Fira Sasmita: Mama Adalah Inspirasiku, Ku Ingin Mewariskan Semangatnya

Iniloh.com– Fira Sasmita, perempuan berdarah Jogja asal Sleman, adalah sosok yang menyimpan kisah tentang ketangguhan, cinta pada seni, dan kehangatan keluarga.

Dibesarkan di kawasan utara Yogyakarta yang dulu sepi dan berjarak 20 kilometer dari Kaliurang, ia mengisahkan masa kecilnya dengan nostalgia:

Dulu, daerah sini masih dingin, sawah terbentang, anak-anak main di sungai, dan setiap Minggu ada pertunjukan Jathilan.”

Namun, Sleman kini telah berubah menjadi pusat keramaian dengan kafe, apartemen, dan tempat makan kekinian.

Dulu orang bilang sini jauh, sekarang malah jadi tujuan banyak orang,” ujarnya sambil tersenyum.

Di balik dinamika kotanya, Fira tumbuh dalam keluarga sederhana yang diwarnai kehilangan: Sang ayah meninggal saat ia berusia lima tahun, dan sang mama figur yang sangat ia kagumi, meninggalkannya pada 2020.

Meski begitu, ia menyebut keluarganya “tidak lengkap, tapi sempurna” karena kasih sayang yang tak pernah putus dari mama dan dua adiknya.

Passion Fira di dunia seni bermula dari sang mama yang gemar bernyanyi.

Dulu kami sering karaoke pakai VCD. Suara Mama yang merdu bikin aku jatuh cinta pada musik,” kenangnya.

Bakat menyanyinya sempat ia tekuni sebelum akhirnya teralihkan ke dunia broadcast.

Di tengusg perjuangan hidup sebagai anak yatim yang harus bekerja part-time sebagai front office sambil kuliah, takdir membawanya bertemu produser radio.

Dia bilang, ‘Suaramu bagus, mau jadi penyiar?’” tawaran itu ia sambut antusias, mengingat kecintaannya pada radio sejak SD.

Dari sana, karirnya meroket: menjadi penyiar, pengisi suara (VO talent), hingga akhirnya menemukan panggung hati sebagai MC.

Aku suka berada di atas panggung, menghibur orang, dan bertemu tantangan baru di setiap acara,” ucapnya.

Tak berhenti di situ, ia juga mengikuti jejak mamanya yang seorang dosen dengan menjadi pelatih public speaking dan MC, berbagi ilmu yang ia kuasai.

Keseimbangan hidup Fira dijalani dengan penuh kesadaran. Dukungan suami yang mengurus anak saat ia bekerja menjadi kunci harmonisasi keluarga.

Kami sepakat saling bergantian. Kalau badan sudah lelah, aku berhenti. Performa harus tetap optimal,” tuturnya.

Prinsip ini ia pegang teguh meski profesi MC-nya bersifat freelance dengan pendapatan tak pasti. “Sukanya, aku bisa melakukan yang kucintai. Dukanya, kadang sepi job bikin deg-degan,” candanya.

Namun, ia memilih bersyukur: “Tuhan selalu kasih rezeki di bidang ini. Aku masih bisa bertahan sampai sekarang.”

Harapan Fira sederhana: kesehatan dan kesempatan untuk terus berkarya hingga tua.

Aku ingin masih jadi MC di usia 50 atau 60 tahun, sambil mengajar dan berbagi pengalaman,” katanya.

Impian terbesarnya adalah menjadi ibu yang dibanggakan anak-anaknya, seperti ia bangga pada mamanya.

Mama adalah inspirasiku. Aku ingin mewariskan semangatnya,” tambahnya.

Melalui akun Instagram @firasasmita, Fira kerap membagikan momen kebahagiaannya: dari penampilan di atas panggung, potret keluarga, hingga kutipan-kutipan penyemangat. Salah satu pesannya yang mengena:

Some days, we have to search a little harder to find something to be grateful for. But we will always find it, because grace is hidden even in the smallest moments.”

Kalimat ini menggambarkan filosofi hidupnya, bahwa rasa syukur adalah kunci menghadapi pasang surut kehidupan.

Dari anak kecil yang bermain di sawah Sleman hingga perempuan tangguh yang memimpin panggung, Fira Sasmita membuktikan bahwa kehilangan dan perubahan bukanlah akhir, melainkan awal dari cerita baru.

Dengan senyum khas Jogja yang hangat dan semangat pantang menyerah, ia mengajak kita semua untuk mencintai proses, merayakan hal kecil, dan percaya bahwa panggung terbaik selalu menanti mereka yang berani melangkah dengan ikhlas.

 

Source image: fira

You May Also Like

Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses