Fuchia Ananta Dewi, Jangan Takut Berbeda. Keunikanmu Adalah Nilai Jual !
Iniloh.com Jakarta- Jakarta, kota tempat Fuchia Nanta Dewi menghabiskan masa kecil hingga dewasa, menjadi saksi perjalanannya sebagai perempuan multitalenta.
Meski lahir dan besar di ibu kota, ia tak pernah lupa akan akar Jawanya.
Setiap tahun, ia rutin mudik ke Solo, kampung halaman kakeknya, untuk menikmati kedamaian vibes desa yang jauh dari keramaian.
“Di Solo, saya belajar arti ketenangan. Sawah, udara segar, dan keramahan warga mengingatkan saya untuk selalu bersyukur,” ujarnya.
Kombinasi dinamika Jakarta dan ketentraman Solo inilah yang membentuknya menjadi pribadi energik sekaligus penuh kedalaman.
Awal mula Fuchia terjun ke dunia konten kreator dimulai dari kecintaannya berbagi cerita.
Saat masih single, ia aktif sebagai YouTuber yang mereview hotel dan pengalaman staycation.
Namun, setelah menjadi ibu, fokusnya bergeser.
Ia memilih niche mom and kids, membagikan tips parenting, aktivitas seru bersama anak, hingga gaya hidup keluarga modern.
“Saya ingin membuktikan bahwa menjadi full-time mom bukan halangan untuk produktif. Justru, ini kesempatan untuk berkarya sambil membersamai tumbuh kembang anak,” tegasnya.
Lambat laun, kontennya berkembang ke ranah lifestyle, dari rekomendasi produk hingga kolaborasi dengan brand ternama.
Kunci kesuksesannya sederhana: konsistensi dan autentisitas.
“Brand suka kreator yang jujur dan punya nilai unik. Jadi, jangan takut menjadi diri sendiri,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menciptakan konten informatif.
“Audiens butuh solusi, bukan sekadar hiburan. Pastikan kontenmu memberi manfaat,” tambahnya.
Bagi Fuchia, kreativitas bukan soal menunggu inspirasi, tapi menciptakannya. Ia menerapkan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), mengamati tren, meniru konsep dasar, lalu memodifikasi dengan sentuhan personal.
“Jangan takut berbeda. Keunikanmu adalah nilai jual,” katanya.
Ia juga rutin mengeksplor ide lewat menonton konten random atau mencorat-coret catatan.
“Kreativitas seperti otot: makin dilatih, makin kuat,” candanya.
Ia tak memungkiri bahwa kegagalan adalah bagian dari proses.
“Tapi diam dan tidak mencoba adalah musuh terbesar. Just keep moving!”
Di balik kesibukannya, Fuchia berkolaborasi dengan sang suami, pemilik akun komik @recehlogy, yang sedang hiatus karena fokus pekerjaan kantor.
“Dia komiknya lucu banget! Suatu hari, kami ingin kolab serius,” ujarnya penuh harap.
Pasangan ini juga mengelola bisnis properti @sewa.apartment.jakpus, menyewakan apartemen di Jakarta Pusat.
“Ini salah satu cara kami membangun aset sekaligus membantu orang yang butuh tempat tinggal strategis,” jelasnya.
Namun, prioritas utamanya tetaplah keluarga.
“Momen bersama anak tak bisa tergantikan. Saya ingin hadir penuh, bukan sekadar physically, tapi juga emotionally,” ujarnya.
Fuchia berharap bisa terus berkembang tanpa terjerat tren sesaat.
“Saya ingin tetap autentik, berkarya dengan hati, dan memberi dampak positif,” ucapnya.
Ia juga berkomitmen untuk tumbuh bersama audiens dan sesama kreator.
“Kesuksesan terbesar bukanlah jumlah kolaborasi, tapi seberapa banyak hidup orang lain yang tersentuh lewat konten kita,” tambahnya.
Fuchia berpesan:“Bukan soal di mana kamu berada, tapi bagaimana kamu terus bergerak maju. Berkarya adalah bentuk syukur atas bakat yang Allah titipkan.”
Ia meyakini bahwa mereka yang konsisten menebar kebaikan tak perlu mencari panggung cahaya akan datang sendiri dari ketulusan.
“Untuk ibu-ibu di rumah, jangan ragu memulai. Anak-anak adalah inspirasi terbaik. Jadikan mereka motivasi, bukan alasan untuk berhenti berkembang,” tegasnya.
Source image: fuchia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










