Gita Aprilia, Olahraga Bukanlah Gaya Hidup, Tetapi Kebutuhan
Iniloh.com Jakarta- Di tengah hiruk-pikuk tren kebugaran yang seringkali dibungkus citra estetika semata, suara Gita Aprilia mengetuk kesadaran dengan kalimat tegas dan penuh makna:
“Olahraga bukanlah gaya hidup, tetapi kebutuhan.”
Lebih dari sekadar slogan, filosofi sederhana ini menjadi landasan kokoh bagaimana perempuan tangguh ini memandang dan menjalani hubungannya dengan aktivitas fisik.
Menembus jauh di bawah permukaan tren untuk menyentuh esensi terdalam dari keberadaan manusiawi.
Bagi Gita, menyematkan label gaya hidup pada olahraga kerap mengaburkan tujuannya yang paling fundamental.
Gaya hidup bisa berubah-ubah mengikuti musim, dipengaruhi iklan, atau ditinggalkan saat rasa bosan datang.
Ia bersifat opsional, dekoratif, dan seringkali terikat dengan penampilan luar.
Sementara itu, kebutuhan adalah sesuatu yang mendesak, vital, non-negosiable.
Seperti udara untuk bernapas, air untuk menghilangkan dahaga, dan makanan untuk bertahan hidup.
Olahraga, dalam perspektif Gita, menempati posisi yang sama krusialnya bagi keberlangsungan dan kualitas hidup manusia.
Ia bukan aksesori yang bisa dilepas-pasang, melainkan fondasi yang menyangga bangunan kesehatan jasmani dan rohani.
Pemahaman ini lahir bukan dari ruang hampa, melainkan dari kesadaran mendalam tentang bagaimana tubuh manusia dirancang untuk bergerak.
Di era digital di mana aktivitas fisik semakin tergusur oleh kenyamanan statis duduk di depan layar.
Gita melihat olahraga sebagai penangkal utama terhadap degradasi fisik dan mental yang mengintai.
Ia adalah kebutuhan biologis untuk menjaga otot tetap kuat, sendi tetap lentur, jantung tetap berdetak optimal, dan metabolisme tetap terjaga.
Tanpa pemenuhan kebutuhan dasar ini, tubuh perlahan-lahan merapuh, menjadi rentan terhadap penyakit degeneratif, kehilangan vitalitas, dan pada akhirnya membatasi potensi hidup seseorang secara keseluruhan.
Lebih jauh, Gita menegaskan bahwa menyadari olahraga sebagai kebutuhan mengubah secara fundamental pendekatan seseorang terhadapnya.
Ini bukan lagi tentang sekadar ikut-ikutan kelas yoga terkini atau memamerkan pakaian olahraga termahal di media sosial.
Ini adalah tentang komitmen dan konsistensi, seperti halnya kita secara rutin menyikat gigi atau mandi.
Olahraga menjadi ritual non-negosiable yang terjadwal dalam kehidupan sehari-hari, bukan aktivitas yang hanya dilakukan saat mood sedang baik atau saat ada target penurunan berat badan jangka pendek.
Pendekatan ini membebaskan olahraga dari beban ekspektasi berlebihan dan menjadikannya bagian alami dari ritme hidup, layaknya makan atau tidur.
Konsekuensi dari pandangan ini juga menuntut kesadaran akan keberagaman kebutuhan individu.
Jika olahraga adalah kebutuhan mendasar seperti makanan, maka menu dan porsi-nya pun harus disesuaikan dengan kondisi, kemampuan, dan tujuan spesifik setiap orang.
Gita menolak konsep one-size-fits-all. Kebutuhan seorang atlet tentu berbeda dengan kebutuhan seorang ibu rumah tangga, seorang pekerja kantoran, atau seorang lansia.
Yang terpenting adalah menemukan jenis gerakan yang disukai, sesuai dengan kondisi fisik, dan bisa dilakukan secara berkelanjutan.
Berjalan kaki 30 menit setiap hari bisa sama bernilainya, bahkan lebih berkelanjutan bagi sebagian orang, dibandingkan program latihan intensitas tinggi yang tidak bertahan lama.
Menempatkan olahraga sebagai kebutuhan juga secara otomatis menggeser fokus dari hasil jangka pendek yang instan (seperti angka timbangan) menuju manfaat jangka panjang yang holistik.
Gita memahami bahwa manfaat sejati olahraga jauh melampaui bentuk tubuh.
Ia adalah investasi untuk kesehatan mental, pengelolaan stres, peningkatan kualitas tidur, peningkatan energi harian, ketajaman kognitif, dan peningkatan ketahanan terhadap penyakit.
Olahraga menjadi alat utama untuk menjaga keseimbangan emosi, membangun kepercayaan diri dari dalam, dan menciptakan ketahanan (resilience) dalam menghadapi tekanan hidup.
Manfaat-manfaat inilah yang benar-benar menopang kualitas hidup sehari-hari dan jangka panjang.
Source image: gita

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










