Ellita Ahimsa, Pendidikan Tak Hanya Soal Gelar, Tapi Berani Pertanyakan Status Quo

Iniloh.com Jakarta- Elita Ahimsa, perempuan asal Bantul, Yogyakarta, adalah sosok yang mengukir jalan hidupnya dengan semangat belajar dan dedikasi pada pendidikan.

Lahir di Sukoharjo dan menghabiskan masa kecil di pinggiran Yogyakarta, Elita tumbuh sebagai anak tunggal yang penuh rasa ingin tahu.

Bantul adalah tempat yang memberi aku kenyamanan. Lingkungannya ramah, dan di sini aku belajar arti kesederhanaan sekaligus keberanian mencoba hal baru,” ungkapnya.

Petualangan masa kecilnya di daerah suburban membentuknya menjadi pribadi yang tangguh, siap menghadapi tantangan akademis hingga kemanusiaan.

Elita memulai perjalanan akademisnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengambil jurusan Filsafat.

Di tengah anggapan bahwa filsafat adalah bidang “abstrak”, ia justru menemukan gairah dalam mengeksplorasi pemikiran kritis dan teori-teori yang mendalam.

Saya jatuh cinta pada logika dan etika. Ini bukan sekadar teori, tapi alat untuk memahami kehidupan,” ujarnya.

Passion inilah yang membawanya melanjutkan studi S2 di University of Birmingham, Inggris, dengan fokus pada Etika dan Bioetika.

Birmingham menawarkan spesialisasi yang sesuai dengan minat saya. Di sini, saya bisa mendalami bagaimana etika diterapkan dalam isu-isu kontemporer seperti teknologi medis dan kebijakan publik,” jelasnya.

Sebelum ke Birmingham, Elita telah aktif di dunia pendidikan. Ia menjadi pengajar lepas bahasa dan logika untuk persiapan SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes), serta bekerja di perusahaan edukasi.

Mengajar memberi saya kepuasan tersendiri. Melihat siswa memahami konsep yang rumit, itu seperti menyalakan lilin di kegelapan,” tuturnya.

Di luar kesibukan akademis, Elita terlibat dalam dua organisasi nirlaba: Kindness of Africa (KoA) dan Literacy Power. Bersama KoA, ia berkontribusi dalam penggalangan dana untuk pendidikan anak-anak di Afrika.

Kita tak perlu selalu terjun langsung ke lapangan. Membangun relasi dan strategi fundraising juga bentuk dukungan yang berarti,” tegasnya.

Sementara itu, di Literacy Power, ia turun langsung ke desa-desa terpencil, salah satunya di Kebumen, Jawa Tengah.

Pengalamannya mengajar di sana membuka matanya pada ketimpangan pendidikan Indonesia.

Banyak guru kesulitan beradaptasi dengan perubahan kurikulum. Anak-anak di pedesaan seringkali tak mendapat akses yang setara,” ujarnya.

Keterlibatannya di dua organisasi ini memperkuat tekad Elita untuk fokus pada isu pendidikan.

Pendidikan adalah kunci membuka pintu kesempatan. Saya ingin memastikan setiap anak, di mana pun, punya hak yang sama untuk belajar,” tambahnya.

Meski jawaban spesifik tentang harapan dan doa tidak tercantum, jejak langkah Elita mencerminkan visinya yang jelas. Ia ingin terus berkontribusi dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, baik melalui akademisi maupun aksi sosial.

Semoga suatu hari, tak ada lagi anak yang tertinggal hanya karena lokasi atau latar belakang ekonomi,” harapnya.

Untuk diri sendiri, ia bertekad tetap konsisten belajar dan menginspirasi generasi muda.
Elita menutup dengan pesan motivasi yang menggambarkan filosofi hidupnya:

Pendidikan bukan hanya soal gelar, tapi tentang keberanian mempertanyakan status quo. Setiap langkah kecil untuk memahami dunia, akan membawa kita pada perubahan yang besar.”

Melalui akun Instagram-nya, Elita kerap membagikan momen perkuliahan di Birmingham, aktivitas mengajar, hingga refleksi tentang etika dan pendidikan.

Dari Bantul yang tenang hingga Birmingham yang dinamis, ia membuktikan bahwa kecintaan pada ilmu pengetahuan dan empati pada sesama bisa berjalan beriringan.

Bagi Elita Ahimsa, hidup adalah perjalanan panjang untuk terus belajar, berbagi, dan menciptakan dampak.

Seperti kata pepatah Jawa yang ia pegang: “Ojo Dumeh”, jangan pernah merasa paling tahu. Dengan kerendahan hati dan semangat tak kenal lelah, ia melangkah, membawa

 

Source image: ellita

You May Also Like

Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses