Esyah Nabila: Kesabaran, Kepatuhan & Kerja Keras Akan Berbuah Indah Pada Waktunya
Nosel Jakarta- Ibukota yang menjanjikan keindahan dan perubahan hidup menarik minat jutaan warga dari daerah dan pulau lain untuk mencoba peruntungannya di sini. Pun ada istilah ibukota kejam, persaingan sengit dan lainnya menjadi satu hal yang lumrah. Nah, ditengah semrawut dan hiruk pikuknya ibukota, Esyah Nabila, perempuan anggun dan berhijab yang berprofesi sebagai marketer investasi di salah satu perusahaan besar di Jakarta ini berkenan share akan oase perjalanan hidup dan pandangannya mengenai kehidupan sehari-hari.
Esya yang setelah menamatkan studi stratanya seperti kebanyakan perempuan lainnya, ia juga merantau dari Kota Brebes-Jawa Tengah ke Jakarta. Alhamdulilah sudah beberapa tahun ia betah dan meniti karir di perusahaan ini. Esya pun bercita-cita kelak tetap punya bisnis sendiri, menjadi womanpreneur. Apalagi ia sebagai perempuan yang kelak akan menjadi ibu untuk anak-anak dan menemani imam keluarga. Kebebasan waktu dan finansial sudah dipersiapkan matang olehnya.
Esya yang disinggung kenapa bisa sangat serasi dan kekinian dalam model-model pakaian yang di kenakannya, atau saat di depan kamera, lantas ia menegaskan bahwa sebenarnya ini semua ialah hobi saja. Dan kebetulan ia juga suka melihat referensi di sosial media seperti instagram untuk model outfit hijab, lalu menjadikan mix and match saja beberapa baju yang ia sukai dan kenakan.
Menurut Esya, perempuan yang cantik ialah sebagaimana slogan ini, “ To be beautiful means to be yourself. You don,t need to be accepted by others. You need to accept yourself.“ inilah yang menjadi prinsip dan perspektif Esya.
Pun tak menutup kemungkinan, Esya memeprilakan jika ada tawaran kolaborasi dari brand atau produk yang ingin bekerjasama dengan Esya. Semisal baju hijab, atau busana muslim. Dan Esya yang sangat menyukai persahabatan dan perkawanan sejati ini mengatakan bahwa semuanya bisa di cari, dan di ikhtiarkan dengan benar, semisal mencari rejeki, mencari peluang baru. “ Yang penting halal dan tawakal di langkah selanjutnya setelah berusaha maksimal.” jelas Esya yang meraih beberapa prestasi kerja di tempatnya ini.
Esya yang juga hobi travelling ke negara Eropa dan Asia seperti ke Thailand, Turki juga tak lupa menyempatkan diri untuk bermunajat di Tanah Suci guna mendekatkan diri lebih lagi dan memperkuat spiritualitasnya ini memang sangat mengutamakan kesetimbangan hidup. Selalu memupuk rasa syukur, dan selalu ingat dan berserah diri kepada Allah Swt Sang Pemilik Segalanya. Agar kita bisa menjalani hidup di dunia dan akhirat dengan lancar dan tiada aral berarti.
Dalam penutupannya Esya memberikan satu analogi dan quote imajinatif yang berbunyi: “ Masyarakat cenderung menyukai dongeng indah penuh keahjaiban instan. Seharusnya yang menjadi emphasis dari cerita Cinderella ialah sebuah kesabaran, ketaatan, kepatuhan dan kerja keras.
Bukan berfokus pada Ibu Peri yang datang dan mengubah semuanya dalam hitungan menit. Karena tanpa kesabaran, ketaatan dan kepatuhan di atas tadi dari Cinderella maka Ibu Peri tidak akan pernah datang.” Semoga bisa menjadi hikmah dan permenungan untuk sahabat-sahabat semua ya.
Image source: Esyah Nabila

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










