Farina: Carilah Mentor, Punya Banyak Strategi & Kenali Diri Untuk Terjun Berbisnis
Nosel Jakarta- Sudah sembilan tahun lamanya Farina yang menghabiskan pendidikannya di UI & Nothwestern USA ini berkarya dan berpindah-pindah di perusahaan dalam negeri sebelum memutuskan untuk  membesarkan sendiri perusahaan dan idealisme nya dalam gerbang Catalyst.
Farina dengan Catalyst Strategy tampaknya belum cukup untuk menumpahkan imajinasi, semangat tinggi petualangannya atau motif apa yang kiranya membuatnya untuk terus bergerak dan tak puas hanya dalam satu wadah perjuangan.
Ada satu titik kesamaan, atau kebiasaan dan jobdesk yang hampir serupa baik dalam Catalyst Strategy atau dengan yang sekarang ia bangun yaitu Pensieve dan Cauldront Talks.
Ada komunikasi, strategi digital dan juga pemasaran kesemuanya dimulai dari dedikasinya di perusahaan yang berbasis teknologi.
Farina mengakui posisi yang ia lakukan detail banyak di pemasaran, semisal itu saat di IBM,Nestle, Microsoft, Blacberry, Whatsapp dan perusahaan start up lainnya. Farina selalu percaya dengan ide-ide yang bisa bermanfaat dalam kehidupan orang banyak, dan ia terjemahkan lewat peran teknologi.
Mungkin, ada juga orang lain yang merasa tertantang untuk berhasil dengan idenya agar bisa di lihat dan dirasakan orang lain. Ini salah satu bentuk pengharapan dan doa terbaik, atau penyemangat buat para perintis semacam kami juga.
Â
Ada satu formulasi sederhana, atau trik saya saat memulai sesuatu, mengeksekusi ide yang ada dalam kepala. Yakni mengambil banyak strategi, alat atau akses apapun itu, dan kebetulan pengalaman saya dalam bidang pemasaran perusahaan teknologi kelas dunia cukup membantu ya.
Kemudian saya terapkan dalam idealisme saya selanjutnya, untuk menjalankan bisnis yang lebih berdampak sosial.
Tetapi jangan difikir ini berjalan dengan mudah, ada hambatan itu pasti, puluhan penolakan dan alasan klasik orang memulai bisnis ya.Saat itu saya berhasil meyakinkan beberapa mitra saya untuk ikut menemani, walau belum bisa total bersama saya.
Cara untuk membuat bersemangat kembali, atau untuk melupakan dari dilema, kegagalan bisnis dan pikiran negatif mungkin ada meditasi dan refleksi diri. Ini yang saya lakukan rutin saban pagi, ada juga sebuah input, tepatnya kritik dari pasangan ya.
Sebagai pengusaha wanita yang bergerak dibidang teknologi, saya rasa biasa saja. Mungkin dalam hal permisifitas dan proporsi rasio ya.
Dalam setiap pertemuan, meeting atau apa banyak pengusaha dan mitra lain yang cowok, dan menanyakan perihal yang sebenarnya tak urgen sekali seperti sudah menikah, apakah ada yang dekat dll. Reposisi ulang dan komunikasi. Jadi ini yang akan saya evaluasi untuk diri sendiri mungkin.
Sedikit saran dari saya buat adik-adik, kawan dan semua nya jika ingin memulai sebuah usaha atau bisnis. Coba tanyakan sekali lagi dalam benak kalian, kenapa saya ingin memulai perjalanan bisnis ini? Jika akan mencari uang dengan cepat banyak jalan dan cara selain merintis bisnis sendiri, dan ini ialah sebuah perjalanan yang sangat beresiko ya.
Banyak orang yang menyandarkan satu contoh dan keidealan dengan model seperti Grab, Gojek, Uber dan banyak lainnya. Â Tetapi kesadaran diri yang tinggi, seberapa banyak orang yang benar-benar mampu sampai titik itu? Apa ini tepat untuk kita dan cara bertahan, mampu lewati rintangan serta siap untuk semua spekulasi dan resiko tertinggi dari pilihan ini.
Kenali diri kita sendiri, dan kebetulan saya suka dengan hal-hal kaitan konstltasi. Kita tidak hebat dalam segala hal, dan ini menjadi satu kesadaran bahwa kita penting dan secara efektif akan berkolaborasi atau bermitra dengan siapa kelak.
Kemudian carilah mentoring, jika ingin segera memulainya. Saya tidak sampai di sini sendirian. Saya memiliki banyak mentor dan penasihat serta pelatih yang telah membantu saya sampai ke tempat saya berada sekarang.
 Tidak mungkin tanpa mereka. Tidak ada yang bisa membuka perspektif kita lebih dari mereka yang pernah melakukannya sebelumnya.
Jika kawan-kawan ingin menjadi CEO, maka  harus mulai berbicara dengan CEO. Karena mereka pernah ke sana, mereka telah melakukannya. Sangat penting untuk mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang kawan-kawan cita-citakan.
Sebagai contoh, di perusahaan saya, ada banyak karyawan yang lebih muda. Mereka cenderung menempel pada teman sekelas mereka sendiri dari universitas atau sekolah menengah. Kita tentu saja membutuhkan rekan-rekan ya, tetapi pada saat yang sama kan kita harus berbicara dengan orang-orang yang lebih tua.
Orang-orang yang telah berada di luar sana di dunia melakukan banyak hal lain. Jika kita tidak melakukan itu, maka perspektif kalian semua tidak benar-benar terbuka.
Jika ada  bercita-cita menjadi CMO atau COO atau pendiri, maka  perlu berbicara dengan mereka. Saya tidak berpikir itu cukup diajarkan di universitas lokal. Di sekolah bisnis, saya disuruh menjangkau sebanyak mungkin alumni. Pola pikir itu tidak cukup hanya selesai satu sesi.
Saya sekarang selain masih di Catalyst Strategi juga sudah setahun tepat mencoba dan Puji Tuhan dengan jalan dan tantangan yang masih bisa kita selesaikan. Ia bernama Pensieve. Pensieve adalah perangkat lunak workflow engine berbasis AI untuk membantu institusi pemerintahan dan korporasi mengoptimalkan operasionalnya
Saya percaya masih banyak peluang di tingkat Asia Tenggara, dan banyak dukungan untuk pertumbuhan Pensieve. Kita dapat membantu organisasi-organisasi di Asia Tenggara yang menghadapi masalah yang sama dan membutuhkan use cases yang serupa dengan yang telah kami lihat di Indonesia. Pensieve siap menjadi ujung tombak transformasi digital di Asia Tenggara saya rasa.
Ada juga Cauldron Talks, yaitu podcast dan konten youtube yang saya pandu dengan sahabat saya Andini Effendi. Berisi pemikiran inspirasi, kisah-kisah dari insan manusia dengan ragam dan perpektif yang bervariasi.
Dalam Cauldon Talks, kami  melakukan diskusi yang dingin namun berwawasan tentang topik-topik yang berkaitan dengan bisnis, kepemimpinan, teknologi, gaya hidup, dan bahkan topik yang dianggap tabu. Di setiap episodenya, kami akan mengundang pembicara ternama yang ahli di bidangnya.
Kira-kira ini ya yang saya bisa bagikan untuk sahabat noselian. Beberapa reflektif perjalanan saya dari awal memulai bisnis, ada beberapa filosofi hidup dan penguat saya saat ada posisi di bawah juga pencapaian yang sedang saya lakukan dan terus saya usahakan sampai detik ini.
Semangat selalu.

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










