Griselda Sampurno, Dream It, Have Faith and Live It!
Iniloh.com Jakarta- Dalam gemerlap dunia talent dan industri kreatif, ada banyak nama yang bermunculan.
Namun, tidak semua punya cerita yang dekat dan relatable. Griselda Sampurno, atau yang akrab disapa Grisa, adalah salah satu sosok yang justru menemukan jalannya dengan penuh ketulusan dan refleksi, berlabuh di kota yang ia sebut sebagai “rumah” Surabaya.
Bagi Grisa, Surabaya bukan sekadar titik di peta. Kota ini memiliki tempat yang sangat spesial di hatinya.
“Kesan khusus sih, ini kota gak cuma jadi tempat tinggal tapi juga jadi tempat pulang,” ujarnya.
Pernah ada keinginan untuk merantau, mengintip prospek karir di luar, namun pada akhirnya, kenyamanan dan rasa memiliki membawanya kembali.
Surabaya adalah pelabuhan hatinya, tempat di mana segala rasa menemukan alasnya.
Perjalanannya di dunia talent tidak dimulai dengan kesuksesan instan.
Semuanya berawal dari masa SMA, dengan memberanikan diri mengikuti berbagai casting di stasiun televisi dan lombanya.
“Nggak lolos tapi justru ngebuka jalan lain,” kenangnya dengan bijak.
Kegagalan itu bukanlah akhir, melainkan pintu menuju pembelajaran lain yang lebih berharga.
Yang menarik, Grisa adalah pembelajar yang sangat observatif. Ia tidak selalu belajar dari kursus formal.
Justru, ia menyerap ilmu dari kehidupan sehari-hari. Saat sedang di mall dan melihat ada event, ia akan mengamati bagaimana seorang MC memandu acara.
Bahkan, tanpa sengaja melihat sesi photoshoot outdoor pun, ia bisa mempelajari gaya dan pose.
“Jadi kadang kita bisa belajar darimana aja,” tuturnya.
Ini adalah pengingat bahwa ilmu seringkali tersebar di sekeliling kita, bagi mereka yang mau membuka mata dan hati.
Seperti dua sisi mata uang, profesinya juga membawa suka dan “kesulitan”, istilah yang ia lebih sukai daripada “duka”.
Sukanya jelas: bertemu dengan orang-orang baru, memperluas jaringan, dan kesempatan untuk travelling ke kota-kota lain ketika ada job. Sementara, tantangan terbesarnya adalah manajemen waktu.
“Kadang kalo kerja kan bisa 12 jam standby,” ceritanya.
Jadwal yang tidak tetap setiap bulannya kerap menyulitkannya untuk mengatur waktu pribadi, sebuah tantangan klasik di dunia kreatif yang menuntut fleksibilitas tinggi.
Melangkah ke depan, harapan Grisa sederhana namun mendalam: semuanya sehat, baik-baik saja, dan bisa terus berkembang.
“Yang penting nggak boleh cepet puas dan terus andalkan Tuhan,” tegasnya. Prinsip ini menjadi kompasnya dalam menjalani hidup.
Ia juga punya pesan yang sangat relevan di era media sosial seperti sekarang.
“Hidup nggak mungkin selalu mulus. Jangan liat social media terus, karena yang di-share pasti yang bagus-bagus.”
Nasihat ini lahir dari kesadaran bahwa perbandingan adalah pencuri kebahagiaan. Kuncinya adalah fokus pada tujuan sendiri dan meyakini bahwa setiap langkah yang dijalani adalah atas kehendak Tuhan.
Griselda Sampurno menutup sharing-nya dengan sebuah moto hidup yang powerful:
“Dream it, have faith, live it.”
Source image: grisa

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










