Engel Febiola Lumban Tobing, S.Psi: Luka Tidak Membuatmu Kurang Berharga, Ia Bukti Kamu Bertahan!

Iniloh.com Jakarta- Udara tenang Kerasaan, sebuah daerah kecil di tanah Simalungun, Sumatera Utara, masih membekas dalam jiwa Engel Febiola Lumban Tobing, S.Psi atau disapa Engel ini.

Kerasaan adalah rumah,” kenangnya, menggambarkan tempat masa kecilnya yang diwarnai kehangatan keluarga dan nilai-nilai luhur.

Di sanalah ia belajar tentang kasih, kerendahan hati, dan “pentingnya hadir bagi sesama” , pelajaran yang kelak menjadi fondasi hidup dan kariernya.

Budaya menyapa, berbagi, dan menjaga yang melekat pada masyarakat Kerasaan membentuknya menjadi pribadi yang peka terhadap getar jiwa manusia.

Kini, Engel berkarya di persimpangan dua dunia yang sama-sama memusatkan perhatian pada manusia: Human Resources (HR) dan Psikologi.

Namun, perjalanannya tidak berhenti di situ. Dari keresahan pribadi dan rasa syukur yang mendalam, ia melahirkan sesuatu yang istimewa: Psikologi Mendengar.

Layanan peer counseling ini lahir dari dua kesadaran. Pertama, melihat banyak orang “ingin didengar tapi tidak tahu ke mana harus bercerita tanpa dihakimi.”

Kedua, sebagai wujud syukur atas pertambahan usianya yang unik, ia hanya merayakan ulang tahun setiap 4 tahun sekali, pada tanggal 29 Februari.

Saya ingin menjadikan pertambahan usia bukan sekadar momen perayaan, tapi juga kontribusi yang bermakna,” tegas Engel.

Baginya, makna hidup ditemukan “Saat kita memilih hadir dan berdampak“, bahkan dengan cara paling sederhana: mendengarkan.

Psikologi Mendengar hadir sebagai ruang sunyi yang hangat, tempat mereka yang lelah bisa menaruh beban tanpa takut dihakimi, tanpa harus menjelaskan semuanya.

Engel menggambarkannya dengan kalimat penuh makna:

Ia lahir dari luka, tumbuh dari harapan, dan berjalan atas dasar empati.”

Ini lebih dari sekadar layanan; ini adalah manifestasi kepeduliannya yang mendalam.

Menjalani peran ganda sebagai HR, konselor, sekaligus founder bukanlah hal kebetulan bagi Engel.

Ini jalan hidup yang saya jawab dengan kesadaran penuh,” ujarnya.

Sukacitanya datang saat melihat seseorang menemukan tempat yang tepat, dalam pekerjaan, dalam pemulihan, atau dalam diri sendiri.

Ia terharu menyaksikan orang yang semula ragu, akhirnya melangkah penuh keyakinan.

Namun, jalan ini juga berliku. Ada “sepi yang tidak selalu bisa dijelaskan” dan “kelelahan yang tak tampak” di balik sesi konseling, wawancara kerja, dan upaya mempertahankan layanannya.

Kadang, saya harus tetap tersenyum saat hati sedang rapuh, kadang saya harus memutuskan dengan tegas saat hati ingin memeluk,” ungkapnya jujur tentang dinamika emosional yang dihadapi.

Dari semua tantangan ini, Engel belajar satu hal krusial:

Profesi ini bukan sekadar tentang bekerja, tapi tentang menghidupi panggilan untuk hadir dalam peran apa pun yang dipercayakan.”

Harapan dan doa Engel mencerminkan kedalaman pikirannya, Keberanian untuk menjadi versi terbaik diri sendiri, tanpa meniru siapa pun.

Keluarga sebagai pelabuhan teduh. Karier sebagai ladang untuk menebar dampak. Ekonomi yang mencukupi tanpa mengikis kemanusiaan.

Kesehatan fisik dan batin sebagai ruang untuk terus bertumbuh. Menjadi manusia yang tahu kapan berbicara dan kapan cukup hadir dalam relasi sosial.

Pesannya untuk kita semua penuh kelembutan dan kekuatan:

“Mungkin hidup tak selalu ramah, tapi semoga kamu tetap memilih menjadi pribadi yang penuh kasih.

Jangan buru-buru memulihkan dunia, mulailah dari merawat jiwamu sendiri.

Luka tidak membuatmu kurang berharga, ia hanya bukti bahwa kamu pernah bertahan. Teruslah berjalan, meski pelan. Dunia butuh hadirmu yang apa adanya.”

 

 

Source image: engel

You May Also Like

Fifi Susanti, Tiada yang Lebih Berharga Mereka Adalah Keluarga Kita
Fifi Susanti, Tiada yang Lebih Berharga Mereka Adalah Keluarga Kita
Hanifati Masturah Samosir, Jadilah Diri Sendiri dan Buat Berharga Dimanapun Kita Berada
Hanifati Masturah Samosir, Jadilah Diri Sendiri dan Buat Berharga Dimanapun Kita Berada
Sukmahwati Mandar, Jadilah Seperti Berlian Sangat Berharga dan Langka!
Sukmahwati Mandar, Jadilah Seperti Berlian Sangat Berharga dan Langka!
Mutiara Karunia Sinaga, Tetap Bertahan Apa yang Terjadi di Hidup Kita dan Percaya Mampu Melewatinya
Mutiara Karunia Sinaga, Tetap Bertahan Apa yang Terjadi di Hidup Kita dan Percaya Mampu Melewatinya
Brilliannisa Suseta, Tetaplah Jadi Diri Kita Karena Kita Sangat Berharga
Brilliannisa Suseta, Tetaplah Jadi Diri Kita Karena Kita Sangat Berharga
Tanasyafira Libas Tirani, Kemandirian Adalah Kebutuhan Untuk Bertahan Berkembang dan Berbagi
Tanasyafira Libas Tirani, Kemandirian Adalah Kebutuhan Untuk Bertahan Berkembang dan Berbagi