Farah Sheila Alhamid, Capailah Apa Yang Menjadi Cita-Cita Kita!

Iniloh.com Jakarta- Asal usul Farah Sheila Alhamid membentang dari Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Masa kecilnya di sana diwarnai oleh kenangan indah bermain bersama teman-teman di era pra-gadget, di lingkungan yang hangat.

Namun, kehangatan keluarga yang ideal tak sepenuhnya ia rasakan.

Ujian hidup datang bertubi-tubi. Saat duduk di kelas 2 SMP, sang ayah harus pergi ke Gorontalo, meninggalkan Farah kecil bersama ibu dan saudara-saudaranya.

Tragedi semakin dalam ketika di awal tahun 2008, sang ayah kembali, tetapi di bulan Juli di tahun yang sama, ibunya wafat. Kepergian sang ibu menjadi titik balik yang pahit.

Ayahnya kembali ke Gorontalo, kakak-kakaknya memilih merantau, menyisakan Farah yang masih remaja untuk bertahan hidup dan mengasuh adiknya.

Banyak cobaan dan ujian, suka duka bareng,” kenangnya tentang masa-masa penuh perjuangan merawat adik dan diri sendiri.

Hingga akhirnya, jodoh membawanya bertemu dengan pria asal Jakarta.

Kini, ia menetap di ibu kota, tak lupa membawa serta adiknya untuk tinggal bersamanya, membangun kehidupan baru jauh dari tanah kelahiran.

Sebelum mengikuti sang suami ke Jakarta, Farah membangun karier sebagai pegawai Bank BRI di Sulawesi Tengah.

Keputusan untuk hijrah ke ibu kota berarti ia harus merelakan posisi itu dan memulai dari nol.

Awal kedatangannya dihabiskan dengan mengeksplorasi dan “healing” melalui traveling, menikmati masa transisi sebelum akhirnya kembali terjun ke dunia kerja.

Kini, Farah kembali berkecimpung di sektor perbankan, namun dengan peran baru: ia bekerja di bidang Bancassurance yang bermitra dengan Bank BTN.

Di sela kesibukannya, Farah juga aktif dalam komunitas Purna Paskibraka Indonesia (PPI), sebagai mantan anggota Paskibraka tahun 2008, mengukir kenangan kebanggaan sebagai bagian dari pasukan pengibar bendera pusaka.

Menekuni profesi di dunia asuransi, khususnya bancassurance, Farah merasakan suka duka yang khas.

Duka terbesarnya adalah menghadapi skeptisisme masyarakat terhadap produk asuransi.

Nasabah skeptis akan asuransi,” ujarnya, menggambarkan tantangan utama dalam meyakinkan calon klien.

Namun, di balik tantangan itu, tersimpan suka yang mendalam: kesempatan untuk membuka pikiran orang tentang pentingnya proteksi.

Siapa sih yang gak butuh proteksi aset? Proteksi kesehatan?” tanyanya retoris.

Farah meyakini bahwa di era sekarang, prioritas utama sebelum berinvestasi apapun seharusnya adalah mengamankan kesehatan dan aset.

Kalau tiba-tiba terjadi resiko, semua aset yang dipersiapkan pasti bakal habis tergerus oleh tingginya biaya pengobatan zaman sekarang,” tegasnya, menekankan nilai proteksi yang ia tawarkan sebagai bentuk perencanaan masa depan yang bijak.

Harapan Farah untuk semua bidang kehidupannya keluarga, karir, ekonomi, kesehatan, sosial  terdengar sederhana namun penuh makna:

Semua yang baik-baik disegerakan, segala keburukan dijauhkan.

Sebuah doa universal yang mencerminkan keinginan akan kemudahan dan keberkahan setelah melewati lika-liku kehidupan.

Untuk pembaca se-Indonesia, Farah membagikan pesan motivasi yang terinspirasi langsung dari perjalanan hidupnya yang penuh ketangguhan:

“Capailah apa yang menjadi cita-citamu. Libatkan Tuhan Yang Maha Esa atas keinginan itu.

Jangan mudah menyerah. Jatuh, bangun lagi. Sampai Tuhan berkata waktunya pulang.”

 

 

Source image: Farah

You May Also Like

Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Sharfina Sheila Rosada, Kesuksesan Bukan Saja Pencapaian Prestasi Tapi Juga Menikmati Proses yang Ada
Sharfina Sheila Rosada, Kesuksesan Bukan Saja Pencapaian Prestasi Tapi Juga Menikmati Proses yang Ada
Hesti Agustina, Jangan Banyak Bertanya, Segera Mulailah dan Berjuanglah Maksimal Meraih Cita-cita
Hesti Agustina, Jangan Banyak Bertanya, Segera Mulailah dan Berjuanglah Maksimal Meraih Cita-cita
Sheila Rizkylia Agusta, Lakukan Apa yang Buat Kita Bahagia Asal Positif dan Tak Rugikan Orang Lain
Sheila Rizkylia Agusta, Lakukan Apa yang Buat Kita Bahagia Asal Positif dan Tak Rugikan Orang Lain
Santania Siburian, Tetap Semangat Kejar Cita-cita, Ada Air Mata dan Pengorbanan, Tapi Percayalah Ada Hasil yang Sepadan
Santania Siburian, Tetap Semangat Kejar Cita-cita, Ada Air Mata dan Pengorbanan, Tapi Percayalah Ada Hasil yang Sepadan
Feny Septiani, Fokus Hal-hal Baik, Prioritas Mimpi dan Cita-cita Kita dan Jangan Lupa Banyak Bersyukur
Feny Septiani, Fokus Hal-hal Baik, Prioritas Mimpi dan Cita-cita Kita dan Jangan Lupa Banyak Bersyukur