Iis Chalidela, Jalani Hidup dengan Hati Bersih dan Selalu Bahagia

Iniloh.com Jakarta- Iis Chalidela, perempuan berdarah Malinau, Kalimantan Utara, adalah sosok yang akrab dengan harmoni alam dan kebersamaan.

Lahir di kabupaten yang ia gambarkan sebagai “surga hijau” dengan pegunungan, sungai jernih, kicau burung merdu, serta udara sejuk, Iis tumbuh dalam lingkungan yang mengajarkannya arti kekeluargaan.

“Momen lebaran atau Natal paling berkesan: keliling kampung minta angpao, lalu beli kembang api bareng teman-teman,” kenangnya.

Pengalaman masa kecil ini membentuknya menjadi pribadi yang menghargai kebersamaan dan kehangatan sosial, nilai yang terus ia bawa hingga meraih gelar Magister Administrasi Publik sambil berkarier sebagai konsultan finansial.

Sebagai konsultan finansial, Iis memulai hari kerjanya pukul 07.00 dan kerap pulang larut malam, bahkan pernah hingga pukul 03.00 subuh.

Di hari pertamanya bekerja, ia langsung diperkenalkan dengan budaya lembur:

 “Saya disuruh baca SOP sambil bantu senior rapikan berkas nasabah sampai jam 8 malam.

Sebulan pertama, rata-rata pulang jam 18.00, tapi kalau ada proyek mendesak, bisa lembur hingga dini hari.”

Tak hanya itu, ia juga harus menyeimbangkan pekerjaan dengan tugas kuliah S2.

“Kuncinya manajemen waktu. Saya belajar bijak memilah prioritas: kapan fokus ke klien, kapan menyelesaikan tugas akademik,” ujarnya.

Tugasnya sebagai konsultan finansial tidak sederhana. Ia harus menganalisis kondisi keuangan klien secara mendalam: mulai dari gaji, cicilan, utang, hingga biaya hidup. “Pertemuan dengan klien adalah intinya.

Kami harus menggali masalah mereka, lalu mencari solusi konkret,” jelas Iis.

Meski kerap dihadapkan pada jam kerja panjang dan tekanan deadline, ia menyukai dinamika pekerjaannya:

“Saya suka bertemu orang-orang penting, traveling ke berbagai kota, dan punya wewenang memberi rekomendasi strategis ke stakeholder.”

Namun, ia tak menampik bahwa burnout kerap menghampiri.

“Meeting larut malam atau harus mengikuti jadwal nasabah di hari libur memang melelahkan.

Tapi saya ingat, semua pekerjaan pasti ada tantangannya,” katanya.

Di balik kesibukannya, Iis bersyukur bisa bekerja satu kota dengan suami, anak, dan orang tuanya.

“Sabtu-Minggu adalah waktu sakral untuk keluarga. Kami jalan-jalan atau staycation.

Libur panjang juga selalu kami manfaatkan untuk traveling,” tuturnya.

Kebersamaan ini, menurutnya, adalah cara menjaga keharmonisan sekaligus mengisi ulang energi setelah sepekan bekerja.

“Melihat anak tertawa atau ngobrol dengan ayah saya, semua lelah langsung terbayar,” tambahnya.

Harapannya untuk keluarga sederhana:

“Semoga saya bisa membahagiakan ayah dan saudara-saudara saya. Juga, terus menebar kebahagiaan ke orang sekitar.”

Ia pun berdoa agar keluarganya selalu dilindungi kesehatan dan rezekinya berkah.

Iis percaya bahwa hidup bukan tentang kesempurnaan, melainkan progres. “Aku tidak sempurna, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, setiap hari belajar jadi versi terbaik diri,” ujarnya, mengutip salah satu motivasinya.

Prinsip ini ia terapkan dalam karier maupun interaksi sosial.

“Bersikap baik tak akan pernah disesali. Saya selalu berusaha positif, baik ke klien, keluarga, atau orang tak dikenal,” tegasnya.

Ia juga kerap mengingatkan diri untuk tidak iri atas kebahagiaan orang lain:

“Kebahagiaan mereka tak mengurangi jatah rezeki kita. Jalani hidup dengan hati bersih, maka melihat orang lain sukses tak akan menyakiti.”

Baginya, berbagi dampak positif adalah kunci hidup bermakna.

Selain kesehatan dan kebahagiaan keluarga, Iis berharap passion-nya sebagai konsultan finansial bisa “berbuah manis”.

“Saya ingin rezeki yang halal dan cukup, agar tak perlu khawatir tentang kebutuhan dasar. Tapi lebih dari itu, saya ingin ilmu dan pengalaman ini bermanfaat bagi banyak orang,” jelasnya.

Ia pun berkomitmen untuk terus terlibat dalam kegiatan sosial, seperti yang pernah ia jalani di masa kecil—meski kini skalanya lebih besar.

Dengan segudang aktivitas, Iis Chalidela membuktikan bahwa dedikasi, manajemen waktu, dan ketulusan adalah resep menghidupi passion tanpa mengorbankan keluarga.

Ikuti perjalanan inspiratifnya melalui Instagram @iisz_chalydalela, di mana ia kerap membagikan kutipan motivasi, momen keluarga, serta refleksi kehidupan.

“Teruslah tumbuh, berbuat baik, dan bersyukur. Hidup terlalu singkat untuk diisi dengan hal-hal negatif,” pesannya.

 

Source image: iis

You May Also Like

Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses