Gadis Midori E. P., Lakukan yang Terbaik dan Serahkan Sisanya Pada Tuhan 

Iniloh.com Jakarta- Gadis Midori E.P., atau yang akrab disapa Gadis, adalah sosok perempuan energik yang lahir dan besar di Kota Semarang.

Meski mengakui cuaca Semarang yang terkenal panas, ia justru menyimpan rindu mendalam pada kota kelahirannya.

Aku tumbuh di keluarga harmonis penuh cinta. Mama papa selalu memberi yang terbaik, meski kini aku harus merantau,” ujarnya dengan senyum khas yang menular.

Di usia 23 tahun, Gadis memutuskan hijrah ke Jawa Barat untuk meniti karier, membawa serta semangat pantang menyerah warisan orang tuanya.

Latar belakang pendidikan Gadis di bidang pertanian tak menyurutkan langkahnya ketika memilih profesi sebagai financial advisor.

Ini sangat menantang! Aku harus belajar dari nol, tapi justru itu yang bikin aku semangat,” tuturnya.

Baginya, setiap keluhan pelanggan, tumpukan dokumen administratif, atau tekanan target adalah “bahan bakar” untuk mengasah kemampuan problem-solving.

Namun, Gadis tak menampik bahwa ada hari-hari di mana stres menghampiri.

Ketika burnout datang, jalan-jalan adalah obatnya. Aku tipe orang yang enggak bisa diam di rumah terlalu lama,” candanya.

Hobi traveling-nya sering dieksekusi secara spontan: road trip sendirian sambil menyanyi di sepanjang jalan, kulineran, atau bahkan tiba-tiba melanglang ke luar kota.

Stress release-ku itu sederhana: anggap hidup ini liburan panjang. Semua masalah pasti berlalu,” ucapnya filosofis.

Sayangnya, rencana trip jauh terkadang harus tertunda karena izin kerja yang tak kunjung disetujui.

Tapi bagi Gadis, esensi traveling tak melulu soal destinasi, melainkan proses menikmati perjalanan.

Interaksi dengan beragam karakter pelanggan mengajarkan Gadis arti kesabaran.

Ada yang datang dengan mood ceria, ada juga yang marah-marah. Tugas kita tetap satu: stay calm dan berikan solusi,” jelasnya.

Di tengah dinamika itu, ia punya prinsip: “Tebar senyum tulus ke siapa pun.

” Baginya, senyuman bukan sekadar gestur, tapi cara menyebarkan energi positif.

Kalau senyumku bisa bikin orang lain ikut tersenyum, itu kebahagiaan tersendiri,” ujarnya.

Prinsip ini juga ia terapkan dalam kehidupan sosial. Gadis percaya bahwa menjadi pendengar yang baik dan menjaga lisan adalah kunci hubungan harmonis.

Tak perlu ikut campur urusan orang. Cukup dengar, empati, dan jaga rahasia mereka,” tegasnya.

Di balik keceriaannya, Gadis adalah anak yang sangat familier. Doa terbesarnya adalah untuk kesehatan kedua orang tua yang tinggal jauh di Semarang.

Aku berharap mama papa selalu sehat, panjang umur, dan suatu saat kita bisa traveling bersama lagi,” ungkapnya dengan nada lembut.

Untuk karier, ia berharap diberikan kemudahan dalam menjalankan tanggung jawab serta perlindungan dari risiko pekerjaan.

Tak lupa, Gadis ingin terus menabung untuk investasi dan tentu sajadana traveling.

Aku siap mencoba hal-hal baru! Dari eksplorasi kuliner hingga destinasi antimainstream,” katanya bersemangat.

Warisan hobi jalan-jalan dari sang ayah menjadi motivasi tambahan untuk terus menjelajah.

Gadis punya pesan sederhana namun mendalam untuk pembaca:

Lakukan yang terbaik, lalu serahkan sisanya pada Tuhan.” Ia mengajak semua orang untuk menjadi pribadi yang bermakna, baik untuk diri sendiri maupun sesama.

“Senyum dan semangat kita bisa jadi energi positif bagi orang lain. Jadi, jangan pelit untuk berbagi!” pesannya.

 

Source image: gadis

You May Also Like

Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran