Fina Pasaribu, Hidup tentang Menggerakkan Potensi Menjadi Manfaat!
Iniloh.com Jakarta- Lahir dan besar di tengah hiruk-pikuk Jakarta, Fina Pasaribu justru menemukan keteduhan dan fondasi terkuatnya di dalam lingkungan keluarga yang harmonis.
Ia menggambarkan sang ayah sebagai sosok pekerja keras yang tenang, sementara sang Mama yang telah berpulang adalah seorang guru yang cemerlang namun tak pernah absen menghadirkan kehangatan sebagai ibu.
“Tempat paling aman dan selalu bisa diandalkan,” kenang Fina tentang rumah masa kecilnya.
Nilai-nilai yang tertanam dari sanubari rumah tangga inilah tentang cinta, keteladanan, dan keandalan yang menjadi bekal tak ternilai baginya hingga kini.
Baik dalam perannya sebagai ASN di bidang pemasaran pariwisata, sebagai trainer pengembangan diri, maupun di setiap ruang lain tempat ia berkarya.
Prinsip sederhana namun mendalam mengalir dalam hidupnya: “Kalau kita tumbuh dalam cinta dan teladan, maka kita pun terpanggil untuk jadi arti bagi orang lain.”
Karir Fina adalah mozaik yang dinamis dan penuh warna.
“Jujur, karierku cukup dinamis,” akunya.
Ia menjalani tiga peran sekaligus: pegawai negeri sipil (ASN) yang fokus mempromosikan kekayaan pariwisata Indonesia.
Trainer yang membagikan ilmu pengembangan diri, dan tak jarang juga menjadi Master of Ceremony (MC).
“Banyak? Iya. Capek? Kadang. Tapi seru, karena semuanya saling nyambung,” ujarnya bersemangat.
Kunci penghubung semua peran ini bukanlah kesamaan teknis, melainkan sebuah panggilan jiwa yang sama: menjadi pengaruh baik (pengaruh baik) di mana pun ia berada.
Mengelola dinamika ini tentu butuh strategi. Rahasianya?
“Prioritaskan yang penting, bukan cuma yang kelihatan sibuk,” tegasnya.
Ia juga belajar berani bilang ‘nggak’ ke hal-hal yang nggak sejalan sama tujuan. Bagi Fina, esensinya bukan pada banyaknya waktu, melainkan pada kejelasan tujuan.
“Dan kalau udah tau untuk apa kita berkarya, rasanya energi itu selalu ketemu jalannya sendiri,” ungkapnya penuh keyakinan.
Menjadi ASN sekaligus trainer, bagi Fina, jauh dari kesan santai.
“Nggak sesantai yang orang kira,” katanya.
Namun, keseruannya terletak pada kesempatan untuk terus belajar, berbagi, dan kolaborasi bareng banyak orang hebat mulai dari komunitas lokal, kreator konten, hingga tokoh publik.
Ia menyadari masih adanya stereotip bahwa ASN itu kaku dan tidak kreatif.
“Justru itu tantangannya,” tantang Fina, “nunjukkin kalau kita bisa lincah, adaptif, dan tetap punya hati buat ngasih dampak.”
Ia membuktikan bahwa birokrasi dan kreativitas bisa berjalan beriringan untuk pelayanan publik yang lebih bermakna.
Tipsnya untuk siapa pun, terutama rekan ASN? “Stay curious, peka sama sekitar, dan jangan cuma kerja, tapi berkarya yang bawa arti.”
Harapan Fina untuk dirinya dan semua orang merangkum semangat hidupnya yang berorientasi pada dampak dan pertumbuhan.
“Semoga hidup kita terus bertumbuh dalam kasih, dan berbuah dalam tindakan nyata. Semoga kerja keras kita bukan sekadar pencapaian pribadi, tapi jadi jalan untuk memberdayakan sesama.
Semoga cinta kita pada Indonesia, tak hanya jadi slogan, tapi diwujudkan dalam langkah, karya, dan ketulusan.”
Pesan hidup Fina Pasaribu, yang juga menjadi pegangan dan penutup inspirasinya, adalah kalimat padat bernas yang menjadi filosofi hidupnya:
“Hidup bukan hanya untuk menikmati berkat tapi menggerakan potensi jadi manfaat.”
Source image: fina

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










