Eka Septiarini, Kesehatan Itu Investasi Jangka Panjang

Iniloh.com Bandung- Buat kamu yang sedang mengejar gelar doktor sambil mengajar sebagai dosen pasti cocok banget membaca feature inspirasi dari Eka Septiarini. Perempuan berhijab dan anak tunggal di keluarganya ini merupakan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi. Sambil mengajar, ia juga menempuh Pendidikan Doktoral (S3).

Sedari kecil sampai besar Eka tinggal di Kota Cimahi, sebuah kota kecil dekat dengan Kota Bandung. Di Cimahi banyak Pusat Pendidikan untuk TNI.

“Seneng aja tinggal di Cimahi karena udaranya masih cukup adem walaupun sekarang udah banyak pembangunan. Terus juga banyak heritage peninggalan Belanda yang masih ada sampai sekarang. Cimahi penduduknya gak begitu banyak jadi ya masih worth untuk dijadikan tempat tinggal,” kata Eka.

Sejak kecil, meski anak tunggal, Eka tak pernah dimanjakan. Ia justru diajari untuk disiplin. “Strict banget sih ortu, apalagi soal menghargai waktu. Ga boleh aja gitu telat,” ujar Eka.

Ayah Eka seorang tenaga kesehatan. Namun Eka tidak ingin mengungkap di mana ayahnya bekerja. Sementara ibunya juga seorang dosen.

“Walaupun anak tunggal saya ga di manja sama sekali. Harus bisa mandiri karena kebetulan kedua orang tua memang bekerja dan jarang juga di rumah,” kata Eka saat membicarakan kedua orang tuanya.

Ketika ditanya kenapa pilih karir sebagai dosen, apakah karena mengikuti jejak ibunya atau bukan, Eka mengatakan awalnya tak terpikirkan profesi dosen akan menjadi karirnya. Namun sepertinya alam semesta seperti berpihak padanya.

“To be honest ga kepikiran pengen jadi Dosen, tapi sepanjang pengalaman kerja dari fresh graduate gak pernah keluar dari dunia Pendidikan. Mungkin itu yang disebut passion?

 Waktu beres kuliah S1, 2011, sempet part time jadi Guru di Bimbel sama Private les anak SD. Terus waktu S2 tahun 2012 keterima jadi Guru di salah satu SD Swasta di Bandung. Sampai akhirnya lulus di 2014 baru deh magang-magang jadi asdos, pernah juga jadi dosen tidak tetap di salah satu univ negeri sampai akhirnya tahun 2020 sampai sekarang jadi Dosen tetap di FEB UNJANI,” papar Eka panjang lebar soal perjalanan karirnya.

Berprofesi sebagai dosen tak menghalanginya untuk berolahraga. Malahan, menurutnya olahraga sangat penting untuk menunjang profesinya yang butuh konsentrasi saat mengajar. Meski demikian, Eka tetap menganggap olahraga adalah hobi.

“Apapun itu olahraga-nya, kecuali martial arts. Dari SMP sampai kuliah semester satu fokus main basket. Sempet juga jadi atlet bawa nama Kota Cimahi di Popda Jabar tahunnya lupa. Kalo basket emang ga bisa lepas, memang secinta itu walaupun sempet hiatus selama masa pandemic,” ungkap Eka.

Kegiatan olahraga Eka tak cuma basket, ia juga mengisi waktu luang ngajar dengan ikut zumba. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan mendapatkan lisensi sebagai Zumba Instructor.

 “Licence Zumba Instructor dari tahun 2017-2022. Ngisi waktu pulang ngajar di kampus, ya lagi-lagi ga jauh dari ngajar malahan, gajar Zumba di beberapa studio di Kota Cimahi, Bandung dan beberapa instansi pemerintahan dan swasta,” ungkap Eka.

Eka juga mengelola fitness center khusus muslimah di Kota Bandung. Ia juga menyelenggarakan event olahraga, termasuk lari dengan beberapa komunitas.

Eka sendiri pernah mengikuti event lari tertentu, tapi hanya khusus untuk di dalam kota. “Belum mau yang jauh-jauh apalagi ambil HM dan FM, belum nemu aja reason why kenapa harus lari sejauh itu. Paling long run sendiri paling jauh maksimal 15 Km,” ujar Eka.

Eka benar-benar perempuan aktif. Tidak hanya mengajar dan olahraga yang ia tekuni, ia juga sempat melakukan modelling. Ia bahkan sudah pernah bekerjasama dengan label lokal di Bandung terutama apparel sport khusus wanita muslimah. Sekarang ia sudah pensiun dari dunia modeling, fokus hanya ke mengajar dan olahraga, zumba serta menjalankan fitness center.

Eka memiliki target realistis di tahun 2024 ini. Ia hanya ingin segera menyelesaikan gelar doktornya. “Semoga bisa cepet selesai tepat waktu di 2025. Tapi target selesai bisa di akhir tahun 2024 sih pengennya,” kata Eka.

Eka memaknai hidup sebagai kesempatan untuk selalu membawa manfaat buat semua orang di sekitarnya. Sebagai penutup, ia menyampaikan, “Kesehatan itu adalah investasi jangka panjang. Bentuk kita mencintai diri sendiri ya dengan menjaganya. Di pupuk sedari muda untuk selalu konsisten menjalani healthy lifestyle supaya bisa happy terus membersamai orang-orang tercinta.”

 

Source image: eka

 

You May Also Like

P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Nada Crusita, Pede Lakukan Apa yang Kita Mau dan Jangan Menunda-nunda
Nada Crusita, Pede Lakukan Apa yang Kita Mau dan Jangan Menunda-nunda
Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Mega Perdana Putra, Tiap Langkah yang Kita Ambil Sekecil Apapun Adalah Investasi Untuk Masa Depan
Mega Perdana Putra, Tiap Langkah yang Kita Ambil Sekecil Apapun Adalah Investasi Untuk Masa Depan
Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita