Eva Yunita Ariska, Kalau Kita Bahagia, Semua yang Kita Jalani Kan Baik-Baik Saja!

Iniloh.com Jakarta- Di kota Samarinda yang terletak di tepian Sungai Mahakam, hidup seorang perempuan dengan energi yang seolah tak pernah habis.

Eva Yunita Ariska adalah sebuah contoh nyata tentang bagaimana seorang wanita modern menjalani hidup dengan banyak peran, penuh target, dan tekad yang membara.

Ia adalah seorang tenaga kependidikan (PPPK) sebagai sekretaris/staf di sebuah PTN, seorang ibu, dan juga seorang mahasiswi, sebuah kombinasi yang membutuhkan ketangguhan luar biasa.

Bagaimana mungkin satu orang menjalankan segalanya? Rahasia Eva terletak pada manajemen waktu yang sangat disiplin.

Manage waktunya sih aku selalu catat apa yang harus aku kerjakan,” ujarnya.

Ia membuat skala prioritas yang jelas, mencatat mana yang lebih penting dan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

Namun, yang tak kalah pentingnya adalah pengakuannya bahwa tidur yang cukup biar ga banyak ngantuk saat melakukan aktifitas.

Ini adalah pengingat yang sering terlupakan bahwa di tengus semua tuntutan, merawat tubuh sendiri adalah fondasi yang tak bisa ditawar.

Yang menakjubkan dari Eva adalah kejelasan harapannya dalam setiap aspek hidup. Harapannya bukanlah angan-angan, melainkan tujuan yang konkret dan tertata.

Ia ingin menjadi seorang pekerja yang tepat, cepat, semakin sukses, berkembang dan maju setiap harinya.

Ia mendambakan ilmu baru, semangat, dan proses belajar yang terus-menerus.

Sebagai anak, ia ingin berbakti dan membahagiakan orang tua.

Sebagai ibu single parent, harapannya begitu menyentuh: “aku bisa menjadi seorang ibu yang bahagia agar aku jg bisa membahagiaan anak2ku.”

Ia memahami bahwa kunci membahagiakan orang lain adalah dengan terlebih dahulu menemukan kebahagiaan dalam dirinya sendiri.

Ia tidak malu menyuarakan keinginannya untuk menjadi wanita yang kaya raya, berpenghasilan sendiri.

Baginya, kekayaan bukan tujuan akhir, melainkan alat untuk membangun kebahagiaan dan selalu berbagi untuk org lain. Keinginannya untuk sehat didorong oleh rasa tanggung jawab.

Aku tidak ingin merepotkan org2 tersayangku jika aku sakit,” sebuah pernyataan yang menunjukkan kedewasaan dan cintanya yang dalam pada keluarga.

Dari semua perjuangannya, Eva memetik sebuah kebijaksanaan sederhana namun dalam untuk dibagikan kepada semua pembaca:

Yuk kita ciptakan bahagia kita sendiri. Kalau kita bahagia, semua yang kita jalani akan baik-baik saja.

Ini adalah inti dari filosofinya. Kebahagiaan adalah pilihan dan kreasi aktif, bukan sesuatu yang pasif menunggu dari luar.

Dan bagian dari menciptakan kebahagiaan itu adalah dengan berani jauhi dan tinggalkan orang-orang yang membuatmu sakit.

Kepada mereka yang telah menyakitinya, ia memiliki pesan yang tegas dan penuh martabat dalam bahasa Inggris:

“If you think I’m the most evil woman, I hope you’ll never find my kindness in any other woman.”

 

 

Source image: eva

You May Also Like

Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Tantri Lestari Meilani, Terus Jalani yang Kita Sukai Walau Banyak Cibiran
Tantri Lestari Meilani, Terus Jalani yang Kita Sukai Walau Banyak Cibiran
Junita Amanda, Jalani dengan Ikhlas Pekerjaan Atau Jalan yang Sedang Kita Tempuh
Junita Amanda, Jalani dengan Ikhlas Pekerjaan Atau Jalan yang Sedang Kita Tempuh
Sharfina Sheila Rosada, Kesuksesan Bukan Saja Pencapaian Prestasi Tapi Juga Menikmati Proses yang Ada
Sharfina Sheila Rosada, Kesuksesan Bukan Saja Pencapaian Prestasi Tapi Juga Menikmati Proses yang Ada