Lahir dan besar di Makassar, kota yang terkenal dengan semangat “Siri’ Na Pacce” (harga diri dan keteguhan hati), Dzunnah Wardhana Istiqamiyah tumbuh dengan jiwa pantang menyerah yang melekat dalam darahnya.

Sebagai pegawai instansi pemerintah, ia menjalani rutinitas dengan disiplin, namun di luar kantor, ia menemukan kebebasan dalam derap langkahnya di lintasan lari.

Lari itu seperti metafora hidup, kita bisa mulai dari mana saja, degan apa adanya, dan tetap sampai ke tujuan asalkan konsisten,” ujarnya.

Bagi Dzunnah, lari bukan sekadar hobi, melainkan gaya hidup. Awal ketertarikannya pada olahraga ini dimulai dari kesederhanaannya.

Lari nggak butuh alat mahal atau tempat khusus. Cuma sepatu dan niat. Di mana pun, kapan pun, bisa langsung go!” tuturnya.

Baginya, lari adalah cara efektif untuk meningkatkan endurance fisik sekaligus mental.

Setiap kali hit the road, tubuh mengeluarkan endorfin yang bikin bahagia. Rasanya seperti membawa pulang energi positif untuk esok hari,” tambah perempuan yang kerap menyebut diri sebagai running enthusiast ini.

Selain kesehatan, lari juga membuka pintu pertemanan baru. Dzunnah kerap mengikuti event lari, dari fun run hingga half maraton, yang menurutnya adalah ajang memperluas jaringan sekaligus menciptakan kenangan seru.

Ketemu orang-orang dengan semangat sama itu seperti dapat boost motivasi tambahan,” ujarnya. Namun, hobi ini ternyata tak selalu murah.

Ia mengakui, gaya hidup pelari “kalcer” (kalangan cer) kadang memicu hasrat belanja.

Awalnya cuma pakai sepatu biasa, tapi lihat teman-teman pakai gear keren, akhirnya nabung buat beli jersey, celana khusus lari, sampai jam GPS. Dompet syediih, tapi hati senang!” candanya.

Di balik keceriaannya, Dzunnah memegang prinsip kuat tentang penghargaan terhadap diri sendiri.

I’m proud of myself, and you should too! Kalau bukan kita yang pertama mengapresiasi diri, siapa lagi?” tegasnya.

Ia menolak menggantungkan validasi dari orang lain. “Nggak perlu cari pengakuan. Fokus sama perkembangan diri sendiri, sisanya biar mengikuti.”

Prinsip ini ia terapkan dalam setiap pilihan hidup, termasuk ketika memutuskan untuk mengambil jalan yang tak mudah.

Hidup selalu ada dua pilihan: gampang atau susah. Jalan gampang mungkin nyaman, tapi nggak bikin kita berkembang. Pilih yang susah, asal realistis itu yang bikin kita jadi versi lebih baik, bahagia, dan sehat,” paparnya.

Bagi Dzunnah, lari mengajarkan kesabaran dan kepercayaan diri. Pesannya untuk masyarakat Indonesia sederhana:

Hidup itu seperti lari maraton. Nggak perlu terburu-buru, tapi juga jangan berhenti. Setiap langkah, sekecil apa pun, adalah pilihan untuk maju.”

Ia percaya, konsistensi akan membawa hasil yang tak terduga.

Nikmati prosesnya. Saat capek, ingat: garis finish bukan hanya tentang medali, tapi tentang bagaimana kita bertahan.”

Kini, Dzunnah aktif membagikan perjalanan lari dan refleksi hidupnya melalui Instagram (@miss_nhana).

Dari dokumentasi latihan hingga tips memilih gear lari hemat, ia ingin membuktikan bahwa olahraga bisa dilakukan oleh siapa pun, tanpa perlu terintimidasi standar “kekinian”. “Lari itu universal. Yang penting keep moving!” ujarnya.

Dengan semangat khas orang Makassar, Dzunnah Wardhana Istiqamiyah terus melangkah, menaklukkan target di kantor, merayakan kebugaran di lintasan, dan mengajak orang-orang sekitar untuk percaya bahwa setiap pilihan sulit hari ini adalah investasi kebahagiaan esok hari.

Seperti kata pepatah Bugis yang ia pegang: “Mali’ siparappe, tallang sipahua” (berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian), hidup butuh usaha, tetapi hasilnya pasti sepadan.

 

Source image: dzunnah wardhana

You May Also Like

Median Aprilia, Langkah Kecil Adalah Awal dari Perjalanan Panjang 
Median Aprilia, Langkah Kecil Adalah Awal dari Perjalanan Panjang 
Meti Mutiara, Jangan Mudah Menyerah Percaya Pada Kemampuan Kita
Meti Mutiara, Jangan Mudah Menyerah Percaya Pada Kemampuan Kita
Yeni Chiem,Setiap Proses Adalah Latihan Panggung Lebih Besar 
Yeni Chiem,Setiap Proses Adalah Latihan Panggung Lebih Besar 
Dea Rizky Putri, Fashion Adalah Medium untuk Tunjukkan Identitas 
Dea Rizky Putri, Fashion Adalah Medium untuk Tunjukkan Identitas 
Vially Talita, Mimpi Layak Diperjuangkan Sekecil Apapun 
Vially Talita, Mimpi Layak Diperjuangkan Sekecil Apapun 
Tara Sung, Lakukan Apa yang Kita Suka Selagi Positif 
Tara Sung, Lakukan Apa yang Kita Suka Selagi Positif