Evi Nura, Tidak Perlu Sempurna Untuk Menginspirasi Orang Lain!

Iniloh.com Jakarta- Setiap kota memiliki rasanya sendiri, dan bagi Evi Nura, Bandung adalah rasa kebahagiaan masa kecil.

Perempuan yang telah tinggal di Kota Kembang sejak lahir ini menggambarkan masa kecilnya sebagai sesuatu yang istimewa.

Seperti yang kalian tau, Bandung itu terkenal dengan kesejukan dan keistimewaannya,” ujarnya.

Ia tumbuh dikelilingi kehangatan keluarga yang sederhana dan teman-teman sekitar rumah yang baik, fondasi yang kelak membentuknya menjadi pribadi yang penuh syukur.

Kesibukan Evi kini diisi dengan bekerja di Cinema XXI, sebuah rutinitas yang ia akui cukup hectic.

Dengan hanya satu hari libur dalam seminggu dan waktu yang terbatas, manajemen waktu menjadi kunci baginya.

Namun, Evi sangat paham betapa pentingnya menjaga kesehatan mental. Ia dengan sengaja selalu meluangkan waktu untuk ‘healing’ sejenak.

Main, olahraga (gym) ataupun nongki cantik buat reward diri sendiri,” tuturnya.

Baginya, aktivitas ini adalah cara penting untuk mengusir stres dan dilakukan bersama teman-teman.

Yang mungkin tidak banyak orang sangka, di balik keceriaannya sekarang, Evi mengaku dahulu adalah pribadi yang sangat introvert dan pemalu.

Dulu aku terkenal introvert banget loh, aku sangat amat pemalu,” kenangnya.

Perjalanan untuk keluar dari zona nyaman itu tidak instan. Ia memberanikan diri untuk secara perlahan mengeksplorasi kemampuan dirinya sendiri.

Hasilnya? Seiring berjalannya waktu, ia berubah menjadi pribadi yang jauh lebih percaya diri dan mampu mengekspresikan diri dengan lebih baik.

Proses ini menjadi salah satu pencapaian terbesarnya.

Tentang pekerjaannya di Cinema XXI, Evi menyampaikan rasa syukur yang mendalam.

Pekerjaan ini telah membuatnya mandiri, tidak bergantung pada keluarga, dan bahkan bisa sedikit membantu orang tua.

Itulah ‘suka’ terbesarnya. ‘Duka’-nya, seperti yang dialami banyak anak muda yang mulai berkarier, adalah waktu luang yang tidak banyak.

Namun, Evi memastikan bahwa waktu yang sedikit itu ia gunakan untuk hal yang berkualitas, seperti berbincang dengan keluarga atau bertemu teman-teman untuk menjaga ikatan tersebut.

Harapan Evi untuk masa depan jelas dan penuh tekad.

Ia ingin menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bermanfaat, sehat, bahagia, dan sukses baik dalam karir maupun kehidupan. Motivasi terbesarnya adalah keluarga.

Semoga aku bisa membantu menaikkan derajat orang tua aku,” tekadnya.

Cita-cita jangka panjangnya adalah memiliki bisnis sendiri atau menjadi orang ‘besar’ yang dapat membahagiakan ayah dan ibunya.

Evi menutup dengan sebuah pesan yang merefleksikan perjalanannya:

“Tidak perlu sempurna untuk menginspirasi orang lain.

Biarkan orang lain terinspirasi oleh bagaimana kamu menangani ketidaksempurnaanmu.”

 

 

Source image: evi

You May Also Like

Tessa Bara, Jadilah Ibu yang Bahagia Tak Harus Menunggu Sempurna
Tessa Bara, Jadilah Ibu yang Bahagia Tak Harus Menunggu Sempurna
Vera Asrita, Tak Perlu Sempurna Untuk Menginspirasi Orang Lain
Vera Asrita, Tak Perlu Sempurna Untuk Menginspirasi Orang Lain
Beatrice Shannon Halim, Jangan Menunggu Momen Sempurna Untuk Ciptakan Perubahan, Ciptakan Momen Sendiri
Beatrice Shannon Halim, Jangan Menunggu Momen Sempurna Untuk Ciptakan Perubahan, Ciptakan Momen Sendiri
Desty Goldentree, SH: Kita Dilahirkan Untuk Jadi Apa Adanya Diri Kita Bukan Menjadi Sempurna
Desty Goldentree, SH: Kita Dilahirkan Untuk Jadi Apa Adanya Diri Kita Bukan Menjadi Sempurna
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna
Iis Kurnia, Hidup Ini Tempat Belajar, Kita Tak Bisa Jadi Orang Sempurna
Iis Kurnia, Hidup Ini Tempat Belajar, Kita Tak Bisa Jadi Orang Sempurna