Evi Susanti, Kita Memiliki Warna Masing-Masing!

Iniloh.com Jakarta- Dari sebuah kota kecil di Sumatera Selatan yang penuh kehangatan, muncul seorang perempuan dengan semangat kreatif yang membara.

Evi Susanti, dengan bangga menyandang identitas sebagai putri Prabumulih. Meski kotanya kecil, kesan yang ia rasakan justru sangat besar.

Meskipun kotanya kecil, namun di sini aku merasakan hangatnya kekeluargaan, cita rasa masakannya yang enak, dan lingkungannya yang bersih dan tertata rapi, masyarakatnya ramah,” kenangnya.

Fondasi dari kota inilah yang membentuknya menjadi pribadi yang rendah hati dan menghargai relasi.

Perjalanan Evi ke dunia konten kreatif bermula dari langkah sederhana: menjadi reseller produk milik salah satu influencer Indonesia.

Dari sana, dunianya terbuka. Ia bertemu dengan banyak orang dari berbagai daerah, yang akhirnya membawanya berkenalan dengan seseorang yang memiliki management untuk endorsement.

Titik inilah yang menjadi gerbangnya mempelajari seluk-beluk menjadi seorang content creator.

Baginya, bergabung dengan management adalah salah satu cara efektif untuk mendapatkan kolaborasi dengan brand. Seperti dua sisi mata uang, profesi ini membawa suka dan duka.

Sukanya kita bisa ketemu orang-orang kreatif diluar sana yang bisa menambah skill kita di dunia konten kreator, dapet berbagai produk kecantikan, dan pastinya hobi kita tersalurkan,” ujarnya dengan semangat.

Namun, ia juga menyadari betapa kompetitifnya dunia ini.

Dukanya persaingan antar kreator yang makin kompetitif, konsistensi dan kreativitas harus tetap terjaga.”

Tak hanya berkutat di dunia digital, Evi juga seorang perempuan multitasking yang menjalankan bisnis di bidang fashion dan jasa.

Kemampuan manajemen waktu adalah kunci baginya untuk menyeimbangkan kesibukan di dunia nyata dan media sosial.

Dari pengalamannya, Evi berbagi kiat sukses bagi para kreator pemula.

Pertama, harus tau tujuan kita sebagai konten kreator itu apa. Kedua, terapkan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dari referensi kreator lain.

Dan yang tak kalah penting, “cari komunitas yang bisa mengembangkan kreatifitas kita.”

Harapannya untuk masa depan terasa tulus dan personal.

Semoga semakin lebih baik lagi dari sebelumnya, dilancarkan rezekinya, didekatkan dengan orang-orang yang tulus dan mau belajar bersama untuk lebih baik lagi, makin sehat dan keluarga bahagia.

Pesan yang ia sampaikan untuk kita semua penuh dengan metafora yang indah dan mendalam:

Kita memiliki warnanya masing-masing. Jika kamu tidak disukai hanya karena warnamu berbeda, cari tempat yang bisa menghargai warnamu.

 

 

Source image: evi

You May Also Like

Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Fifi Susanti, Tiada yang Lebih Berharga Mereka Adalah Keluarga Kita
Fifi Susanti, Tiada yang Lebih Berharga Mereka Adalah Keluarga Kita
Marina Susanti, Hiduplah dan Berkatalah dengan Baik Karena Itu Semua Ialah Doa
Marina Susanti, Hiduplah dan Berkatalah dengan Baik Karena Itu Semua Ialah Doa
Evi Arnas, Saat Kita Hilang Harapan, Ingat Tuhan Telah Rencanakan Terindah Buat Kita
Evi Arnas, Saat Kita Hilang Harapan, Ingat Tuhan Telah Rencanakan Terindah Buat Kita
Kristy Susanti, Jangan Lelah Jadi Orang Baik dan Selalulah Berbaik Sangka Kepada Orang Lain
Kristy Susanti, Jangan Lelah Jadi Orang Baik dan Selalulah Berbaik Sangka Kepada Orang Lain
Lenny Wiliany, Semua Manusia Punya Masalah dan Berjuang dengan Ujian Masing-masing, Kita Punya Tuhan Sebagai Penolong
Lenny Wiliany, Semua Manusia Punya Masalah dan Berjuang dengan Ujian Masing-masing, Kita Punya Tuhan Sebagai Penolong