Fitri Mey: Jika Lelah Berhentilah, Menangis Jika Perlu Kemudian Bangkit Lagi
Iniloh.com Jakarta- Lahir dan besar di Mojokerto, kota kecil yang sarat kenangan indah, Fitri Mey tumbuh dalam lingkungan penuh kehangatan keluarga dan keramahan warga.
“Mojokerto itu seperti magnet yang selalu membuat rindu, mulai dari kuliner khasnya, suasana sederhana, hingga kebersamaan yang tak tergantikan,” ujarnya.
Kota ini tidak hanya membentuknya sebagai pribadi yang rendah hati, tetapi juga menanamkan nilai-nilai ketulusan dan kerja keras.
Baginya, Mojokerto adalah akar yang mengingatkannya untuk tetap membumi, meski kini karirnya menjulang di dunia perbankan nasional.
Sebagai pegawai BUMN di BRI dengan jabatan sebagai Relationship Manager (RM) Prioritas, Fitri telah berkali-kali menyabet gelar The Best RM tingkat wilayah hingga nasional.
Prestasi ini tidak datang instan. “Konsistensi adalah kunci, meski jalan tak selalu mulus. Dukungan keluarga, terutama anak dan orang tua, yang membuat saya terus semangat,” tuturnya.
Di balik kesuksesannya, Fitri menyimpan passion lain yang telah melekat sejak kecil: dunia hiburan.
Kemampuannya dalam memandu acara, menyanyi, dan berkomunikasi justru menjadi nilai tambah dalam profesinya.
“Hobi ini membantu saya membangun chemistry dengan klien. Saat memandu acara perusahaan, saya bisa lebih percaya diri,” ungkapnya.
Tak berhenti di situ, Fitri memberanikan diri merambah dunia wirausaha dengan membuka bisnis fashion melalui Instagram @lapakcikmey.
Meski mengaku masih dalam tahap belajar, bisnis ini memberinya tambahan penghasilan sekaligus mengasah jiwa enterpreneur-nya.
“Saya ingin membuktikan bahwa passion bisa diwujudkan meski sambil bekerja. Prosesnya lambat, tapi setiap langkah memberi pengalaman berharga,” katanya.
Baginya, berdagang bukan sekadar mencari profit, melainkan juga cara untuk tetap kreatif dan terhubung dengan banyak orang.
Dalam perjalanan karir, Fitri tak menampik bahwa rasa lelah dan tekanan kerap menghampiri.
“Saat capek, berhenti sejenak. Menangis kalau perlu, lalu bangkit lagi,” ucapnya tegas. Filosofi ini ia terapkan sebagai bentuk self-care, mengingat bahwa konsistensi membutuhkan mental yang tangguh.
Ia juga menekankan pentingnya membagi waktu antara pekerjaan, bisnis, dan keluarga. “Istirahat bukan tanda lemah, tapi strategi agar bisa kembali produktif,” tambahnya.
Harapan terbesarnya adalah menjadi pribadi yang sehat jasmani-rohani serta bermanfaat bagi lingkungan sekitar, terutama keluarga.
“Saya ingin terus memberikan kontribusi maksimal di BRI, sambil mengembangkan bisnis hingga menjadi usaha yang handal,” paparnya.
Tak lupa, ia berkomitmen untuk menjadi contoh bagi anak-anaknya tentang arti kerja keras dan integritas.
Pesan motivasinya untuk pembaca tulus dan menyentuh:
“Jangan pernah lelah berusaha. Capek? Berhenti sejenak, menangis sampai puas, lalu bangkit lagi.
Pembuktian bukan untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri. Menjadi lebih baik setiap hari adalah pencapaian istimewa. Dan yang terpenting: berusahalah selalu bermanfaat bagi sekitar.”
Kalimat ini ia buktikan sendiri lewat dedikasi di BRI, ketekunan berbisnis, dan keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial.
Melalui Instagram @fitrimeynr, Fitri membagikan kesehariannya sebagai banker, ibu, dan pengusaha.
Dari Mojokerto ke panggung nasional, ia adalah bukti bahwa kesuksesan bisa diraih dengan multidimensi, tanpa melupakan asal-usul dan tanggung jawab sosial.
Fitri Mey tidak hanya mengejar prestasi, tetapi juga menebar inspirasi: bahwa menjadi “wanita biasa” tak menghalangi siapa pun untuk menjadi luar biasa.
source image: fitri

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










