Hilmatu Syadiyah: Latihlah Dirimu menjadi Pribadi yang Tulus

Iniloh.com– Hilmatu Syadiyah, perempuan asal Bogor yang akrab disapa Hilma, tumbuh dalam lingkungan keluarga sederhana penuh kehangatan.

Baginya, kesederhanaan bukanlah keterbatasan, melainkan ruang untuk menemukan keistimewaan dalam hal-hal kecil.

Keluarga kami mungkin tak mewah, tapi kebersamaan dan rasa syukur selalu jadi prioritas,” ujarnya.

Nilai-nilai inilah yang membentuknya menjadi pribadi rendah hati, sekaligus tekun dalam menggapai tujuan.

Dari Bogor, kota dengan hawa sejuk dan keramahan warganya, Hilma belajar bahwa kebahagiaan sejati tak selalu berbanding lurus dengan materi.

Kini, kesehariannya diisi dengan mengajar anak-anak toddler di sebuah bimbingan belajar.

Menemani tumbuh kembang mereka bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan hati.

Ada kebahagiaan tak tergantikan saat melihat mata mereka berbinar memahami sesuatu. Semoga ini menjadi amal untuk akhirat nanti,” tuturnya dengan senyum khasnya.

Bagi Hilma, mendidik adalah bentuk ibadah, cara ia menanamkan kebaikan sejak dini, sekaligus mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya kesabaran dan ketulusan.

Di luar kelas, Hilma memiliki dua dunia lain yang ia cintai: fotografi dan konten fashion hijab.

Sejak lama, ia menyukai aktivitas berfoto, terutama mengeksplorasi gaya berhijab yang rapi dan stylish.

Berpakaian rapi bukan hanya soal penampilan, tapi bentuk menghargai diri sendiri,” tegasnya.

Melalui Instagram @hilmatu_syadiyah, ia kerap membagikan tips mix-and-match hijab, rekomendasi outfit harian, atau sekadar potret gaya kasualnya.

Baginya, konten kreatif adalah medium untuk mengekspresikan diri sembari menginspirasi perempuan lain agar percaya diri dengan identitas mereka.

Meski menyukai dunia fashion, Hilma mengaku bahwa hobi ini tak lepas dari tantangan.

Sebagai pengajar yang jadwalnya padat, ia harus pandai membagi waktu antara menyiapkan materi ajar dan menciptakan konten.

Kadang ada ide untuk konten, tapi harus mengutamakan persiapan mengajar. Aku belum bisa sepenuhnya konsisten di sini,” akunya.

Namun, ia tak melihat ini sebagai hambatan, melainkan latihan disiplin. Justru, kesibukannya mengajar menjadi pengingat bahwa setiap peran dalam hidupnya saling melengkapi: mendidik adalah tanggung jawab, sementara konten kreatif adalah penyemangat.

Harapan terbesarnya sederhana: menjadi bagian dari rantai kebaikan melalui cara apa pun yang ia mampu.

Kebaikan itu seperti air mengalir. Bisa lewat mengajar, lewat konten, atau sekadar senyum tulus ke orang lain,” ujarnya.

Pesannya untuk pembaca pun sarat makna:

Jika ingin dibersamai orang tulus, latihlah dirimu menjadi pribadi tulus. Jika ingin berada di lingkungan baik, jadilah bagian dari kebaikan itu.Jadilah seperti apa yang ingin kamu temui.

Kalimat ini ia hidupi setiap hari, dari cara ia mendengarkan celoteh murid-muridnya hingga etosnya dalam berkolaborasi dengan sesama kreator.

Melalui perjalanan hidupnya, Hilma membuktikan bahwa kontribusi pada dunia tak harus berskala besar.

Dari ruang bimbel sederhana di Bogor hingga layar ponsel para pengikut Instagram-nya, ia menebar inspirasi lewat keteladanan.

Baginya, menjadi guru adalah kesempatan untuk membentuk generasi penerus, sementara konten fashion hijab adalah cara merayakan identitas sebagai perempuan muslimah yang modern dan percaya diri.

Hilmatu Syadiyah tak hanya mengajarkan angka dan huruf pada anak-anak, tetapi juga mengingatkan kita semua bahwa hidup adalah tentang memberi arti dengan tulus, konsisten, dan penuh syukur.

Seperti Bogor yang selalu menyimpan kejutan di balik kabut paginya, Hilma adalah bukti bahwa dalam kesederhanaan, selalu ada ruang untuk tumbuh, berkarya, dan menebar cahaya.

 

Source image: hilma

You May Also Like

Allea Namara, Jangan Ragu Coba Hal Baru Siapa Tahu Temukan Bakat Terpendam 
Allea Namara, Jangan Ragu Coba Hal Baru Siapa Tahu Temukan Bakat Terpendam 
Nova Nabila, Tiada Kata Terlambat Untuk Gapai Mimpi
Nova Nabila, Tiada Kata Terlambat Untuk Gapai Mimpi
Stevilia Putri, Dunia Ini Luas Jangan Stuck di Satu Tempat
Stevilia Putri, Dunia Ini Luas Jangan Stuck di Satu Tempat
Irene Dave, Nikmati Setiap Prosesnya, Pemeran Utama di Hidup Ini Adalah Kita Sendiri 
Irene Dave, Nikmati Setiap Prosesnya, Pemeran Utama di Hidup Ini Adalah Kita Sendiri 
Princesza Leticia, Ciptakan Lingkaran Pertemanan Positif, No Bully No Toxic
Princesza Leticia, Ciptakan Lingkaran Pertemanan Positif, No Bully No Toxic
Gadis Midori E. P., Lakukan yang Terbaik dan Serahkan Sisanya Pada Tuhan 
Gadis Midori E. P., Lakukan yang Terbaik dan Serahkan Sisanya Pada Tuhan