Ester Apulia, Jangan Batasi Tuhan yang Tak Terbatas!

Iniloh.com Jakarta- Di balik riasan wajah yang ia sempurnakan, tersimpan kisah perjalanan panjang Ester Apulia, perempuan tangguh asal Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari impian.

Dari hutan terpencil ke gemerlap Jakarta, Ester tak hanya membangun karier sebagai makeup artist dan pebisnis, tetapi juga menjadi inspirasi tentang kekuatan iman, dukungan keluarga, dan keberanian untuk terus melangkah.

Ester lahir dan besar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, wilayah yang dikelilingi hutan dan laut. Sejak usia 10 tahun, ia sudah hidup jauh dari orang tua.

Meski terpisah jarak, nilai-nilai keluarga seperti kerja keras dan kesederhanaan tetap melekat dalam dirinya.

Aku dituntut mandiri sejak kecil. Lingkungan membentukku untuk tidak bergantung pada siapa pun,” kenangnya.

Di Mentawai, ia mulai mengeksplorasi bakat makeup dengan merias wajah orang-orang sekitar.

Awalnya hanya sekadar hobi, tapi lambat laung, kegiatan itu menjadi sumber penghasilan pertamanya.

Perjalanan hidup Ester berubah drastis ketika ia pindah ke Jakarta mengikuti suaminya.

Aku tak pernah membayangkan bisa jadi makeup artist di sini. Dari Mentawai ke Jakarta, semuanya serba berbeda,” ujarnya.

Di ibu kota yang keras, ia merasa seperti “orang asing”: teman kuliahnya sibuk dengan kehidupan mereka, sementara ia harus mulai dari nol.

Namun, keyakinannya bahwa Tuhan punya rencana besar membawanya pada jalan tak terduga.

Lewat keterampilan makeup, Ester perlahan membangun jaringan.

Ia tak hanya menemukan pelanggan, tetapi juga bertemu dengan pemimpin bisnis asuransi yang mengajaknya bergabung.

Makeup membuka pintu pertemuan dengan banyak orang, termasuk leader di bisnis asuransiku,” katanya.

Selain itu, ia aktif melayani di gereja dengan merias wajah anggota jemaat untuk acara-acara khusus.

Dari sini, Ester menyadari bahwa makeup bukan sekadar profesi, tetapi alat untuk terhubung dan melayani sesama.

Memulai karier di Jakarta bukan tanpa rintangan.

Ester mengakui bahwa awalnya ia kerap merasa kesepian dan ragu. Namun, dukungan sang suami menjadi kekuatan terbesarnya.

Aku bersyukur punya pasangan yang selalu mendorongku. Tanpa dia, mungkin aku sudah menyerah,” tuturnya.

Kini, Ester menjalankan dua peran sekaligus: sebagai makeup artist profesional dan agen asuransi.

Keduanya ia lakoni dengan penuh dedikasi, sambil tetap aktif melayani di gereja.

Bagi Ester, semua pencapaiannya adalah buah dari iman dan penyerahan diri. “Jangan batasi Tuhan yang tak terbatas. Bukan Dia tidak mau memberi, tapi Dia ingin hati kita sepenuhnya,” pesannya.

Ia percaya bahwa kesuksesan bukanlah tentang seberapa hebat dirinya, tetapi tentang bagaimana Tuhan bekerja melalui hidupnya.

Harapan terbesarnya adalah menjadi berkat bagi orang lain, di mana pun ia berada.

Aku ingin hidupku berguna, seperti makeup yang mempercantik wajah, aku ingin mempercantik hati orang dengan kasih,” tambahnya.

Kisah Ester Apulia adalah bukti bahwa latar belakang bukanlah takdir.

Dari anak kecil yang mandiri di Mentawai, perempuan yang awalnya gamang di Jakarta, kini ia menjelma menjadi sosok multidimensi: profesional, pebisnis, dan pelayan gereja.

Baginya, kunci keberhasilan terletak pada keberanian mencoba, kesetiaan pada nilai-nilai hidup, dan kepercayaan bahwa Tuhan selalu punya cara untuk membuka jalan.

Sampai seluruh dunia melihat aku ada hari ini, bukan karena aku, tetapi karena anugerah-Nya,” ucap Ester, mengutip kalimat yang kerap ia pegang.

Melalui Instagramnya (@esterapuliaas), ia membagikan tidak hanya portofolio makeup, tetapi juga kata-kata motivasi yang lahir dari perjalanan imannya.

 

Source image: esther

You May Also Like

Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!
Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Eggy Larasati, Relakan Diri Kita Untuk Jadi Manfaat Orang Lain Kelak Tuhan Balas dengan Kebaikannya
Eggy Larasati, Relakan Diri Kita Untuk Jadi Manfaat Orang Lain Kelak Tuhan Balas dengan Kebaikannya
Minarti Ruth, Bekerjalah Seperti Untuk Tuhan dan Diri Kita Bukan Untuk Orang Lain
Minarti Ruth, Bekerjalah Seperti Untuk Tuhan dan Diri Kita Bukan Untuk Orang Lain
Nur Fitriani, Jangan Batasi Potensi Kita karena Minimnya Ilmu dan Peralatan
Nur Fitriani, Jangan Batasi Potensi Kita karena Minimnya Ilmu dan Peralatan
Endang Elisa, Jangan Batasi Diri Kita dengan Kegagakan-kegagalan
Endang Elisa, Jangan Batasi Diri Kita dengan Kegagakan-kegagalan