Gwyndi Jenar Chaesaria, Jangan Letakkan Standar Hidup Kita Di Sosmed!
Iniloh.com Jakarta- Terlahir di Jakarta dengan darah Batak dari ayah dan Dayak dari ibu mengalir dalam nadinya, Gwyndi Jenar Chaesaria adalah seorang perempuan dengan akar budaya yang kaya.
Meski mengaku tidak memiliki kesan khusus terhadap kota kelahirannya, Jakarta justru ia akui sebagai tempat yang membentuknya secara mental.
Ibu kota yang keras dan penuh kompetisi itu menjadi tempatnya menempa daya juang dan daya saing, membekalinya dengan ketangguhan untuk menghadapi dunia.
Karirnya di dunia musik memang tidak lepas dari pengaruh keluarga.
Kedua orang tuanya adalah pecinta musik sejati, dan mereka yang membimbingnya untuk memiliki grup musik sendiri di masa kecilnya.
Namun, jalan hidup membawanya ke arah yang lebih mandiri. Gwyndi memutuskan untuk melanjutkan studi ke Purwokerto, dan di sanalah ia benar-benar belajar arti perjuangan.
Untuk menyambung hidup sebagai mahasiswi, ia mengambil pekerjaan sebagai wedding singer.
Bayangkan, seorang mahasiswi yang harus membagi waktu antara kuliah, mengerjakan skripsi, dan menghibur para tamu di pernikahan dengan suaranya.
Sukacita terbesarnya dalam menjadi musisi adalah kesempatan untuk bertemu dan menyapa banyak orang, berinteraksi dengan wajah-watak baru, dan yang paling ia cintai, bisa mengulik musik dari genre apa pun.
Setiap panggung adalah kanvas baru baginya untuk bereskperimen. Namun, di balik gemerlap lampu panggung, ada duka yang harus ia tanggung.
Sebagai musisi yang butuh uang, ia tidak bisa memilih jam tampil. Terkadang ia harus manggung di kafe hingga larut malam, baru setelah itu membuka laptop dan melanjutkan mengerjakan skripsinya yang menanti.
Itu adalah tarikan napas dalam-dalam antara mengejar passion dan memenuhi kewajiban.
Harapannya untuk masa depan bersifat fundamental dan spiritual. Yang pertama dan utama adalah kesehatan lahir batin dan mental yang semakin membaik.
Ia ingin melatih keikhlasan dalam hatinya dan melihat keluarganya selalu sehat dan sejahtera.
Pesannya untuk dunia, yang terutama terlahir dari pengalamannya sendiri, sangatlah relevan di era media sosial ini:
_“Jangan letakkan standar hidup kalian di sosial media dan jangan kamu tanamkan kebencian atas kebahagiaan orang lain.”_
Baginya, setiap manusia memiliki cerita dan perjuangannya masing-masing dalam bertahan hidup.
Gwyndi adalah pengingat bagi kita semua untuk hidup dengan lebih ringan, lebih ikhlas, dan penuh empati, sambil terus menyanyikan melodi kehidupan kita sendiri dengan berani.
Source image: gwyndi

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










