Eria Orizayanti, Jadilah  Versi Terbaikmu di Waktumu Sendiri 

Iniloh.com Jakarta- Lahir dan dibesarkan di Cirebon, Erika Orizayanti, akrab disapa Eria tumbuh dalam pelukan keluarga yang hangat.

Kedua orang tuanya memberinya kasih sayang penuh, meski kesibukan kerja kerap menyita waktu.

Aku anak yang sangat disayang, tapi orang tua sibuk bekerja demi masa depanku. Kini, aku ingin hadir lebih utuh untuk anakku,” tuturnya.

Pengalaman masa kecil inilah yang membentuk tekadnya sebagai ibu: tidak ingin anaknya merasakan jarak emosional yang pernah ia rasakan dulu.

Eria tak memungkiri bahwa mengelola tiga peran sekaligus: ibu, pebisnis, dan konten kreator adalah tantangan besar.

Namun, ia memilih untuk tidak mengorbankan kehadirannya dalam tumbuh kembang anak.

Aku membawa anakku ke tempat kerja, kubuatkan sudut nyaman untuknya. Aku ingin ia tahu bahwa ibunya ada, meski sibuk,” ujarnya.

Baginya, ini adalah cara menebus rasa “kehilangan” yang ia alami dulu, sekaligus membuktikan bahwa peran ganda bisa dijalani dengan cinta.

Sebagai konten kreator dan pebisnis, Eria mengaku sering tertatih.

Namun, ia memegang prinsip: ambisi bukanlah musuh pengasuhan.

Aku yakin suatu hari semua impianku akan tercapai, tanpa membuat anakku kehilangan sosok ibu,” tekadnya.

Konten-kontennya, yang kerap menampilkan kesehariannya bersama anak, menjadi bukti nyata upayanya merajut kerja, kreativitas, dan keibuan dalam satu frame.

Ketika ditanya soal suka dan duka, Eria menjawab dengan jujur.

Sukanya, aku bisa berkembang sekaligus dekat dengan keluarga. Tapi, dukanya, lelah fisik dan mental itu nyata,” ungkapnya.

Ia tak menampik bahwa ada hari-hari di mana segalanya terasa berjalan tak seimbang.

Tapi, pelan-pelan ia belajar bahwa istirahat bukanlah tanda gagal, melainkan bagian dari proses.

Aku sedang belajar untuk tidak memaksakan diri. Kadang, jeda justru memberi kita energi baru,” ucapnya, tersenyum.

Di balik kesibukannya, Eria menyimpan doa-doa sederhana.

Untuk diri sendiri, ia meminta kesehatan dan kelapangan hati. Untuk keluarga, ia berharap perlindungan dan kehangatan yang tak lekang waktu.

Untuk karier, ia ingin terus berkembang tanpa kehilangan “rasa bumi”. “Yang terpenting, aku ingin hidup seimbang. Bisa memberi, bisa mencintai, dan tetap bermakna,” ujarnya.

Eria punya pesan khusus untuk para perempuan yang kerap terbebani ekspektasi sosial:

Kita nggak perlu jadi ‘sempurna’ untuk merasa cukup. Jadilah versi terbaikmu, di waktumu sendiri.” 

Ia percaya bahwa kekuatan perempuan terletak pada kemampuan menyelaraskan keteguhan dan kelembutan.

Peluk semua peranmu dengan bangga. Ibu, pebisnis, kreator, kita bisa kuat tanpa harus kehilangan sisi feminin,” tutupnya.

 

Source image: Eria

You May Also Like

dr. Yulia WP, M.Biomed, MH.Kes, AIFO-K: Jadilah Sebaik-baiknya Versi Diri Kita Untuk Lingkungan Sekitar
dr. Yulia WP, M.Biomed, MH.Kes, AIFO-K: Jadilah Sebaik-baiknya Versi Diri Kita Untuk Lingkungan Sekitar
Stella Angelina, Tetaplah Berfikir Positif dan Berusaha Jadi Versi Terbaik Diri Kita Tiap Harinya
Stella Angelina, Tetaplah Berfikir Positif dan Berusaha Jadi Versi Terbaik Diri Kita Tiap Harinya
Dewi Retno Kasimpar, Jadilah Versi Terbaik Kita dan Jangan Takut Bermimpi Besar
Dewi Retno Kasimpar, Jadilah Versi Terbaik Kita dan Jangan Takut Bermimpi Besar
Eka Juniawati, Belajar Menerima Proses dan Jadilah Versi Terbaik Kita
Eka Juniawati, Belajar Menerima Proses dan Jadilah Versi Terbaik Kita
Novita Wardani, Tak Harus Sempurna Dimata Orang, Cukup Jadi Versi Terbaik Diri Kita Sendiri
Novita Wardani, Tak Harus Sempurna Dimata Orang, Cukup Jadi Versi Terbaik Diri Kita Sendiri
Tiara Hikmah, Olahraga Ialah Benar-benar Healing Versi Dirinya dan Investasi Jangka Panjang
Tiara Hikmah, Olahraga Ialah Benar-benar Healing Versi Dirinya dan Investasi Jangka Panjang