Helpan Sari: Jangan Pernah Kalah dari Kegagalan. Belajar dan Bangkitlah!
Iniloh.com– Di balik hamparan hijau pegunungan dan kabut tipis yang menyelimuti dataran tinggi Gayo, terdapat sebuah kota kecil bernama Takengon.
Dijuluki “negeri di atas awan”, kota ini tak hanya memikat dengan panorama danau Lut Tawar yang memesona atau kopi Gayo-nya yang mendunia, tetapi juga dengan warganya yang hangat dan menjunjung kekeluargaan.
Di sinilah Helpan Sari atau disapa Sari mengukir kenangan masa kecil dan menemukan identitasnya.
“Takengon adalah bagian dari jiwa saya. Di sini, saya belajar arti kebersamaan dan keindahan sederhana yang tak tergantikan,” ujarnya.
Bagi perempuan yang kini berkiprah di dunia pendidikan dan bisnis ini, Gayo bukan sekadar tanah kelahiran, melainkan sumber inspirasi yang mengalir dalam setiap langkah hidupnya.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Sari tak hanya menjalankan tugas administratif.
Ia melihat perannya sebagai bagian dari tanggung jawab untuk memajukan pendidikan di Aceh.
“Bagi saya, bekerja di instansi pendidikan adalah amanah. Ini cara saya berkontribusi, sekecil apa pun itu,” tuturnya.
Namun, semangat berkreasi Sari tidak berhenti di situ.
Ia juga adalah pemilik Rumoh Syari, sebuah brand yang ia bangun dengan dedikasi tinggi.
“Sukanya, bisa menciptakan karya yang disukai banyak orang. Rasanya seperti memberi warna baru dalam hidup mereka,” kata Sari.
Meski begitu, perjalanannya tidak selalu mulus. “Dukanya, harus terus melangkah meski jalan terasa berat. Tapi, justru di situlah letak tantangannya,” tambahnya dengan senyum optimis.
Mengelola dua peran sekaligus tentu bukan hal mudah. Namun, Sari punya kiat khusus: memanfaatkan celah waktu sebaik mungkin.
“Saya selalu berusaha produktif di sela-sela kesibukan. Misalnya, merancang ide bisnis saat jam istirahat atau setelah menyelesaikan tugas kantor,” paparnya.
Lebih dari itu, kunci utamanya adalah pola pikir positif. “Hidup ini pasti ada pasang-surutnya. Saat hal buruk terjadi, saya berusaha bangkit sambil mengambil hikmah. Yang penting, tidak iri dengan kesuksesan orang lain, membersihkan hati, dan memperbaiki ibadah,” ujarnya.
Prinsip ini yang membuatnya tetap teguh menghadapi tekanan.
Harapan Sari untuk masa depan terbagi dalam tiga hal: keluarga, karier, dan sosial.
Untuk keluarganya, ia memohon kesehatan, umur panjang, dan kehidupan yang berkah. Di bidang karier, ia ingin memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan Aceh.
“Saya ingin sistem pendidikan di sini semakin inklusif dan berkualitas, terutama untuk anak-anak di pelosok,” tekadnya.
Sementara di ranah sosial, ia berharap bisa terus menjadi pribadi yang bermanfaat bagi banyak orang.
“Kebahagiaan terbesar adalah ketika kita bisa memberi, bukan hanya menerima,” ungkapnya.
Untuk generasi muda, Sari berpesan singkat namun penuh makna:
“Jangan pernah kalah dengan kegagalan. Belajarlah darinya, lalu bangkit menuju kesuksesan.” Pesan ini ia buktikan sendiri melalui perjalanan hidupnya.
Dari seorang gadis kecil yang menghirup udara segar Gayo, kini ia menjelma sebagai perempuan tangguh yang menjembatani birokrasi pendidikan dengan kreativitas bisnis.
Bagi yang ingin mengenal lebih dekat keseharian atau karya-karyanya, Sari aktif berbagi inspirasi melalui Instagram @sarihelpan.
Di sana, ia tak hanya mempromosikan Rumoh Syari, tetapi juga mengajak followers-nya untuk mencintai kearifan lokal Aceh dan tak takut bermimpi.
Seperti kopi Gayo yang ia cintai, hidup Sari Helpan adalah perpaduan antara kekuatan, aroma harum dedikasi, dan aftertaste manis dari perjuangan yang tak pernah sia-sia.
Source image: sari
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
