Ezi Karmiila Zahari, Setiap Passion yang Tulus Akan Membawa Pertumbuhan 

Iniloh.com Jakarta- Ezi Karmiila Zahari, wanita kelahiran Duri, kota kecil di Riau yang ia sebut “penuh kenangan”adalah sosok yang membuktikan bahwa passion, ketekunan, dan rasa syukur bisa mengubah rutinitas menjadi peluang bermakna.

Dibesarkan di tengah keluarga yang hangat, Ezi menghabiskan masa kecil hingga SMA di Duri dengan segudang pengalaman membentuk karakter.

Dari SD, saya aktif di Pramuka. Kegiatan itu mengajarkan saya melihat Duri bukan sekadar kota kecil, tapi tempat dengan potensi yang bisa dikembangkan,” ujarnya.

Kini, setelah merantau dan kembali, ia melihat kotanya tumbuh bersama penduduknya, meninggalkan kesan gersang menjadi lebih hidup dan hangat.

Bagi Ezi, Duri adalah simbol perjalanan waktu. Dulu, kota ini terasa sederhana dan membosankan, tapi setelah 10 tahun merantau, ia menyaksikan perubahan signifikan.

Pelan-pelan, Duri tidak lagi gersang. Penduduknya bertumbuh, kotanya pun berkembang. Kembali ke sini selalu disambut senyuman orang tua, itu yang paling berharga,” ceritanya.

Pengalaman aktif di Pramuka sejak kecil membentuknya menjadi pribadi yang kritis dan peka terhadap lingkungan, nilai yang terus ia bawa hingga kini.

Setelah SMA, Ezi merantau ke Pekanbaru untuk kuliah. Di sana, ia terbiasa dengan ritme cepat: berorganisasi, bekerja dari pagi hingga malam, dan mencoba banyak hal baru.

Dulu, kegiatan itu seperti iseng, tapi ternyata jadi bekal berharga saat saya memutuskan jadi ibu rumah tangga,” ungkapnya.

Kebiasaan multitasking di kota besar membantunya beradaptasi dengan kehidupan domestik tanpa kehilangan produktivitas.

Namun, transisi dari kesibukan luar rumah ke fokus mengurus anak bukan tanpa tantangan.

Saya harus belajar ‘stay di rumah’ tapi tetap berkarya,” tambahnya.

Di tengah peran sebagai ibu, Ezi tak berhenti berinovasi. Awal 2020, ia sempat menutup bisnis online-nya karena dampak pandemi.

Tapi, semangatnya tak padam. Dengan skill memasak yang ia sukai sejak gadis, Ezi mulai membuat konten masak di media sosial.

Dari situ, ia merambah dunia affiliate marketing, produk digital, hingga serius menekuni baking.

Saya sadar, hal yang kita sukai justru bisa jadi jalan berkembang. Dulu baking cuma hobi, sekarang saya tekuni,” akunya.

Baginya, kuncinya adalah keberanian mengambil risiko dan konsistensi. “Tidak ada yang sulit selama mau belajar. Pelan-pelan, kita pasti bisa,” tegasnya.

Bagi Ezi, keluarga adalah fondasi utama kebahagiaan. “Keluarga harmonis itu dibangun dari rasa saling memiliki dan menyayangi sejak kecil. Di situ, kita selalu merasa nyaman,” ujarnya.

Ia dan suami berkomitmen menciptakan lingkungan rumah yang penuh kehangatan untuk anak-anak.

Dukungan keluarga juga menjadi penyemangatnya dalam menjalani bisnis dan hobi.

Mereka selalu ada, bahkan saat saya mencoba resep baking yang gagal,” candanya.

Harapan terbesar Ezi sederhana namun mendalam: ia ingin kehidupan yang dijalani mendapat ridho Allah SWT.

Jika Sang Pencipta ridho, keberkahan akan mengalir di segala lini. Keluarga, ekonomi, kesehatan,” tuturnya.

Ia meyakini bahwa masa depan sudah ditentukan, tapi manusia tetap wajib berusaha menjadi versi terbaik.

Kita diberi akal untuk memilih jalan benar. Kesalahan adalah bagian proses, asal kita mau memperbaiki diri,” pesannya.

Ezi menutup perbincangan dengan analogi inspiratif:

Hidup itu seperti baking. Butuh kesabaran, ketelitian, dan keikhlasan menerima hasilnya. Yang penting, nikmati setiap tahapannya.”

Ia juga berpesan agar tidak takut mencoba hal baru, karena passion yang tulus akan membawa pertumbuhan.

Dari Duri yang tenang hingga dinamika Pekanbaru, perjalanan Ezi Karmiila Zahari mengajarkan bahwa perkembangan diri tak pernah terbatas oleh tempat atau peran.

Bagi yang ingin menyelami kesehariannya sebagai ibu, pebisnis, dan pencinta baking, Ezi aktif berbagi konten inspiratif di Instagram @ezizahariii.

Siapa tahu, resep kue dan filosofi hidupnya bisa jadi bahan semangat untuk Anda mulai hari ini!

 

Source image: ezi karmiila

You May Also Like

Yustina Widya Pristanti, Jangan Bandingkan Progress Kita dengan Orang Lain!
Yustina Widya Pristanti, Jangan Bandingkan Progress Kita dengan Orang Lain!
Endang, Lari Mengajarkanku Akan Ketahanan dalam Hidup!
Endang, Lari Mengajarkanku Akan Ketahanan dalam Hidup!
Riska Wati, Kita Tak Perlu Menunggu Sempurna untuk Memulai!
Riska Wati, Kita Tak Perlu Menunggu Sempurna untuk Memulai!
Indira Nirmala, Jangan Takut Gagal Setiap Momen Adalah Guru 
Indira Nirmala, Jangan Takut Gagal Setiap Momen Adalah Guru 
Ellita Ahimsa, Pendidikan Tak Hanya Soal Gelar, Tapi Berani Pertanyakan Status Quo
Ellita Ahimsa, Pendidikan Tak Hanya Soal Gelar, Tapi Berani Pertanyakan Status Quo
Endang Puji Wahyuni, Bagiku Lari Ialah Metafor Hidup
Endang Puji Wahyuni, Bagiku Lari Ialah Metafor Hidup