Fony Salim, Kebaikan Bekal Terbaik di Dunia!
Iniloh.com Jakarta- Di balik seragam dan tugasnya yang penuh disiplin, tersimpan kenangan akan sebuah surga di timur Indonesia.
Fony Salim, seorang perempuan tangguh yang kini mengabdi sebagai polisi, adalah putri asli Maluku yang menghabiskan masa kecilnya yang “luar biasa” di gugusan Kepulauan Kei.
“Tempat yang sangat indah,” kenangnya tentang tanah kelahirannya.
Kini, ia berdomisili di Lampung, membawa serta ketangguhan dan keindahan yang telah membesarkannya.
Latar belakang Fony sebagai seorang polisi ternyata memiliki kesinambungan dengan kecintaannya pada aktivitas fisik.
“Awal bisa suka karena basic saya harus latihan fisik,” ujarnya.
Dalam dunia yang menuntut ketangguhan fisik dan mental ini, ia menemukan sebuah keselarasan antara disiplin profesional dan kecenderungan pribadinya.
Perjalanannya dari seorang gadis kecil yang berlari-lari di pantai Kei yang masih perawan hingga menjadi seorang polisi adalah sebuah transformasi yang menunjukkan bahwa fondasi masa kecil dapat membentuk karakter profesional yang kuat.
Bagi Fony, menjalani profesi ini membawa banyak manfaat, terutama bagi kesehatannya.
“Sukanya banyak, buat sehat,” katanya dengan sederhana.
Namun, seperti halnya pengabdian, selalu ada pengorbanan.
“Dukanya kadang gak sempat olahraga karena full giat,” ungkapnya.
Kalimat ini menggambarkan realita di balik layar, di mana kesibukan dan panggilan tugas seringkali harus mengalahkan kebutuhan pribadi, termasuk waktu untuk menjaga kebugaran tubuh.
Di tengah segala kesibukan dan tantangan, harapan Fony terdalam terasa universal namun penuh makna.
“Harapan dan doa agar semua lebih baik,” ujarnya.
Sebuah doa yang singkat namun mencakup segala aspek kehidupan, baik untuk dirinya, keluarganya, masyarakat yang ia layani, maupun negeri ini secara keseluruhan.
Dalam kesederhanaannya, tersirat sebuah harapan akan kedamaian dan perbaikan yang terus-menerus.
Dari pengalamannya melayani masyarakat dan melihat berbagai sisi kehidupan, Fony menyampaikan sebuah pesan yang sangat dalam dan filosofis. Pesannya untuk seluruh pembaca adalah:
“Tetaplah baik dan baik selama masa persinggahan di dunia ini.”
Pesan ini bagaikan intisari dari perjalanan hidupnya. Sebagai seorang polisi, ia mungkin sering melihat konsekuensi dari ketidakbaikan.
Sebagai seorang yang dibesarkan di keindahan alam Kei, ia mungkin memahami betul betapa singkat dan berharganya kehidupan ini untuk diisi dengan hal-hal yang tidak baik.
Pesannya mengingatkan kita bahwa hidup hanyalah sebuah persinggahan sementara, dan kebaikan adalah bekal terbaik yang bisa kita bawa serta.
Source image: fony

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










