Eka F. Effendi: Do It With Heart & Everything Will Flow Easily!

Iniloh.com Jakarta- Palembang bukan sekadar kota kelahiran bagi Eka F. Effendi; ia adalah tapak tilas kehangatan keluarga yang membentuknya.

“Asal kota Palembang kak. Dikelilingi keluarga besar yg rumahnya dekat dekat,” ungkapnya, menggambarkan fondasi hidupnya yang kental dengan ikatan kekerabatan.

Tumbuh dalam lingkungan keluarga besar yang saling berdekatan, Eka belajar arti dukungan, kedekatan, dan mungkin juga seni menjaga keseimbangan sejak dini.

Sebuah bekal berharga untuk peran kompleks yang ia jalani sekarang.

Pukul 7 pagi hingga 5 sore, Eka adalah sosok profesional yang mendedikasikan waktunya di dunia kerja.

Saya kerja kantoran 7-5,” jelasnya singkat namun tegas.

Rutinitas ini menjadi struktur utama kesehariannya, sebuah jam kerja yang menuntut disiplin dan komitmen tinggi.

Segala aktivitas di luar tembok kantor,  entah itu waktu untuk keluarga, diri sendiri, atau mungkin sekadar mengejar napas  harus pandai-pandai menyesuaikan diri.

Activity di luar kantor pastinya menyesuaikan jam kantor,” ujarnya, mengisyaratkan manajemen waktu yang ketat dan prioritas yang jelas.

Jam kantor bukanlah batas yang membelenggu, melainkan bingkai yang memaksa kreativitas dalam memanfaatkan setiap menit di luarnya.

Lalu, bagaimana seorang ibu dengan dua anak, dengan tuntutan karir penuh waktu dan kehangatan keluarga yang ingin dirawat, bisa menjalani semuanya tanpa merasa kewalahan?

Rahasianya, kata Eka, terletak pada pendekatan batin.

Tipsnya, do it with heart & everything will flow easily.”

(Lakukan dengan hati & segalanya akan mengalir dengan mudah).

Filosofi ini menjadi mantra hidupnya. Melakukan setiap peran,  sebagai karyawan, istri, ibu, bagian dari keluarga besar  dengan ketulusan dan cinta, bukan sekadar kewajiban.

Ia percaya bahwa energi positif dan dedikasi sepenuh hati akan menarik kemudahan, menemukan celah di tengah kesibukan, dan membuat beban terasa lebih ringan.

Harapan Eka untuk kehidupannya mencerminkan kedewasaan dan kesadaran akan kompleksitas perannya.

Tidak ada pihak yang merasa dikorbankan. Ini adalah inti dari impian keseimbangannya.

Ia tidak ingin karirnya mengorbankan kebersamaan dengan anak-anak dan suami, begitu pula sebaliknya.

Untuk mencapai titik seimbang itu, kuncinya adalah jalani semua dengan teratur dan terencana.

Disiplin, organisasi waktu yang matang, dan antisipasi menjadi senjatanya. Namun, di atas semua perencanaan manusiawi, ada fondasi yang lebih kokoh:

“Jangan pernah lupakan Tuhan yg utama.

Iman dan spiritualitas adalah kompas dan sumber kekuatannya, pengingat bahwa ada yang Maha Kuasa mengatur segala usaha dan harapannya.

Kutipan yang Eka bagikan merangkum semangat juangnya dengan indah:

“A Mom in the family with two children can soar in her career, for true love knows no limits and neither does she, at work or at home.”

(Seorang Ibu dalam keluarga dengan dua anak bisa melambung dalam karirnya, karena cinta sejati tak mengenal batas—dan begitu pula dirinya, baik di tempat kerja maupun di rumah).

 

 

Source image: eka

You May Also Like

Eka Puspasari, Tetaplah Bermimpi Tinggi Karena Kita Kan Dapatkan Hal Baik dari Ini
Eka Puspasari, Tetaplah Bermimpi Tinggi Karena Kita Kan Dapatkan Hal Baik dari Ini
Mayang, Start Each Day With A Grateful Heart
Mayang, Start Each Day With A Grateful Heart
Decyl, Jangan Berekspektasi Terlalu Tinggi, Let It Flow.
Decyl, Jangan Berekspektasi Terlalu Tinggi, Let It Flow.
Syahdika Eka, Jangan Lupa Selalu Tersenyum dan Tawa Kecil Untuk Sekedar Lindungi Kita dari Luka
Syahdika Eka, Jangan Lupa Selalu Tersenyum dan Tawa Kecil Untuk Sekedar Lindungi Kita dari Luka
Eka Marlia Michael, Jangan Putus Asa, Pintu Didepan Tertutup Tuhan Kan Bukakan Pintu Lain
Eka Marlia Michael, Jangan Putus Asa, Pintu Didepan Tertutup Tuhan Kan Bukakan Pintu Lain
Eka Juniawati, Belajar Menerima Proses dan Jadilah Versi Terbaik Kita
Eka Juniawati, Belajar Menerima Proses dan Jadilah Versi Terbaik Kita