Fransiska, Yatim Piatu yang Sukses Mengejar Pendidikan Sampai S3

Iniloh.com Jambi- Fransiska ini perempuan asal Kota Jambi, sudah ditinggal ayah sejak umur delapan bulan di kandungan. Belum genap usia 15 tahun, ibunya meninggal pada 5 Juni 2003.

Jika mengenang ibunya, Fransiska memiliki sedikit saja ingatan tentangnya. Dulu sempat meraasakan uang pensiunan Ibu, dan tak terasa sudah dua belas tahun berlalu.

“Dulunya ibu saya PNS, jadi masih dapat uang pensiunannya sampai saya lulus kuliah. Saya merantau ke Sumatera Selatan sejak awal kuliah S1 di Universitas Sriwijaya. Di Jambi dulu kami tinggal di perumahan padat penduduk,” ungkap Fransiska.

Sekarang Fransiska sudah mengajar di Program Studi Sistem Informasi, Mata Kuliahnya: Analisis Sistem Informasi, Perancangan Sistem Informasi, Audit Sistem Informasi, Etika Sistem Informasi, Inovasi Digital, dan lain-lain. Ia sudah ingin menjadi dosen sejak menyusun skripsi.

“Sesaat setelah sidang, dosen penguji bertanya mau jadi apa, saya jawab mau jadi dosen. Selang tiga bulan dari situ, tempat saya kerja sekarang menguliahkan saya S2 di Universitas Indonesia. Tahun 2014 saya lulus dan akhirnya jadi dosen tetap,” tutur Fransiska mengisahkan perjalanan hidupnya menjadi dosen.

Sekarang Fransiska pun sedang mengejar kelulusan S3 dari Universitas Sriwijaya. Ia mendapatkan beasiswa dari yayasan tempat ia mengajar sekarang.

Fransiska pun berbagi suka dukanya dalam mengajar sebagai dosen. Hal yang ia sukai dari mengajar adalah ada yang mau nggak mau pasti mendengarkannya bicara. “Dukanya kalau pas lagi ada mahasiswa yang padahal dari keluarga kurang mampu tapi seolah menyia-nyiakan kesempatan. Sedih banget karena ingat gimana perjuangan dulu untuk bisa sekolah,” kata Fransiska.

Terlepas dari profesinya sekarang, entah ia jadi dosen atau tidak, Fransiska selalu menganggap bahwa pendidikan itu sangat penting.

“Memang bukan segala-galanya, tapi seseorang yang berpendidikan jika dibandingkan dengan dirinya sendiri tanpa pendidikan, tentunya akan lebih baik jika dia berpendidikan. Awalnya saya hanya anak yatim-piatu berusia 15 tahun saat itu, tapi sekarang saya seorang dosen karena saya tidak pernah berhenti untuk melanjutkan sekolah,” tutur Fransiska.

Namun Fransiska tak pernah ikut campur urusan orang lain. Menempuh pendidikan juga membutuhkan kesadaran dari diri sendiri. Ia melakukan yang terbaik saja demi keluarganya.

Bagi Fransiska keluarga adalah tempatnya pulang. “Keluarga adalah yang menerima saya apa adanya, baik buruknya saya. Sahabat-sahabat adalah tempat saya belajar tentang hidup orang lain dan tempat berbagi kebahagiaan,” kata Fransiska.

Harapan terbesar Fransiska saat ini adalah segera lulus S3. Selanjutnya ia akan melanjutkan karir sebagai dosen. Bersamaan itu membangun kembali bisnis yang sedang vakum dan fokus dengan keluarga.

 

Source image: fransiska

.

You May Also Like

Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Putri Dwi Lestari, Jangan Takut Mengejar Impian Meski Banyak Rintangan
Putri Dwi Lestari, Jangan Takut Mengejar Impian Meski Banyak Rintangan
Niluh Sintadarmariani, Berani Mengejar Impian Walau dari Langkah Kecil!
Niluh Sintadarmariani, Berani Mengejar Impian Walau dari Langkah Kecil!
Grestin Laila Rizki Putri, Jangan Pernah Berhenti Mimpi dan Lelah Sampai Kita Gapai dan Mewujudkannya
Grestin Laila Rizki Putri, Jangan Pernah Berhenti Mimpi dan Lelah Sampai Kita Gapai dan Mewujudkannya
Anisa Pianika, Kadang Sukses Butuh Waktu Lama, Percayalah Semua Proses Berarti
Anisa Pianika, Kadang Sukses Butuh Waktu Lama, Percayalah Semua Proses Berarti
Cece Bunilla, Rintis Bisnis Kita Sampai Orang Berkata Kita Bosnya
Cece Bunilla, Rintis Bisnis Kita Sampai Orang Berkata Kita Bosnya