Febrina Amanda Putri, Sedih Boleh, Berlarut Jangan!
Iniloh.com Jakarta- Lingkungannya mungkin diwarnai baris-berbaris ketat dan teriakan komando, tetapi dari sanalah Febrina Amanda Putri menempa karakter yang tangguh.
Lahir dan besar di Palembang, Sumatera Selatan, bukan sekadar di kota yang terkenal dengan pempeknya, melainkan dalam naungan lingkungan militer yang menjadi kawah candradimuka pembentukannya.
“Masa kecil saya bener-bener luar biasa,” ujarnya, bukan karena kemewahan, tetapi karena didikan disiplin baja yang ditanamkan keluarganya.
“Keluarga saya sangat amat menerapkan disiplin tentunya yang membuat saya sampai dengan sekarang bisa menghargai waktu.”
Nilai-nilai ketepatan waktu, tanggung jawab, dan ketertiban bukan sekadar teori, tapi napas keseharian yang membentuknya menjadi pribadi yang teguh dan terstruktur.
Kini, Febrina sedang berada di gerbang akhir perjalanan akademisnya sebagai mahasiswa semester akhir yang tengah bergulat dengan skripsi.
Namun, jiwa lapangan dan semangat disiplin yang mengalir dalam darahnya tak bisa hanya dipendam di perpustakaan atau depan laptop.
Passion sejatinya menemukan saluran yang tepat: menjadi Pelatih Paskibra di beberapa sekolah di Kota Palembang.
Inilah dunia yang benar-benar “menjiwai” sejak kecil baginya.
Mengemban tugas melatih generasi muda dalam baris-berbaris, kedisiplinan, dan rasa cinta tanah air bukan sekadar pekerjaan sampingan.
Ini adalah panggilan hati yang selaras dengan jiwanya sebagai “orang lapangan”.
Mengaku “banyak sukanya” dalam profesi pelatih Paskibra ini adalah hal yang wajar bagi Febrina.
“Profesi yang sedang saya jalankan memang menjiwai sekali,” katanya dengan keyakinan.
Ada kepuasan tak terkira saat melihat anak didiknya tumbuh percaya diri, menguasai gerakan dengan presisi, dan menampilkan kebanggaan sebagai anggota Paskibra.
Namun, tantangan “orang lapangan” juga nyata:
“Dukanya ya paling, sering berinteraksi dengan matahari.”
Panas terik Palembang bukanlah halangan kecil.
Tapi, seperti semangat baja yang ditanamkan sejak kecil, Febrina menegaskan,
“Hal itu tidak menghalangi saya untuk terus menjalankan profesi yang saya pilih.”
Tantangan cuaca justru menjadi bukti dedikasinya.
Harapan-harapan Febrina untuk masa depan tertuang jelas dan multidimensi, mencerminkan pribadinya yang visioner namun tetap berpijak pada nilai-nilai dasar.
Inti motivasinya, baik sebagai pelatih Paskibra maupun dalam kehidupan sehari-hari, adalah menyebarkan ilmu yang bermanfaat ke semua orang.
Kesehatan keluarga menjadi pondasi utama yang ia doakan.
Dalam hal karir, Febrina memiliki ambisi yang terencana, berharap agar kesuksesan karirnya berjalan baik sesuai dengan rencana dan wishlist yang dipikirkannya sejak dini, mencerminkan kedisiplinan yang tertanam.
Ia juga mendambakan kemandirian melalui stabilitas ekonomi, agar keuangannya terjaga dan stabil.
Lebih jauh, kesehatan pribadinya sangat penting baginya agar dapat terus membahagiakan dan membanggakan keluarga, yang merupakan tujuan akhir dari segala usahanya.
Terakhir, komitmennya untuk memberi dampak luas diwujudkan dalam harapannya untuk tetap aktif bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, sehingga dapat terus menyebarkan ilmu yang dimilikinya.
Untuk semua orang yang membaca perjalanannya, Febrina Amanda Putri meninggalkan pesan motivasi singkat namun penuh kekuatan.
Seolah menggambarkan ketangguhannya menghadapi tantangan, baik di lapangan panas saat melatih maupun saat bergulat dengan skripsi:
“Sedih boleh, berlarut jangan, karna hidup akan terus berjalan jika kamu tidak bangkit dari keterpurukanmu.”
Source image: Febrina

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










